Tinggalkan Kuliah, Anak Bandung Ini Malah Ekspor 200 Games

Selasa, 29 Desember 2015 18:25 WIB

Arief Widhiyasa, CEO Agate Studio bersama Dede Yusuf di booth Agate Studio dalam acara Indonesia Bermain (Swa.co.id)

TEMPO.CO, Jakarta - Ingin sukses? Memang tak harus lulus kuliah. Sudah banyak contohnya. Selain Steve Jobs (pendiri Apple), Bill Gates (pendiri Microsoft) ada banyak jebolan kuliah yang sukses di dunia bisnis. Raja game Indonesia, Arief Widhiyasa, CEO Agate Studio adalah contohnya.

Anak muda ini kembali mengingat bagaimana Agate pertama kali didirikan. Dengan backgroundmahasiswa yang hanya memiliki modal dan pengalaman seadanya, ia dan temannya membuat gamedengan menggunakan laptop. Modal saat itu hanya digunakan untuk membayar sewa tempat, karena tidak mungkin mereka terus membuat games di kampus.

Untuk menutupi kekurangan dalam hal pengalaman dalam me-manage bisnis, ia rajin membaca untuk mendapat referensi mengenai bisnis games tersebut. Berbagai kendala kembali muncul termasuk keputusannya untuk tidak melanjutkan kuliah di jurusan Informatika, Institut Teknologi Bandung.

Ia mengaku bahwa saat itu ia beruntung mendapat talent ber-passion tinggi, hingga digaji seadanya masih tetap berkarya. Berawal dari hanya hobi, Agate berdiri menjadi sebuah perusahaan dengan 65 karyawan yang terbagi dalam 4 divisi besar, yaitu Agate Level Up sebagai tim game consultant untuk B2B, Legion atau Developer, Agate Games untuk B2C, dan Support Clerics.

Hasil kerja kerasnya berbuah manis, game Ponporon pertama kali dirilis saat ajang Indonesia Game Show2008. “Itu juga yang mendorong kami untuk menjadikan Agate Studio ini menjadi sebuah perusahaan. Karena senang bisa melihat orang-orang senang memainkan game kami, rasa senangnya kembali ke kami yang membuatnya,” ujar pria kelahiran Denpasar, 4 April 1987.

Tapi kini, 6 tahun berjalan, Agate Studio semakin gencar berkarya. Sudah sekitar 200 lebih games yang dibuat, dengan Football Saga 2 sebagai game andalan. Terhitung dalam setahun, Agate dapat menghasilkan 20-30 games. Hal ini karena mereka berhasil melakukan engagement dengan active userhingga terbentuk komunitas.

“Setiap developer punya data-style-nya sendiri, saya tidak bilang ini jadi kelebihan dan kekurangan. Kami punya perbedaan market. Sejauh ini target market kami untuk web & mobile user,” klaimnya.

Untuk terus mengembangkan bisnisnya, Agate menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, mulai dari partner untuk membuat game bersama-sama, misalnya developer games pembuat Upin & Ipin, kemudian dengan Square Enix, google localization partner untuk mendistribusikan game ke berbagai macam market, dan melakukan eksplorasi pengembangan dengan Serious Game di Indonesia. Selain itu bekerja sama dengan banyak pihak mulai dari komunitas, asosiasi, pemerintah dalam mengembangkan industri game di Indonesia.

“Pilih market yang benar dan maintain komunitas. Kalau perlu personally. Ini penting, karena gamedeveloper tidak akan besar tanpa player game-nya. Baru-baru ini kami punya contoh testimoni player, dan kami sangat senang dengan testimoni seperti ini. Nge-boost semangat,” kata pehobi basket dan gamer ini.

Terbukti ide-ide segar dari Arief dan tim, mereka mampu menembus angka 4 juta players untuk total worldwide seluruh game milik Agate Studio. Ke depannya ia ingin perusahaan game-nya semakin kuat hingga menjadi leader di market. Sejalan dengan tagline perusahaan yaitu “Life the Fun Way”, ia ingin membuat dunia lebih bahagia dengan game-game miliknya.

SWA



Berita terkait

Pesatnya Tren Teknologi Jadikan Industri Game Nasional Prospektif

21 Oktober 2017

Pesatnya Tren Teknologi Jadikan Industri Game Nasional Prospektif

Produsen komputer, Acer, menilai, dalam beberapa tahun, industri game di Indonesia akan tumbuh.

Baca Selengkapnya

Dua Game Indonesia Jadi Nominasi IMGA SEA

13 September 2017

Dua Game Indonesia Jadi Nominasi IMGA SEA

Alegrium mengumumkan dua game karyanya, yakni Almighty dan Icon Pop Quiz 2, menerima nominasi People's Choice Awards dalam kedua IMGA SEA

Baca Selengkapnya

Beralih ke Xbox One X, Microsoft Hentikan Penjualan Xbox One

27 Agustus 2017

Beralih ke Xbox One X, Microsoft Hentikan Penjualan Xbox One

Microsoft telah menghentikan produksi Xbox One beberapa bulan sebelum penghentian penjualan konsol Xbox One.

Baca Selengkapnya

LG Akan Pamerkan 2 Monitor Gaming di IFA 2017

23 Agustus 2017

LG Akan Pamerkan 2 Monitor Gaming di IFA 2017

LG melengkapi kedua gaming monitornya ini dengan refresh rate 144Hz dan 240Hz.

Baca Selengkapnya

Formula 1 Luncurkan Kejuaraan Dunia eSports

22 Agustus 2017

Formula 1 Luncurkan Kejuaraan Dunia eSports

Formula One mengumumkan peluncuran seri eSports yang akan berlangsung dari bulan September sampai November.

Baca Selengkapnya

Bahaya Permainan Video bagi Otak, Parkinson dan Alzheimer

16 Agustus 2017

Bahaya Permainan Video bagi Otak, Parkinson dan Alzheimer

Bermain video game jenis aksi tidak baik bagi kesehatan otak karena akan mengurangi daya ingat.

Baca Selengkapnya

Game 'Where is My Water? 2' Dipakai untuk Memata-matai Anak-anak  

11 Agustus 2017

Game 'Where is My Water? 2' Dipakai untuk Memata-matai Anak-anak  

Amanda Rushing, ibu dua anak yang tinggal di California, menuntut perusahaan animasi Walt Disney atas tuduhan pelanggaran privasi anak-anak.

Baca Selengkapnya

Fokus ke Game, Acer Perluas Lini Predator

10 Agustus 2017

Fokus ke Game, Acer Perluas Lini Predator

Acer mengincar posisi teratas pasar perangkat game di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Paris Pertimbangkan Video Game Masuk Cabang Olimpiade 2024

9 Agustus 2017

Paris Pertimbangkan Video Game Masuk Cabang Olimpiade 2024

Presiden komite tender Olimpiade Paris mengatakan diskusi akan
digelar untuk membahas prospek gamer bersaing untuk emas
Olimpiade.

Baca Selengkapnya

Penelitian: Video Game Kekerasan Picu Perilaku Agresif

4 Agustus 2017

Penelitian: Video Game Kekerasan Picu Perilaku Agresif

Para orang tua sebaiknya berhati-hati jika anak gemar main video game yang bertema kekerasan.

Baca Selengkapnya