Jokowi Diminta Jadi Komandan Pasukan Siber  

Reporter

Kamis, 9 Oktober 2014 20:23 WIB

Jokowi didampingi Pangdam Jaya Agus Sutiono (kanan bawah), Kapolda DKI Jakarta Irjen Unggung Cahyono, Pangkoopsau I Marsda TNI A. Dwi Putranto, melambaikan tangan usai pegunduran dirinya di ruang rapat paripurna DPRD DKI Jakarta, 2 Oktober 2014. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Bandung - Indonesia memerlukan pasukan berjumlah ribuan orang untuk melawan kejahatan siber. Presiden terpilih Joko Widodo diminta membentuk pasukan itu dan memimpinnya seperti Presiden Amerika Serikat Barack Obama. "Karena terkait dengan data penduduk Indonesia yang bisa disedot NSA (National Security Agency) Amerika secara mudah dan rahasia," kata Ketua Sharing Vision Dimitri Mahayana di Institut Teknologi Bandung, Kamis, 9 Oktober 2014.

Menurut Dimitri, pasukan siber itu harus dipimpin langsung Joko Widodo karena menyangkut kedaulatan negara. Pengguna teknologi informasi di Indonesia telah secara sukarela memberikan data-data pribadi ke aplikasi atau website yang dipakainya, seperti Facebook dan surat elektronik. "Namun, dari luar, NSA bisa menyedot data pribadi itu, bahkan isi komunikasinya seperti di media sosial dan WhatsApp," ujar dosen Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB itu. (Baca juga: Cyber Attack Rugikan US$ 113 Miliar per Tahun)

Lewat program Prism yang dibentuk pada 2007, lembaga keamanan Negeri Abang Sam itu didanai US$ 20 juta per tahun. Misinya, kata Dimitri, untuk mengumpulkan data dari berbagai perusahaan teknologi informasi di Amerika Serikat, seperti Microsoft, Google, Yahoo, dan Facebook. Di sejumlah negara, aksi NSA diketahui untuk menyadap telepon seluler 35 pemimpin dunia pada 2010, serta meretas jaringan server surat elektronik Presiden Meksiko dan menteri kabinetnya.

Pakar keamanan teknologi informasi dari ITB, Budi Rahardjo, mengatakan, kini dengan 70 juta pengguna Internet di Indonesia, pasukan siber yang diperlukan sedikitnya berjumlah 7.000 orang. "Seorang ahli keamanan cyber menangani 10 ribu orang. Kita masih krisis tenaga ini," katanya.

Pasukan siber itu bisa berasal dari kepolisian dan tentara, serta ahli sipil. ITB sendiri sedang membangun Cyber Security Center di kampus Jatinangor, Sumedang, untuk menyiapkan tenaga ahli keamanan informasi berjenjang S-1 sampai S-3. "Tren ke depan, serangan cyber ini masih berupa virus, spam, dan malware ke jaringan dan media sosial," ujar Budi.

ANWAR SISWADI






Berita Terpopuler
Miliuner Ini Bagikan iPhone 6 Cuma-cuma
Rilis Baju Mirip Pejuang Kurdi, H&M Minta Maaf
Saat Logo Indomaret Jadi Inspirasi Mode

Berita terkait

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

23 menit lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

1 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

1 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

1 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

2 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

2 jam lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

3 jam lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

3 jam lalu

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuturkan harga bawang merah dan bawang putih dipatok Rp 40 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak Malam Ini, Presiden Jokowi Akan Saksikan dari Kamar

3 jam lalu

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak Malam Ini, Presiden Jokowi Akan Saksikan dari Kamar

Presiden Jokowi memilih untuk menyaksikan laga Timnas U-23 Indonesia melwan Irak dari kamarnya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

6 jam lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya