Gara-gara Cinta, Otak Kurang Merespons Ancaman  

Reporter

Senin, 10 November 2014 15:42 WIB

Diagram fungsi otak manusia. sciencephoto.com

TEMPO.CO, Exeter - Rasa cinta dan afeksi bisa mempengaruhi kerja otak. Sebelumnya sudah diketahui bahwa perasaan disayangi bisa menurunkan respons otak terhadap rasa sakit. Untuk pertama kalinya, para peneliti dari University of Exeter, Inggris, mengetahui petunjuk-petunjuk serupa tentang cinta juga membuat respons otak terhadap ancaman dan bahaya ikut menurun.

Laporan yang dimuat dalam jurnal Social, Cognitive, and Affective Neuroscience menyebut rasa cinta dan kasih sayang bisa membuat manusia tenang dan bereaksi lebih baik dalam merespons ancaman dan kondisi tertekan. Hal ini terbukti bisa membantu individu yang mudah resah. (Baca: Wanita Ini Jatuh Cinta dengan Pendonor Sperma)

Anke Karl, peneliti senior bidang psikologi dari University of Exeter menuturkan kondisi mental tertentu seperti posttraumatic stress disorder (PTSD) dicirikan dengan perilaku atau reaksi berlebihan terhadap informasi yang dinilai menjadi ancaman. "Kondisi ini diasosiasikan dengan respons emosional negatif berlebihan, pengaktifan amygdala, serta terbatasnya kemampuan untuk mengontrol emosi dan ketenangan," ujar Karl, seperti ditulis di laman University of Exeter, Senin, 10 November 2014.

Dalam studi itu, peneliti mempelajari sekelompok partisipan dengan alat magnetic resonance imaging (MRI) untuk meneliti respons otak mereka. Partisipan yang berjumlah 42 orang itu diberikan gambar-gambar berisi sejumlah orang tengah menerima dukungan emosional dan afeksi.

Studi itu menunjukkan bahwa amygdala, bagian otak yang bertugas memonitor adanya ancaman, tidak berfungsi dengan baik saat melihat gambar menyenangkan itu. Amygdala kemudian diketahui juga tidak memberikan respons pada gambar yang menunjukkan ekspresi wajah atau kata-kata mengancam pada sesi berikutnya. (Baca: Volume Korteks Otak Mempengaruhi Pilihan Risiko)

Menurut Karl, temuan baru tentang pengaruh emosi cinta dan kasih sayang pada otak itu bisa membantu penyembuhan kasus trauma. Pada beberapa kasus, tingkat kesembuhan trauma psikologis disebutkan berkorelasi dengan seberapa besar dukungan sosial yang diterima penderita. "Kami mengembangkan temuan ini dalam memperbaiki terapi bagi penderita PTSD untuk meningkatkan rasa aman dan nyaman ketika mengatasi memori traumatik," kata Karl.

SCIENCEDAILY | EXETER | GABRIEL WAHYU TITIYOGA

Berita Terpopuler:
Di Beijing, Jokowi Sentil Kualitas Produk Cina
Ini Kata PDIP Pasca-Kesepakatan Dua Koalisi
Persib Juara, Ridwan Kamil Akhirnya Gunduli Rambut

Berita terkait

Cara Otak Manusia Memutar Kenangan: Mengaitkan dengan Hal Unik

16 Januari 2019

Cara Otak Manusia Memutar Kenangan: Mengaitkan dengan Hal Unik

Tim ilmuwan dari University of Birmingham dan Cardiff University telah mengungkap bagaimana otak manusia merekontruksi atau menyusun kenangan.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Cara Menghilangkan Rasa Takut? Simak Riset Berikut

21 November 2018

Bagaimana Cara Menghilangkan Rasa Takut? Simak Riset Berikut

Dua peneliti syaraf dari Universitas California Riverside, dalam sebuah riset mencoba menjawab bagaimana cara menghilangkan rasa takut.

Baca Selengkapnya

Otak Manusia akan Jadi Target Serangan Hacker, Ini Pintu Masuknya

8 November 2018

Otak Manusia akan Jadi Target Serangan Hacker, Ini Pintu Masuknya

Riset terbaru hasil kolaborasi dari Kaspersky Lab dan University of Oxford mengungkap otak manusia akan menjadi target serangan hacker.

Baca Selengkapnya

Bakteri di Usus Pengaruhi Suasana Hati Anda, Simak Kata Ahli

27 Desember 2017

Bakteri di Usus Pengaruhi Suasana Hati Anda, Simak Kata Ahli

Usus disebut sebagai otak kedua. Kalau kondisi usus baik, maka saraf di usus akan mengirimkan sinyal-sinyal positif ke otak

Baca Selengkapnya

10 Tips Tambah Daya Ingat, Makan Permen Karet dan Tonton Komedi

15 Desember 2017

10 Tips Tambah Daya Ingat, Makan Permen Karet dan Tonton Komedi

Ada 10 hal yang bisa menambah daya ingat seseorang. Dua di antaranya adalah makan permen karet dan menonton komedi.

Baca Selengkapnya

Dijamin, Anda Belum Tahu Rahasia Otak Ini

12 Desember 2017

Dijamin, Anda Belum Tahu Rahasia Otak Ini

Otak manusia memiliki banyak aktivitas, termasuk yang Anda belum tahu ini.

Baca Selengkapnya

Ini Dia Jaringan Otak yang Membuat Si Kecil Bisa Berjalan

9 Desember 2017

Ini Dia Jaringan Otak yang Membuat Si Kecil Bisa Berjalan

Peneliti mengidentifikasi jaringan otak yang terlibat dalam pembelajaran berjalan pada bayi, sebuah temuan yang bisa membantu memprediksi autisme.

Baca Selengkapnya

Pikiran Buruk Cermin Kesehatan Manusia, Cek Penelitiannya

9 November 2017

Pikiran Buruk Cermin Kesehatan Manusia, Cek Penelitiannya

Pikiran tentang hal-hal buruk ternyata bisa mencerminkan kesehatan manusia. Misalnya tak bisa berhenti memikirkan pengalamam buruk. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Penciuman Masih Peka? Artinya Otak Sehat, Begini Penelitiannya

24 Oktober 2017

Penciuman Masih Peka? Artinya Otak Sehat, Begini Penelitiannya

Hidung, sebagai Indra penciuman ternyata memiliki kaitan yang kuat dengan otak secara keseluruhan. Simak penelitiannya.

Baca Selengkapnya

Mengapa Kita Menua? Rahasianya Ada di Otak, Cek 3 Fakta Lainnya

11 Oktober 2017

Mengapa Kita Menua? Rahasianya Ada di Otak, Cek 3 Fakta Lainnya

Pernah mempertanyakan mengapa manusia tertawa, merasakan kantuk, ataupun bisa mengalami 'jetlag'?, ternyata semua itu karena kinerja otak manusia.

Baca Selengkapnya