UN 2016 Berbasis Komputer Akan Libatkan Google dan Intel

Reporter

Kamis, 12 November 2015 15:57 WIB

Sejumlah siswa mengikuti ujian nasional tingkat SMA/SMK/MA berbasis komputer di Makassar,13 April 2015. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) Google dan Intel akan terlibat dalam ujian nasional 2016, terutama pada daerah terpencil.

"Hasil pertemuan kami dengan Google dan Intel sepakat akan diadakan program percontohan pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer untuk daerah terpencil," ujar Staf Ahli Mendikbud Bidang Inovasi dan Daya Saing, Ananto Seta, saat ditemui setelah menghadiri pertemuan Global Education Symposium (GES) di Mountain View, Amerika Serikat, Rabu, 11 November 2015.

Program percontohan tersebut akan diselenggarakan di tiga tempat di daerah terpencil, yakni di daerah kepulauan, daerah di tengah hutan tapi di pulau yang besar, dan di dekat pegunungan.

"Daerah di tengah hutan, tapi di pulau besar, misalnya di Kalimantan. Sementara yang daerah terpencil di dekat pegunungan bisa diselenggarakan di Papua," ujar dia.

Program tersebut akan diintegrasikan dengan proyek balon Google yang baru terjalin. Proyek balon Google bertujuan menyebarkan koneksi Internet dari angkasa menggunakan balon udara.

"Sementara untuk Intel, akan menyediakan perangkatnya karena di daerah terpencil infrastruktur belum baik, kemungkinan besar akan dibangun panel surya," tutur dia. Jika program tersebut berhasil, ujar Seta, pihaknya akan melanjutkan program tersebut.

"Kalau di daerah terpencil yang sulit dijangkau saja bisa, tentu akan mudah melakukan program di daerah yang lebih baik infrastrukturnya."

Kepala Pusat Penilaian Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Nizam mengatakan penerapan teknologi informasi dan komunikasi dapat mengurangi kesenjangan mutu pendidikan antarsekolah dan daerah.

"Penerapan TIK, selain dapat mengurangi kesenjangan mutu pendidikan, juga dapat menjangkau wilayah terpencil," kata Nizam.

Pertemuan GES berlangsung tertutup dan diikuti 90 delegasi dari 22 negara serta perwakilan dari berbagai lembaga pendidikan internasional.

GES bertujuan mendiskusikan bagaimana teknologi dapat membantu tercapainya tujuan pendidikan dan menjadi media tukar pandangan serta gagasan praktek antarnegara.

Dalam pertemuan tersebut, dibuktikan perkembangan teknologi untuk pendidikan makin maju dari hari ke hari. Indonesia mengirimkan tiga delegasinya dalam pertemuan itu.


Ujian nasional berbasis komputer dirintis pada 2015 dan diikuti sekitar 500 sekolah. Pada 2016, ada sekitar 2.000 sekolah mengajukan diri ingin terlibat dalam ujian nasional berbasis komputer.




ANTARA


Berita terkait

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

6 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

7 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

7 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

7 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

10 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

10 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

2 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

2 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya