Mumi Ditemukan Tersembunyi dalam Patung Buddha

Reporter

Editor

Erwin prima

Selasa, 24 Februari 2015 17:22 WIB

Patung Buddha tersebut discan di Meander Medical Center, Amersfoort, Belanda. Dokter di rumah sakit tersebut, Reinoud Vermeijden dan Ben Heggelman, mengatakan bahwa mumi tersebut adalah pasien tertua yang pernah mereka periksa. MMC/Jan van Esch

TEMPO.CO, Budapest - Sebuah patung Buddha duduk dari Cina mengejutkan banyak peneliti. Sebab, di dalam patung itu ditemukan sisa-sisa mumi dari seorang biksu yang hidup hampir 1.000 tahun yang lalu.

Mumi itu diperkirakan pernah menjadi biksu Buddha yang dihormati. "Setelah kematiannya, dia dipuja sebagai sosok yang banyak memberikan pencerahan," kata Vincent van Vilsteren, seorang kurator arkeologi di Drents Museum di Belanda, tempat mumi itu dipamerkan pada tahun lalu.

Rahasia itu tersembunyi dalam patung bercat emas yang pertama kali ditemukan ketika para aktivis pelestarian mulai memulihkan patung itu bertahun-tahun yang lalu. Namun sosok manusia di dalam patung itu tidak dipelajari secara rinci hingga peneliti memindai dan mengambil sampel jaringan dari mumi itu akhir tahun lalu. Patung misterius itu sekarang dipajang di Museum Sejarah Alam Hungaria di Budapest.

Patung bubur kertas itu, yang memiliki dimensi kasar orang duduk, dan tertutup dalam pernis dan cat emas, memiliki sejarah yang keruh. Ia pernah ditempatkan di sebuah biara di Cina tenggara selama berabad-abad. Patung itu juga telah diselundupkan ke luar dari negeri itu saat terjadi Revolusi Kebudayaan di Cina.


Patung itu lalu diperjualbelikan di Belanda, dan pada 1996, pemiliknya memutuskan menyuruh seseorang untuk memperbaiki eksterior patung emas itu. Namun, ketika mereka melepaskan patung dari platform kayu, mereka melihat dua bantal dihiasi teks Cina ditempatkan di bawah lutut patung. Ketika memindahkan bantal itu, mereka menemukan sisa-sisa manusia.

"Mereka melihat langsung ke bawah biksu ini," kata van Vilsteren kepada Live Science, Senin, 23 Februari 2015. "Anda dapat melihat bagian dari tulang dan jaringan kulitnya."

Mumi itu duduk di atas karpet tekstil gulung yang tertutup teks Cina. Para peneliti kemudian menggunakan isotop radioaktif dari karbon untuk menentukan kemungkinan hidup mumi itu pada abad ke-11 atau ke-12. "Sementara karpet itu sekitar 200 tahun lebih tua," kata van Vilsteren.

Pada 2013, peneliti melakukan CT scan pada mumi itu di Mannheim University Hospital di Jerman. Saat melakukan scan lanjutan di Meander Medical Center di Amersfoort, Belanda, para peneliti menemukan potongan-potongan kecil kertas berisi teks Cina. Teks yang ditemukan pada mumi menunjukkan dia pernah menjadi biksu berstatus tinggi.

Tahun lalu, mumi itu dipamerkan di pameran "Mummies – Life Beyond Death" - di Museum Drents di Belanda, sebelum pindah ke Museum Sejarah Alam Hungaria di Budapest.


ERWIN Z | LIVESCIENCE

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya