Pencemaran Sungai Yangtze Parah

Reporter

Editor

Rabu, 18 April 2007 00:54 WIB

TEMPO Interaktif, Beijing:Sungai Yangtze di Cina kini berada dalam keadaan kritis. Sungai terpanjang di negeri tirai bambu itu dikotori polusi yang tak terbaharukan. Saban tahun diperkirakan ada 14 ribu ton sampah dibuang ke sana. Sebuah penelitian yang digelar Institut Geografi dan Limnologi Nanjing dan dirilis kemarin mengatakan sepersepuluh dari 6.200 kilometer sungai itu berada dalam keadaan kritis dan hampir 30 persen penyebabnya adalah polutan yang membahayakan. Padahal sungai itu menyuplai air bagi 200 kota di sepanjang daerah alirannya. Bila dihitung-hitung, sungai ini menyuplai 30 persen dari total kebutuhan air bersih negara itu. Biota air di sana pun terkena dampak langsung. Telah terjadi penurunan panen sumber daya air dan produk sungai, dari 427 ribu ton pada 1950an menjadi tinggal 100 ribu pada 1990an. Bahkan Bendungan Tiga Ngarai yang terkenal tak ubahnya tong sampah raksasa. Sampah-sampah mengapung. Sisa-sisa pestisida mengotori dan mencemari air. Juga sisa-sisa pupuk dan bahan bakar kapal-kapal penumpang di sana. "Dampak kegiatan manusia di ekologi Yangtze secara besar-besaran sungguh sulit dibaharui," kata Guishan, yang menyusun laporan penelitian tersebut. “Kami menekankan pengaturan aktivitas di semua kawasan drainase Yangtze dan merekomendasikan pembangunan yang harmonis, antara manusia dan alam,” katanya. Mereka juga merekomendasikan sistem manajemen yang menyeluruh untuk mencegah semakin besar kawasan sungai yang tercemar. Pemerintah bukannya tak melakukan apa-apa. Pada Februari lalu mereka telah melarang penangkapan ikan komersial untuk melindungi stok ikan. Pelarangan ditetapkan pada sepanjang 1.000 kilometer. Kapal-kapal ikan akan dilarang beroperasi di Provinsi Hubei dan Kota Madya Chongqing. Kantor berita Xinhua melaporkan bahwa monitoring dan kontrol terhadap sungai Yangtze adalah perhatian utama pemerintah selama ratusan tahun. Namun kenyataannya sungai itu sudah tercemar oleh sampah yang menggunung.BBC | XINHUA

Berita terkait

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

19 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

37 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

10 Oktober 2023

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

Pabrik pengolahan jagung PT Global Solid Agrindo (PT GSA) dilaporkan warga ke Ombudsman karena diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

5 Oktober 2023

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

Pandawara Group mengunggah video terbaru yang berisi permohonan maaf hingga memberi klarifikasi terkait tujuan bersihkan Pantai Cibutun Loji Sukabumi

Baca Selengkapnya

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

29 September 2023

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

Warga Karimunjawa, Kabupaten Jepara menolak keberadaan tambak udang yang diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

28 Agustus 2023

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

Paparan polusi udara secara terus menerus meningkatkan risiko perubahan pigmentasi kulit seperti hiperpigmentasi atau peningkatan produksi melanin. Hal ini menyebabkan timbulnya masalah bintik atau bercak gelap pada kulit.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

18 Agustus 2023

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

Pemerintah berencana kenakan pajak pencemaran lingkungan. Hal ini tertuang dalam Pasal 206 Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021. Begini bunyinya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

27 Juli 2023

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

Hari Sungai Nasional merupakan bentuk apresiasi dan dorongan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian sungai.

Baca Selengkapnya