Kenapa Alat Vital Napoleon Lepas dan Kini Dijual?  

Reporter

Editor

Kurniawan

Senin, 22 Juni 2015 07:29 WIB

Lukisan Kaisar Prancis, Napoleon Bonaparte meninggalkan Pulau Elba, pada 26 Februari 1815. Sebelum berlayar, Napoleon mengucapkan:"Saya akan berangkat. Saya senang dengan kalian, saya tidak akan lupa." kepada penduduk yang mengantarnya. wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Pekan ini adalah peringatan dua abad Perang Waterloo, perang besar yang berakhir dengan kekalahan Napoleon Bonaparte, penguasa Prancis.

Kebesaran Napoleon berakhir. Dia ditangkap tentara Inggris dan dibuang secara permanen ke Pulau St Helena di Atlantik. Dia meninggal di sana pada 1821 dalam kondisi yang masih diperdebatkan hingga kini.

Otopsi dilakukan sesudah kematiannya. Selama proses itu, menurut beberapa laporan, “Napoleon kecil” beserta organ-organ vital lainnya, termasuk jantung dan perut, telah dipotong-potong oleh dokter. Entah ini karena ketidaksengajaan atau dilakukan dengan sengaja, bergantung pada siapa yang Anda percaya.

Tak mengherankan bila orang ingin tahu apa yang tersisa dari Napoleon. Pelayan Napoleon, yang hadir pada postmortem, menulis dalam memoarnya bahwa seorang dokter Corsica, "yang mengambil kesempatan dari momen ketika mata dokter Inggris tidak selalu mengawasi mayat itu, telah mengambil dua potongan kecil dari tulang rusuk."

Potongan itu dan potongan-potongan tubuh Napoleon lainnya jatuh ke tangan pendeta Italia. Potongan itu mungkin termasuk alat vital Napoleon. Namun perjalanan selanjutnya dari “potongan ini” agak kabur. Demikian dipaparkan The Washington Post, 19 Juni 2015.

Dari keluarga sang pendeta, benda itu jatuh ke tangan pedagang buku di London. Barang itu dengan sopan tercantum dalam sebuah katalog sebagai “urat daging yang dimumikan”. Lalu “urat” itu pindah ke pedagang buku Philadelphia. Pada 1927, perjalanan “urat” ini dipamerkan di Museum of French Arts, New York.

Wartawan majalah Time yang hadir dalam acara itu melihat alat vital Napoleon dan sama sekali tidak terkesan. Media saat itu membandingkannya dengan “secarik tali sepatu kulit rusa yang salah urus”. Koran lain menggambarkannya sebagai “belut keriput”.

Pada akhirnya, barang yang dipercaya sebagai alat vital Napoleon itu dibeli dalam sebuah lelang pada 1977 oleh John J. Lattimer, urolog Amerika terkenal. Sejak itu, benda tersebut berada di rumah Lattimer di luar New York.

Analisis forensik terhadap spesimen itu memastikan bahwa benda tersebut adalah alat vital, meskipun belum pasti apakah itu bagian dari tubuh Napoleon.

"Semua struktur dalamnya sempurna," kata Evan Lattimer, putri sang urolog.

WASHINGTON POST | IWANK

Berita terkait

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

4 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Situs Sejarah Hingga Museum Jadi Favorit Wisatawan di Festival Musim Semi Cina

18 Februari 2024

Situs Sejarah Hingga Museum Jadi Favorit Wisatawan di Festival Musim Semi Cina

Liburan Festival Musim Semi atau Tahun Baru Imlek berlangsung meriah di Cina. Wisatawan penuhi libur 8 hari itu ke berbagai destinasi wisata menarik.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi

Baca Selengkapnya

Optimis Ganjar-Mahfud Kuasai Suara, Sekjen PDIP: Keduanya Berpihak Sejarah yang Benar

14 Januari 2024

Optimis Ganjar-Mahfud Kuasai Suara, Sekjen PDIP: Keduanya Berpihak Sejarah yang Benar

Mengingat pentingnya sejarah itu, Hasto mengungkap pesan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Lokasi Tragedi Situjuah di Sumatra Barat, Ada Peringatan Khusus Setiap Januari

12 Januari 2024

Berkunjung ke Lokasi Tragedi Situjuah di Sumatra Barat, Ada Peringatan Khusus Setiap Januari

Sampai saat ini tragedi Situjuah masih dikenang masyarakat Nagari Situjuah Batua Sumatra Barat. Ada pengibaran bendera sebulan penuh dan ziarah makam

Baca Selengkapnya

Bernalar Berdaya di SMAN 91 Jakarta: Membangun Generasi Muda dengan Pemikiran Cerdas dan Literasi

11 Januari 2024

Bernalar Berdaya di SMAN 91 Jakarta: Membangun Generasi Muda dengan Pemikiran Cerdas dan Literasi

Kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan generasi muda terhadap literasi digital dan sejarah.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Kenapa Tahun Baru Jatuh Pada 1 Januari, Ada Sejarahnya

26 Desember 2023

Ini Alasan Kenapa Tahun Baru Jatuh Pada 1 Januari, Ada Sejarahnya

Januari ditetapkan sebagai awal tahun baru melalui sejarah yang panjang. Berikut ini alasan kenapa tahun baru jatuh pada 1 Januari.

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Ibu 22 Desember, Berawal dari Sumpah Pemuda

22 Desember 2023

Sejarah Hari Ibu 22 Desember, Berawal dari Sumpah Pemuda

Sejarah Hari Ibu 22 Desember berawal dari Kongres Pemuda Indonesia pada 28 Oktober 1928 hingga mencetuskan para perempuan untuk menyatukan diri.

Baca Selengkapnya

Inilah 3 Alasan Persib Bandung Ubah Hari Lahir Klub

22 Desember 2023

Inilah 3 Alasan Persib Bandung Ubah Hari Lahir Klub

Berikut adalah alasan Persib Bandung mengubah tanggal lahirnya menjadi 5 Januari 1919.

Baca Selengkapnya

6 Hal Seru yang Bisa Dilakukan di Hanoi Vietnam, Menjelajah Danau dan Mencicipi Kopi Telur

26 November 2023

6 Hal Seru yang Bisa Dilakukan di Hanoi Vietnam, Menjelajah Danau dan Mencicipi Kopi Telur

Berlayarlah di sepanjang Teluk Halong atau lakukan perjalanan sehari ke Provinsi Ninh Binh untuk menjelajahi gua selama berkunjung ke Hanoi Vietnam.

Baca Selengkapnya