Ini Taktik Baru Pembobolan Data Pengguna E-Mail

Reporter

Selasa, 28 Juli 2015 18:52 WIB

Carbanak, jaringan kelompok hacker dunia yang berhasil curi 12,7 Triliun dari bank, 17 Februari 2015. Dailymail.co.uk

TEMPO.CO, New York - Penyedia surat elektronik atau e-mail terbesar, Google, mengklaim tengah berada di bawah ancaman. Divisi Riset Google menyebutkan Gmail menjadi sasaran utama peretas yang berbasis di Timur Tengah.

Peretas diduga menggunakan taktik baru untuk mengelabui pengguna Gmail. Google menyatakan serangan dilakukan lewat peranti lunak yang seolah berfungsi mencegah spam. Pesan untuk menggunakan peranti tersebut dirancang sedemikian rupa agar terlihat seperti berasal dari administrator Gmail. Isi pesan mengarahkan pengguna ke laman layanan penyimpanan berbasis cloud Google Drive serta meminta username dan password akun Gmail.

"Ini adalah serangan yang dirancang dengan sangat baik," kata periset senior firma keamanan dunia maya, Elastica, Aditya Sood, kepada situs International Business Times, Selasa, 28 Juli 2015.

Sood berujar, mengatasnamakan administrator saat melakukan serangan merupakan modus yang kerap digunakan peretas. Namun taktik baru yang kini diterapkan adalah merekonstruksi saluran yang sudah digunakan untuk menyusup ke database surat elektronik.

Google belum memerinci persentase pengguna Gmail yang diperkirakan menjadi target serangan. Perusahaan tersebut juga belum mengungkap identitas peretas yang dimaksud.

Jika benar akan terjadi serangan, itu tentu menjadi hal yang sangat merugikan bagi Google. Kini total pengguna aktif Gmail mencapai 900 juta di seluruh dunia. Pesaingnya, Microsoft Outlook, digunakan 600 juta pengguna. Sedangkan Yahoo! Mail digunakan 273 juta pengguna.

Google selama ini melindungi data pengguna lewat enkripsi Secure Socket Layer (SSL). Ketika pengguna log in ke akun Gmail atau Google Drive, secara otomatis Google akan meng-coding username dan password.

Pada strategi pembobolan data, peretas menciptakan Google Drive palsu yang isinya dirancang sangat mirip dengan aslinya. "Jadi, jika Google Drive meminta Anda memasukkan data pribadi, dapat dipastikan ini adalah jebakan," ucap Sood.

SATWIKA MOVEMENTI

Berita terkait

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

8 hari lalu

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

Perusahaan keamanan siber McAfee berhasil mengidentifikasi penipuan model baru oleh hacker yang menarget para gamer.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

13 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

13 hari lalu

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

Ada beberapa cara mengetahui WhatsApp disadap. Salah satunya adalah adanya perangkat asing yang tersambung. Berikut ciri dan tips mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

35 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

59 hari lalu

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

Kepala Departemen Regional Bank Indonesia (BI) Arief Hartawan menyatakan perlunya menjaga inflasi pangan agar kenaikannya tidak melebihi 5 persen.

Baca Selengkapnya

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

59 hari lalu

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

Situs Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian atau Kemenko Perekonomian diduga mengalami peretasan pada Minggu, 3 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

22 Februari 2024

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

Data IBM menunjukkan bahwa phising mendominasi kejahatan atau serangan siber di tingkat global, setara sampai 36 persen.

Baca Selengkapnya

Pembaruan Fitur Keamanan Google Chrome, Mampu Deteksi Web Ilegal dan Sediakan Opsi Blokir

21 Februari 2024

Pembaruan Fitur Keamanan Google Chrome, Mampu Deteksi Web Ilegal dan Sediakan Opsi Blokir

Google meningkatkan fitur keamanan Chrome yang sudah dipakai mayoritas pengguna internet.

Baca Selengkapnya

Dosen ITB Menilai Kesalahan Data Sirekap Tak Wajar, Ini Analisisnya

17 Februari 2024

Dosen ITB Menilai Kesalahan Data Sirekap Tak Wajar, Ini Analisisnya

KPU mengakui ada perbedaan hasil antara penghitungan suara sementara dari Formulir C dengan yang ditampilkan Sirekap dari ribuan TPS.

Baca Selengkapnya

Data PT KAI Diduga Dibobol Hacker, Pengamat Ingatkan Keamanan Siber Tak Hanya Infrastruktur

19 Januari 2024

Data PT KAI Diduga Dibobol Hacker, Pengamat Ingatkan Keamanan Siber Tak Hanya Infrastruktur

Pengamat menyebutkan dalam melihat kasus data PT KAI yang diduga dibobol hacker, tidak bisa hanya menyoroti satu sisi yakni infrastruktur.

Baca Selengkapnya