Ikan Unik Ditemukan di Dasar Antartika

Reporter

Jumat, 23 Januari 2015 20:44 WIB

Pemandangan dari atas dek kapal ekspedisi Rusia Akademik Shokalskiy. Kapal di dikelilingi oleh es di Kutub Selatan, beberapa kilometer dari pantai Antartika. Foto: Laurence Topham untuk Guardian/theguardian.com

TEMPO.CO, California – Para ilmuwan dari University of California, Santa Cruz, menemukan seekor ikan unik di kedalaman 740 meter di dasar laut. Ikan ini berada di wilayah paling ekstrem di dunia, tersembunyi di bawah Ross Ice Shelf yang terletak sejauh 850 kilometer dari Antartika “Penemuan yang menakjubkan,” kata Slawek Tulaczyk, pakar gletser dan pemimpin penelitian, seperti dikutip dari Livescience, Jumat, 23 Januari 2015.


Memang, ini pertama kalinya para ilmuwan menemukan biota di dasar bongkahan es Antartika. Tulaczyk bersama timnnya mengebor Ross Ice menggunakan Whillans Ice Stream Subglacial Access Research Drilling (WISSARD). Pengeboran dilakukan sejak 8 Januari dan menemukan kehidupan di bawah es pada Jumat, 16 Januari, di kedalaman lima derajat di bawah nol.


Pengeboran di daerah Ross Ice dilakukan sejak penemuan mikroba pada 2013. “Ikan jenis krustasea ini menambah temuan kami.” Ikan berwarna merah muda yang memiliki panjang 20 sentimeter ditemukan secara tak sengaja menggunakan wahana nirawak dasar laut. (Baca: Denmark Klaim Wilayah Kutub Utara)


Temuan ikan ini jelas mengejutkan Tulaczyk. Musababnya, selain mikroba, biota lain tak akan mampu bertahan di tempat bongkahan es raksasa yang terus bergeser. Tapi, dia menduga keahlian renang menyelamatkan ikan tersebut.


Selain itu, kata dia, puing-puing es memberikan nutrisi yang dibutuhkan. Dasar es, menurut dia, mengandung banyak plankton dan kaya akan karbon. “Khususnya sisa-sisa makhluk laut mikroskopis yang hidup sebelum Antartika membeku,” ujar Tulaczyk. (Baca: 100 Tahun, Kutub Utara dan Selatan Bertukar Tempat)


Advertising
Advertising

Penemuan kehidupan di zona landasan es ini menandai akhir dari WISSARD setelah enam digunakan di Antartika. Ekspedisi ini merupakan salah satu eksperimen glaciological terbesar yang pernah disponsori oleh National Science Foundation.


LIVESCIENCE | AMRI MAHBUB




Baca juga:


Penyelam Rusia Bugil Bersama Duyung
Ini Penyebab Papua Barat Kaya dengan Fauna Unik
Beruang Kutub Terakhir Afrika Mati
Pesawat yang Ditembak Jatuh Sejak 1955
Waspadai 19 Titik Genangan Air di Ibu Kota







Berita terkait

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

9 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

20 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

39 hari lalu

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

39 hari lalu

Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

KKP menargetkan inflasi komoditas perikanan tahun 2023 sebesar 3+1 persen.

Baca Selengkapnya

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

39 hari lalu

KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

40 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

40 hari lalu

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, membuat program Dedikasi Kukar Idaman untuk para nelayan dan pembudidaya ikan di Kecamatan Anggana.

Baca Selengkapnya

Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

53 hari lalu

Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

Isu soal pertanian dan subsidi perikanan belum disetujui dalam KTM13 WTO di Abu Dhabi lalu. Meski demikian, sudah disetujui sekitar 80 member WTO.

Baca Selengkapnya

KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

25 Februari 2024

KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

Sejak penerapan sanksi administratif di sektor kelautan dan perikanan, KKP menyebut kebijakan tersebut mampu meningkatkan efek jera.

Baca Selengkapnya

Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

19 Februari 2024

Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

Ekonom Indef menyebut sejumlah sektor bakal terdampak oleh resesi yang melanda Jepang, tujuan ekspor terbesar keempat Indonesia.

Baca Selengkapnya