Kompor Baru Wawan

Reporter

Editor

Rabu, 3 Januari 2007 15:18 WIB

TEMPO Interaktif, CIAMIS:Sudah tiga minggu terakhir ini ada yang berubah di rumah Wawan Kuswanto di Kampung Manganti, Desa Sidarahayu, Ciamis, Jawa Barat. Hampir setiap hari warga ramai mengunjunginya.Mereka bukan untuk berbelanja di toko kelontong di muka rumahnya atau sekadar jajan mi bakso yang juga dijual Wawan, melainkan terus masuk hingga halaman belakang rumahnya. Di sana, di antara pepohonan kelapa, mereka mendapati pemandangan api yang bergelegak sendiri dari dalam tanah, tak putus-putus.Rasa waswas yang pernah ada sirna sudah, berganti terkesiap dan mungkin sedikit iri karena, belakangan, Wawan memanfaatkan sumber api itu untuk memasak. "Alhamdulillah, saya tidak perlu lagi susah-susah beli minyak tanah," ujar Wawan, yang mengaku sehari bisa menghabiskan tiga liter minyak tanah.Sumber api "abadi" untuk dapurnya itu diperoleh Wawan secara tidak sengaja ketika sedang mencari sumber air baru. Ceritanya, sepanjang musim kemarau lalu, air tanah di rumahnya berubah menjadi berwarna hitam. Pengeboran harus dilakukan hingga 28 meter sebelum Wawan mendapatkan sumber air pengganti dengan kualitas sepadan.Siapa menyangka kalau ternyata bukan hanya air bersih yang dipancingnya dari kedalaman itu, tapi juga gas metana. Kepastian yang terakhir ini diungkap Syarief Hidayat, Kepala Bidang Geologi dan Pertambangan Dinas Pertambangan Kabupaten Ciamis, yang terpaksa ikut menyeruak di belakang rumah Wawan untuk meredam kegelisahan yang sempat berkembang.Semburan gas itu nyatanya memang sempat membuat Wawan dan tukang sumur bor yang disewanya lari terbirit-birit. Para tetangganya pun sudah membayangkan harus mengungsi. Semua itu karena awalnya semburan gas tidak berwarna dan tidak berbau itu hanya terlihat dalam rupa lumpur yang mendidih di sekitar lubang sumur Wawan--mirip cikal-bakal semburan lumpur liar di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur.Apalagi, begitu disulut api, semburan gas itu ternyata terbakar. Hanya, setelah memastikan api tidak "seliar" yang dikira, Wawan dan tukang sumurnya kembali untuk memadamkan api dengan cara menutupnya dengan lumpur.Pertama Wawan menguburnya, tapi kemudian dia membongkarnya kembali. Pria 32 tahun yang hanya lulusan sekolah menengah pertama itu menyatukan lubang-lubang semburan gas itu, merangkainya dengan pipa plastik sepanjang dua meter, dan menjauhkannya dari lubang sumur.Wawan mencoba menyulutnya kembali, dan bleb, api langsung menjulur sampai setinggi satu meter. Kali ini Wawan tidak bisa menahan diri lagi untuk melaporkannya kepada aparat kecamatan setempat, yang kemudian mengutus Syarief.Sejauh ini Syarief sudah mengambil sampel gas itu serta meneliti bebatuan dan sedimen di sekitar sumber yang hanya berjarak 200 meter dari aliran Sungai Citanduy itu. Syarief memperkirakan, gas terakumulasi dari endapan sampah organik semacam tumbuhan dan dedaunan dari Sungai Cintanduy purba.Gas yang terhimpun terperangkap di bawah Ciamis oleh dua bidang sesar besar, masing-masing dari Cirebon dan Yogyakarta. "Jumlahnya (gas) kecil dan bersifat sporadis saja. Nanti juga akan habis dengan sendirinya," kata Syarief.Sambil menunggu gas itu terkuras habis, Syarief mengatakan apa yang dilakukan Wawan dengan kompor barunya sudah tepat. Menurut dia, semburan gas akan lebih berbahaya jika disumbat, karena bisa meledak. Gas metana juga bisa merambat dan mendapatkan jalan keluarnya sendiri, yang justru tidak diinginkan. "Jika ditutup dan tanpa disadari keluar di dalam rumah, tiba-tiba ada yang menyalakan korek api, akan terjadi ledakan," katanya memberi contoh.Wawan tentu saja berharap semburan gas tidak cepat-cepat habis. Kalau memungkinkan, dia ingin membagi bahan bakar dapur langsung dari sumbernya di alam itu--tanpa lewat jaringan Pertamina--dengan para tetangganya. "Biar warga Manganti tidak perlu susah antre minyak tanah lagi," katanya.Rambat Eko

