Muntahan Paus, Peneliti LIPI: Jangan Ada Perburuan Paus Sperma

Reporter

Erwin Prima

Editor

Erwin Prima

Selasa, 14 November 2017 15:10 WIB

Tim penyelamat dibantu warga berusaha mendorong paus kembali ke laut usai terdampar di pantai Ujong Kareng, Aceh, 13 November 2017. Sebanyak 10 ekor paus sperma Seorang pejabat mengatakan 10 paus terdampar di pantai dan menarik perhatian ratusan warga untuk berfoto. AP Photo/Syahrol Rizal

TEMPO.CO, Jakarta - Sekar Mira, peneliti paus di Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, menegaskan jangan sampai ada perburuan terhadap paus sperma (Physeter macrocephalus), yang menghasilkan ambergris atau muntahan paus bernilai tinggi.

Baca: 200 Kg Muntahan Ikan Paus Ditemukan Nelayan Bengkulu

Sekar mengkhawatirkan terjadi perburuan paus sperma untuk diambil ambergrisnya, padahal mamalia itu termasuk hewan yang dilindungi.

“Soalnya, para pemburu itu suka kejam. Maling telur penyu saja, kalau enggak sabar menunggu penyunya bertelur, dia bisa membunuh si induk dan mengambil langsung telur-telur dari tubuh si induk,” ujarnya, Selasa, 14 November 2017.

Sekar mengakui ambergris memang bernilai tinggi dan menjadi incaran kolektor luar. Namun dia menegaskan mamalia ini termasuk hewan yang dilindungi.

Dia mengatakan ambergris, yang merupakan sekresi saluran cerna paus sperma, kerap digunakan untuk membuat wewangian. Saat ini, menurutnya, produk sintetis ambergris juga sudah banyak. “Namun, mungkin untuk kalangan kolektor, memang masih ada yang mau bayar tinggi,” ucapnya.

Sekar mengaku pernah didatangi beberapa orang dari Ambon yang berkonsultasi tentang ambergris. “Mereka berniat baik ingin memberdayakan masyarakat lokal mencari ambergris karena ada orang Eropa yang mau menampung dan membelinya,” tuturnya.

“Saya sampaikan bahwa paus sperma termasuk dalam mamalia laut yang sepenuhnya telah dilindungi di Indonesia, meskipun mungkin di Eropa masih legal untuk menjual-belikan ambergris,” katanya.

Tak hanya hal tersebut yang membuat Sekar menentang utusan masyarakat Ambon itu. “Secara global pun, kalau dilihat di daftar merah dari IUCN (International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources), Physeter macrocephalus ini telah masuk kategori vulnerable atau rentan,” ujarnya.

Muntahan paus sperma ini mencuat setelah Sukadi, nelayan asal Bengkulu, menemukan 200 kilogram ambergris pada awal November lalu. Sukadi mengaku secara tidak sengaja melihat benda berwarna putih tersebut mengapung saat melaut di sekitar Pulau Enggano.

Baca: Muntahan Ikan Paus di Bengkulu Dijual Rp 22 Juta Per Kg

Sukadi berniat menjual muntahan paus itu. "Rencananya dijual Rp 22 juta tiap kilogram," kata Sukadi saat dihubungi Tempo, Senin, 13 November 2017.

ERWIN Z.

Berita terkait

5 Fakta Unik Paus Sperma, Ikan Pemilik Tenggorokan Terbesar yang Bisa Telan Manusia

11 April 2023

5 Fakta Unik Paus Sperma, Ikan Pemilik Tenggorokan Terbesar yang Bisa Telan Manusia

Keunikan paus sperma yang ditemukan mati terdampar di Yen Leh, Jembrana, Bali

Baca Selengkapnya

Nelayan Thailand Temukan Muntahan Paus Senilai Rp 4 Miliar

25 Oktober 2019

Nelayan Thailand Temukan Muntahan Paus Senilai Rp 4 Miliar

Nelayan Thailand ini sempat memberi tahu penduduk desa soal temuan muntahan paus.

Baca Selengkapnya

6 Tempat Wisata di Indonesia, yang Bisa Berfoto dengan Paus

16 November 2017

6 Tempat Wisata di Indonesia, yang Bisa Berfoto dengan Paus

Hewan-hewan laut tersebut bisa ditemukan di tempat-tempat ini.

Baca Selengkapnya

Langka dan Mahal, Muntahan Paus Khusus untuk Parfum Premium

15 November 2017

Langka dan Mahal, Muntahan Paus Khusus untuk Parfum Premium

Karena sangat jarang ditemukan, muntahan paus atau ambergris menjadi komoditas berharga dan hanya digunakan parfum premium terbaik.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Menakjubkan Paus Sperma: Muntahan Paus, Otak Terbesar

15 November 2017

10 Fakta Menakjubkan Paus Sperma: Muntahan Paus, Otak Terbesar

Paus sperma diketahui memproduksi ambergris atau muntahan paus yang telah digunakan untuk membuat parfum dan aroma premium yang mahal.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan Ingin Mengambil Sampel Muntahan Paus

14 November 2017

Kementerian Kelautan Ingin Mengambil Sampel Muntahan Paus

Kementerian Kelautan dan Perikanan ingin mengambil sampel muntahan paus yang ditemukan nelayan Bengkulu.

Baca Selengkapnya

Muntahan Paus Dibawa ke Universitas Bengkulu untuk Diteliti

14 November 2017

Muntahan Paus Dibawa ke Universitas Bengkulu untuk Diteliti

Sampel muntahan paus atau ambergris, yang ditemukan nelayan Bengkulu, pernah dibawa ke Universitas Bengkulu untuk diteliti.

Baca Selengkapnya

Nelayan Bengkulu Mengaku Muntahan Paus Sudah Ada yang Menawar

14 November 2017

Nelayan Bengkulu Mengaku Muntahan Paus Sudah Ada yang Menawar

Muntahan paus atau ambergis yang ditemukan nelayan Bengkulu sudah ada yang menawar, tapi harga belum sesuai.

Baca Selengkapnya

Muntahan Paus Bernilai Tinggi, Peneliti LIPI Khawatir

14 November 2017

Muntahan Paus Bernilai Tinggi, Peneliti LIPI Khawatir

Peneliti LIPI pernah menolak ide pemberdayaan untuk mencari Ambergris atau muntahan Paus Sperma yang menjadi incaran kolektor Eropa.

Baca Selengkapnya

Muntahan Paus di Bengkulu Diduga Terkait Paus Terdampar di Aceh

14 November 2017

Muntahan Paus di Bengkulu Diduga Terkait Paus Terdampar di Aceh

Dosen Universitas Bengkulu Zamdial menduga muntahan paus di Bengkulu terkait dengan paus yang terdampar di Aceh Besar.

Baca Selengkapnya