Kabut Asap, Netizen Galang Dana Rp 100 Juta Via KitaBisa.com

Reporter

Jumat, 9 Oktober 2015 16:50 WIB

Pelajar mengenakan masker di MTs An Nur, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 3 Oktober 2015. Anak-anak terutama bayi berumur di bawah lima tahun paling rentan terkena dampak kabut asap karena pada umur tersebut saluran nafas belum terbentuk sempurna. ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Jakarta - Netizen melakukan penggalangan dana melalui situs Kitabisa.com/melawanasap. Fuadiyah Kamil, PR & Communication Officer KitaBisa.com, mengatakan telah melakukan 15 aksi penggalangan dana.

"Keprihatinan akan bahaya akibat kabut asap inilah yang menggerakkan para netizen untuk membantu," kata Diyah dalam siaran persnya, Jumat, 9 Oktober 2015.

Dalam situs KitaBisa.com, tercatat 15 aksi penggalangan dana itu untuk membantu korban kabut asap di Sumatera dan Kalimantan. Hingga 8 Oktober 2015, Diyah menyebutkan dana yang terkumpul dari ratusan donatur mencapai Rp 101.823.987.

Diyah menuturkan, dana yang dikumpulkan mayoritas untuk pembelian masker N95 dan tabung oksigen. Tak hanya dana, netizen juga mengumpulkan obat-obatan bagi warga yang menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Ada juga yang berinisiatif memberikan tanaman Sansiviera, yang mampu membersihkan polutan dan menghasilkan oksigen; serta mengupayakan pembangunan The Smog Free Tower, yaitu satu alat berbentuk tower yang berfungsi untuk menyaring udara kotor menjadi udara bersih.

Baca juga:
Soal Asap, Gubernur Alex: Saya Sudah Berkali-kali Minta Maaf
Atasi Asap, Ini Pesawat Malaysia yang Dikirim ke Indonesia

Menurut Diyah, bencana kabut asap di wilayah Sumatera dan Kalimantan tidak bisa dianggap sepele. Sebab, bencana tersebut telah memakan korban jiwa. Rata-rata yang menjadi korban adalah anak-anak usia balita. Diyah berpendapat, upaya pemerintah menanggulangi kabut asap hanya dengan memberikan masker dan meminta masyarakat tidak ke luar rumah itu tidak cukup. Sebab, masker yang diberikan tak bisa membendung serangan gas-gas berbahaya yang terkandung dalam asap itu.

"Ketika bahaya kabut asap ini semakin gawat, apa yang bisa kita lakukan? Publik bisa membantu, tentu saja. Misalnya dengan turut memberikan donasi melalui Kitabisa.com/melawanasap," tutur Diyah.

Jenny Jusuf, penulis, ikut bergabung dalam gerakan KitaBisa ini. Ia juga yang menggagas pengumpulan masker N95 dan tabung oksigen. “Saya membaca berita tentang Hanum, anak SD di Riau yang meninggal akibat kesulitan bernapas. Saya pikir, ini saatnya bertindak,” ujarnya.

NIEKE INDRIETTA


Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California

Baca Selengkapnya