TEMPO.CO, Jakarta - Dari sekian banyak aplikasi populer, Snapchat memiliki peluang memacu jumlah penggunanya pada 2015. Hal itu disampaikan Head of Trends GlobalWebIndex Jason Mander di Jakarta, Selasa, 25 November 2014. “Snapchat sudah memiliki komunitas yang kuat di sejumlah negara,” kata Mander. (Baca: Gratis, Alasan Utama Pesan Instan Digemari)
Mander mengatakan, selain populer di negara asalnya, Amerika Serikat, Snapchat cukup digemari di Kanada, Australia, dan Singapura. Mayoritas penggunanya merupakan remaja dan anak muda. (Baca: WeChat Paling Populer di Asia-Pasifik)
Lembaga riset GlobalWebIndex menggelar riset mengenai penggunaan aplikasi pesan instan di Asia-Pasifik hingga kuartal ketiga 2014. Riset dilakukan terhadap 170 ribu responden di 32 negara.
Hasilnya menyebutkan aplikasi pesan instan asal Cina, WeChat, menjadi yang paling populer di Asia-Pasifik. Pengguna WeChat mencapai 30 persen. Disusul Facebook Messenger dengan 16 persen pengguna.
Selanjutnya adalah Skype, yang penggunanya mencapai 15 persen, WhatsApp (14 persen), LINE (7 persen), Viber (6 persen), serta Kakao Talk (5 persen). Lalu Snapchat, Tango, dan Kik Messenger dengan pengguna masing-masing 3 persen.
Berdasarkan penelitian tersebut, GlobalWebIndex memperoleh kesimpulan mengenai alasan pengguna Internet gemar mengakses pesan instan. Sebanyak 45 persen responden menyatakan gratis sebagai alasan. Selanjutnya adalah kecepatan (41 persen) dan orang terdekat yang menggunakan aplikasi tertentu (41 persen).
Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya
8 hari lalu
Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya
Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.