TEMPO.CO, Linyi - Ada ksatria kegelapan baru di kota selain Batman. Yakni, seekor dinosaurus kecil dengan sayap seperti kelelawar, yang telah terbang dari hutan Zaman Jurassic (200-145 juta tahun lalu) ke sebuah tempat di timur laut Cina.
Tentunya, hewan purbakala itu bukan sungguhan. Melainkan hanya fosil yang baru-baru ini diidentifikasi oleh kelompok peneliti dari Linyi University, Cina. Tidak seperti fosil dinosaurus yang pernah ditemukan sebelumnya, dinosaurus ini memiliki bulu hasil evolusi awal.
Tak seperti kerabat dekatnya, dinosaurus burung dan terbang dan lain, spesimen baru ini memiliki tulang pergelangan panjang yang terhubung dengan jaringan lembut berdaging.
Karena itu, kata Xing Xu, pakar paleontologi yang menjadi angggota penelitian, makhluk ini merupakan dinosaurus pertama yang memiliki membran sayap. "Ini adalah penemuan yang tak terduga," kata dia, seperti dikutip dari Live Science. Temuannya ini diterbitkan dalam jurnal Nature edisi 29 April 2015.
Namun, karena alasan itu pulalah dinosaurus yang ditemukan oleh seorang petani dari formasi batuan Tiaojishan di Provinsi Hebei, Cina, masih menjadi perdebatan di kalangan pakar paleontologi.
Luis Chiappe, pakar paleontologi dan direktur dinosaur institut di Natural History Museum, Los Angeles, Amerika Serikat, mencurigai kondisi fosil ini terlalu dilebih-lebihkan. "Ilmuwan Cina seringnya melakukan itu," ujar dia, yang tak tergabung dalam penelitian.
Memang Chiappe tidak mengatakan bahwa para paleontolog yang menemukan fosil ini telah melakukan beberapa kecurangan. Hanya, menurut dia, kondisi fosil terlalu aneh dan sulit untuk dicerna logika.
Keanehan yang dimaksud Chiappe mungkin fungsi tulang lengan yang cukup panjang dan dihubungkan dengan jaringan membran lunak. "Tapi, memang ini yang kami temukan," ujarnya. Menurut Xu, tulang dan jaringan membran ini banyak ditemukan pada hewan terbang berkaki empat, seperti tupai terbang dan kelelawar. Spesimen juga memiliki bulu, dia menambahkan, tapi bukan termasuk hewan terbang.
Xu dan rekan-rekannya menamakan spesimen baru ini dengan nama Yi Qi, yang berarti "sayap aneh" dalam bahasa CIna. Xu memasukkan Yi Qi ke dalam subkecil keluarga theropoda (dapat berjalan tegak dengan dua kaki). Alasannya, dinosaurus berbulu ini yang memiliki berat sekitar 380 gram ini mirip dengan scansoriopterygids.
Yi Qi, Xu menduga, bergerak di udara dengan kombinasi mengepakkan sayap dan melompat. Dia mengatakan, hewan ini merupakan evolusi burung yang gagal. "Tapi, kami belum tahu kenapa gagal," katanya.
Stephen Brusatte, pakar paleontologi dari University of Edinburgh, Skotlandia, mendukung dugaan Xu tersebut. "Memang masuk akal, mungkin saja memang dia termasuk yang berevolusi, tapi tidak dapat terbang," dia mengatakan. Menurut Brusatte, kegagalan evolusi tapi masih dapat bertahan hidup memang sesuatu yang biasa dalam teori evolusi.
LIVE SCIENCE | AMRI MAHBUB
Berita terkait
Fosil Gading dan Pantat Gajah Purba Ditemukan di Madiun
6 Februari 2020
Diperkirakan fosil milik hewan yang hidup di zaman pleistosen, ratusan ribu tahun yang lalu. Ada juga banteng, kudanil, dan kura-kura.
Baca SelengkapnyaPeneliti Sebut Tyrannosaurus Bersisik, Bukan Berbulu
7 Juni 2017
Tyrannosaurus rex punya sisik, bukan bulu, menurut studi yang
disiarkan jurnal Royal Society.
Peneliti: Gigitan Tyrannosaurus Rex Mampu Hancurkan 3 Mobil
18 Mei 2017
Peneliti mengungkapkan bahwa Tyrannosaurus rex memiliki gigitan yang bisa menghancurkan tiga mobil.
Baca SelengkapnyaDinosaurus Temuan Baru Dinamai Seperti Monster di Ghostbuster
10 Mei 2017
Para ilmuwan menamai dinosaurus berduri dengan badan mirip tank yang memiliki ekor palu godam seperti nama binatang buas di film "Ghostbuster".
Baca SelengkapnyaBukti Ini Pasokan Dinosaurus T-rex Punya Hidung yang Peka
1 April 2017
Studi terbaru menemukan Tyrannosaurus-Rex atau T-rex memiliki
sisi yang sensitif pada hidungnya, sepeka jari manusia.
Temuan Baru: Tikus Hidup Bersama Manusia Sejak 15 Ribu Tahun Lalu
28 Maret 2017
Tikus memulai hubungan dengan manusia secepat spesies manusia menetap dan membangun rumah 15 ribu tahun lalu.
Baca Selengkapnya20 Jejak Kaki Dinosaurus Berbeda Ditemukan di Pantai Australia
28 Maret 2017
Fosil jejak kaki lebih dari 20 jenis dinosaurus terekam di tepi pantai sepanjang 25 km. Peneliti menyebutnya Jurassic Park Australia.
Baca SelengkapnyaKisah Pencurian 80 Fosil Telur Dinosaurus
21 Maret 2017
Kepolisian Cina telah menangkap pria yang dituduh mencuri puluhan fosil telur dinosaurus.
Baca SelengkapnyaTelur Buaya Tertua Ditemukan di Sarang Dinosaurus
10 Maret 2017
Dari telur-telur buaya yang berusia sekitar 152 juta tahun silam itu diperkirakan buaya prasejarah memiliki panjang dua meter.
Baca SelengkapnyaIlmuwan Temukan Bukti Kelahiran Kerabat Dinosaurus
17 Februari 2017
Fosil reptil laut yang pernah hidup 245 juta tahun lampau ditemukan di Propinsi Yunnan, Cina.
Baca Selengkapnya