Bukan Ilusi, Naga Mini Hidup di Sekitar Kita  

Reporter

Selasa, 1 September 2015 07:36 WIB

Betina dewasa spesies kadal Enyalioides altotambo

TEMPO.CO, Lima - Beraneka warna, bersisik, dan berduri runcing dengan tubuh yang cukup besar. Begitulah bentuk fisik tiga spesies kadal kayu baru yang ditemukan di hutan kabut Pegunungan Andes, Ekuador. Bentuknya yang unik itu membuat para peneliti menyebut kadal tersebut sebagai naga mini.

Para peneliti memang acap menyebut kadal kayu sebagai miniatur naga karena sorot mata mereka yang menyelidik dan kulitnya yang berpola sisik mirip naga. Sampai saat ini, hanya dikenal 12 spesies kadal dari genus Enyalioides dan lima spesies baru yang ditemukan dalam tujuh tahun terakhir.

Tiga spesies baru dari hutan kabut Pegunungan Andes ini menambah deretan spesies itu. "Hutan kabut Andes menciptakan lingkungan dunia lain dengan keanekaragaman hayati berlimpah, salah satunya kadal ini," tutur Omar Torres-Carvarhal, pemimpin penelitian dari Museo de Zoologia QCAZ, Ekuador, seperti dikutip Live Science.

Dalam temuan yang diterbitkan dalam jurnal ZooKeys dikatakan, kadal kayu tumbuh hingga sepanjang 7-15 sentimeter, membuat mereka menjadi salah satu kadal besar di hutan hujan. Warna dan pola kulit kadal, menurut jurnal Torres-Carvarjal, membantu mereka berbaur dengan lingkungan. Ketiga kadal ini ditemukan di daerah hulu Sungai Huallaga pada ketinggian 1.500 di atas permukaan laut di Peru Utara.


Baca juga:
Kenapa Mourinho Keok Hadapi Deretan Pelatih Berinisial P?
Neelam Gill , Inikah Pacar Baru Zayn Malik?


Selanjuntnya: tiga spesies kadal baru...
<!--more-->
Dalam jurnal Torres-Carvarjal, tiga spesies kadal baru ini dapat dikenali dari bentuk tubuh, warna, ukuran, serta DNA mitokondria mereka. Salah satu nama kadal, Enyalioides sophiarothschildae, diambil dari nama seorang peneliti, Sophia Rothschild. Ia adalah peneliti yang tergabung dalam BIOPAT, program donor penelitian dari Jerman.

Tubuh kadal ini berwarna hijau kehitaman dengan bintik-bintik sewarna zaitun. Juga terdapat corak putih mencolok pada tenggorokannya.

Kadal baru lainnya adalah E. anisolepis dan E. altotambo. Dengan panjang tubuh 13 sentimeter, nama spesies E. anisolepis diambil dari sebuah kata dalam bahasa Yunani yang berarti "skala yang tidak sama". Nama tersebut diambil berdasarkan skala dan ukuran yang berbeda antara punggung, panggul, dan anggota badan lainnya pada hewan itu. Kadal bersisik ini juga memiliki duri berbentuk kerucut yang mencuat dari belakang kepalanya.

Kadal jantan berwarna hijau kehitaman, sedangkan yang betina berbintik cokelat pucat. Spesies ini hidup di Peru Utara dan Ekuador pada ketinggian 724 dan 1.742 meter di atas permukaan laut.

Adapun nama E. altotambo mengacu pada Kota Alto Tambo, Ekuador, tempat kadal hijau-terang ini ditemukan. Kadal jantan dan betina spesies ini sangat mirip dengan Gronckle, naga berleher gemuk dan berkutil dari film How to Train Your Dragon.

Spesies terakhir ini berkerabat dengan spesies kadal E. oshaughnessyi. Namun keduanya memiliki perbedaan pada warna mata, yang satu cokelat, sedangkan yang lain berwarna merah. Ukuran sisik yang berbaris pada punggungnya juga berbeda.

LIVE SCIENCE | AMRI MAHBUB


Baca juga:
Kenapa Mourinho Keok Hadapi Deretan Pelatih Berinisial P?
Neelam Gill , Inikah Pacar Baru Zayn Malik

Advertising
Advertising

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya