Seorang teknisi melakukan perawaatan rutin di Base Transceiver Station (BTS) XL di kawasan Cakranegara, Mataram, Nusa Tenggara Barat, 4 Juli 2015. XL meluncurkan layanan 4G LTE pada frekuensi 1800 MHz secara komersial yang pertama di Ibu Kota Nusa Tenggara Barat tersebut. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Menurut President Director Ericsson Indonesia Thomas Jul, Indonesia siap menyambut hadirnya jaringan 5G yang akan diresmikan pada 2020.
"Saya tidak melihat bahwa Indonesia kurang siap menghadapi 5G. Indonesia merupakan pasar yang potensial untuk 5G," katanya di Jakarta, Selasa, 3 November 2015.
Meski demikian, Jul belum dapat memastikan kapan 5G mulai diimplementasikan di Indonesia.
Apakah 5G akan mengikuti siklus sepuluh tahunan, yang memperkenalkan 3G pada 2004 dan 4G pada 2014?
"Mungkin. Tapi kami melihat penerapan 5G tidak hanya bergantung pada teknologi, tapi juga ekonomi dan banyak hal lain," ucap Jul.
Namun, setelah menjalin kerja sama dengan tiga operator Indonesia, yakni Telkomsel, Indosat dan XL Axiata, dalam implementasi 4G, Jul yakin Indonesia akan mampu melangkah ke tahapan selanjutnya, yaitu jaringan 5G.
"Saat peluncuran 5G pada 2020, ekosistem 4G sudah terbentuk dan banyak hal yang dapat mulai kami lakukan sekarang. Saat yang sama, banyak hal dari Internet of Things yang dapat kita lakukan," ujarnya. "Banyaknya operator yang mengembangkan ekosistem ini merupakan awal terwujudnya 5G."
Dia memperkirakan, ketika 5G diperkenalkan pada 2020, akan terjadi seribu kali peningkatan volume data dan sepuluh-seratus kali lebih banyak perangkat yang terkoneksi Internet.
Tidak hanya itu, latensi juga akan lima kali lebih rendah. Bahkan daya tahan baterai pada perangkat akan sepuluh kali lebih hemat.
Lembaga Demografi FEB UI Rilis Hasil Studi Mengenai Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel
2 hari lalu
Lembaga Demografi FEB UI Rilis Hasil Studi Mengenai Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel
Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) meluncurkan hasil studi komprehensif bertajuk 'Kontribusi Penetrasi Internet Telkomsel Terhadap Perekonomian Indonesia'.