Pohon Tertua di Dunia Ditemukan

Reporter

Editor

Jumat, 20 April 2007 00:51 WIB

TEMPO Interaktif, New York:Pemburu fosil dari Amerika Serikat telah menemukan pohon tertua di dunia. Pohon jenis palem-paleman itu disebut Wattieza, yang diperkirakan hidup 380 juta tahun lalu. Penemuan yang dipublikasikan di Jurnal Nature edisi kemarin ini memberikan gambaran bagaimana hutan menghijaukan permukaan bumi. Pada June 2004, Linda VanAller Hernick dan Frank Mannolini dan Museum Negeri New York menemukan mahkota sebuah pohon besar di sebuah tambang batu pasir, 16 kilometer dari Gilboa, di New York. Kawasan itu terkenal sebagai tempat yang kaya dengan fosil tumbuhan dan artropoda.Berpacu dengan waktu-karena tempat penambangan itu terus digali untuk membuat jalan-Hernick dan Mannolini akhirnya berhasil menemukan fragmen-fragmen batang pohon Wattieza. Mereka menyusunnya bak sebuah puzzle, sampai sepanjang delapan meter. Kulit batang pohon itu seperti batang palem. Pada bagian atas, berkas daunnya menyebar, sebuah cara yang membuat pohon itu bisa tumbuh vertikal, menyempil dari kanopi hutan dan meraih sinar matahari.Akar Wattieza pendek, bereproduksi dengan spora, dan kemungkinan pohon dewasanya mencapai 10 meteran. Wattieza diperkirakan berasal dari masa pertengahan Devonian atau antara 397 sampai 385 juta tahun lalu. Zaman ini disebut masa inkubator bagi tanaman darat, sebab tumbuhan mengembangkan semua strategi reproduksi dan masa ini pulalah lahir pelopor daun yang bisa berfotosintesa.Ketika spesimen Wattieza yang didapatkan Hernick dan Mannolini itu hidup, mereka tumbuh di kawasan yang juga didiami artropoda kecil, serangga, laba-laba, dan jenis-jenis Crustacea. Paleontolog Ed Landing mengatakan pohon itu hidup 140 juta tahun sebelum dinosaurus. "Saat itu tak ada binatang terbang, reptil, dan amfibi."Fosil itu adalah bukti padat yang pertama yang memperlihatkan bentuk lengkap pohon kuno dan bisa menjelaskan bagaimana hutan mendominasi dunia. "Dalam membentuk hutan pertama, pepohonan mesti mengubah sistem dunia secara keseluruhan, dengan menciptakan tipe lingkungan mikro bagi tumbuhan kecil dan serangga. Mereka menyimpan sejumlah besar karbon dan membawa tanah," kata penulis artikel di Nature, Christopher Berry. Dia juga pengajar botano kuno di Universitas Cardiff, Inggris. Sampai saat ini bukti pohon tertua adalah Archaeopteris, yang diperkirakan tumbuh pada akhir masa Devonian, sekitar 385 sampai 359 juta tahun lalu. AFP

Berita terkait

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

14 hari lalu

Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB

Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.

Baca Selengkapnya

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

14 hari lalu

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.

Baca Selengkapnya

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

17 hari lalu

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

20 Februari 2024

Polusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga

Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.

Baca Selengkapnya

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

11 September 2023

Katak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana

Katak langka ini berwarna oranye kecokelatan. Tubuhnya dipenuhi bintik putih seperti mutiara dan berkilau saat disorot cahaya senter.

Baca Selengkapnya

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

23 Mei 2023

Orca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar

Laporan-laporan tentang pertemuan dengan orca yang agresif di lepas pantai Iberian mulai muncul pada Mei 2020, dan belakangan menjadi lebih sering.

Baca Selengkapnya

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

16 Desember 2022

Bedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris

Ini adalah bukti resmi pertama organ genital ular betina.

Baca Selengkapnya

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

21 September 2022

Ig Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris

Ig Nobel diberikan kepada penelitian-penelitian yang dianggap paling aneh, konyol dan unik yang membuat 'tertawa namun kemudian berpikir'.

Baca Selengkapnya

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

23 Juli 2022

Jeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup

Jefferson peraih medali perunggu di olimpiade Biologi internasional di Armenia sudah merantau sejak SD. Memiliki segudang prestasi.

Baca Selengkapnya

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

16 Juni 2022

3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi

Di urutan ke-2 dan ke-3 ada Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia sebagai kampus terbaik di bidang Biologi. Kampus mana yang pertama?

Baca Selengkapnya