Berita terkait

Mengenal Bahan Bakar CNG yang Digunakan Taksi Bluebird, Diklaim Bisa Kurangi Emisi

12 Desember 2023

Mengenal Bahan Bakar CNG yang Digunakan Taksi Bluebird, Diklaim Bisa Kurangi Emisi

Sebanyak 3.200 unit armada taksi Bluebird menggunakan bahan bakar Compressed Natural Gas (CNG).

Baca Selengkapnya

PGN Test Drive Motor Bahan Bakar Gas, Hasilnya Mencengangkan

31 Maret 2023

PGN Test Drive Motor Bahan Bakar Gas, Hasilnya Mencengangkan

Harga BBG atau bahan bakar gas sama di semua tempat pengisian, yakni Rp 4.500 per liter setara premium ( LSP).

Baca Selengkapnya

Tarif BBG Naik, Transjakarta: Belum Ada Arahan Pemprov soal Tarif Layanan

13 Mei 2022

Tarif BBG Naik, Transjakarta: Belum Ada Arahan Pemprov soal Tarif Layanan

Kenaikan tarif BBG akan berdampak terhadap beban biaya operasi Transjakarta.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Aturan Lengkap PPKM, Tarif BBG Naik per 1 Mei

11 Mei 2022

Terpopuler Bisnis: Aturan Lengkap PPKM, Tarif BBG Naik per 1 Mei

Artikel mengenai aturan lengkap pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tampak paling banyak dibaca. Ada juga tentang kenaikan BBG.

Baca Selengkapnya

Tarif BBG Resmi Naik per 1 Mei, Energi Watch: Masih Lebih Murah dari BBM

10 Mei 2022

Tarif BBG Resmi Naik per 1 Mei, Energi Watch: Masih Lebih Murah dari BBM

Kenaikan harga BBG tidak akan mengganggu proses transisi energi. Sebab, harganya lebih murah ketimbang BBM.

Baca Selengkapnya

DKI Diminta Segera Pakai Kendaraan Operasional Bahan Bakar Gas

13 September 2019

DKI Diminta Segera Pakai Kendaraan Operasional Bahan Bakar Gas

Penggunaan bahan bakar gas untuk kendaraan operasional pemda dan angkutan umum sesuai amanat Pergub Nomor 141 Tahun 2007.

Baca Selengkapnya

KPBB Sebut Lobi Solar Ingin Hilangkan Bahan Bakar Gas

28 Juni 2019

KPBB Sebut Lobi Solar Ingin Hilangkan Bahan Bakar Gas

Ahmad menduga terjadi lobi-lobi pebisnis kepada pemerintah agar menggugurkan aturan yang mewajibkan penggunaan bahan bakar gas (BBG).

Baca Selengkapnya

Jaga Kualitas Udara, Transportasi Resmi Asian Games Berbahan Bakar Gas

13 Juli 2018

Jaga Kualitas Udara, Transportasi Resmi Asian Games Berbahan Bakar Gas

Transportasi resmi Asian Games 2018 akan menggunakan kendaraan berbahan bakar gas.

Baca Selengkapnya

Jonan Resmikan 10.101 Jaringan Gas Rumah Tangga di Mojokerto

9 Februari 2018

Jonan Resmikan 10.101 Jaringan Gas Rumah Tangga di Mojokerto

Jaringan Gas di Kabupaten Mojokerto dan Kota Mojokerto dibangun karena berdekatan dengan dua sumur gas.

Baca Selengkapnya

Pertamina Bagikan 2.000 Converter Kit ke Nelayan

10 November 2017

Pertamina Bagikan 2.000 Converter Kit ke Nelayan

Pertamina menyatakan mendukung konversi bahan bakar minyak ke gas oleh nelayan.

Baca Selengkapnya