Lebih Banyak Jantan, Orangutan Kalimatan Hampir Punah

Rabu, 15 November 2017 18:00 WIB

Sejumlah Orangutan (Pongo pygmaeus wurmbii) makan buah usai berlatih hidup di alam liar di Borneo Orangutan Survival Foundation (BOS), Nyaru Menteng, Palangka Raya, Kalteng, 30 Oktober 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Samarinda – Menurut Yaya Rayadin, peneliti orangutan dari Universitas Mulawarman, Samarinda, kondisi orangutan di Kalimantan Timur dekat dengan kepunahan. "Dari beberapa Orangutan yang kita kaji, terlalu banyak jantan dewasa, sekitar 65 persen. Ini jalan terdekat kepunahan Orangutan," kata Yaya di Samarinda, Selasa, 14 November 2017.

Selain indikasi persentase populasi, faktor lain yang menjadi ancaman menurut Yaya ialah berkurangnya habitat dan pakan yang terindikasi dari ditemukannya orangutan yang menyebar diberbagai areal yang bukan habitatnya. "Kalau populasi, hampir seluruh pulau Kalimantan sama, berkurang. Kenapa? logikanya habitatnya berkurang. Manakala habitat berkutang, pakannya berkurang. Indikasinya, Orangutan bisa ditemukan di kebun kelapa sawit sampai di perkampungan warga," kata Yaya.

Baca: Spesies Baru Orangutan Tapanuli Ditemukan Hampir Punah

Selain itu, Yaya berpendapat, juga masih ada tantangan pertanggungjawaban atas konflik orangutan dan manusia. Ia mencontohkan ketika ada kasus konflik orangutan-manusia, persepsi pemerintah daerah di tingkat provinsi maupun kotamadya-kabupaten, tanggung jawab penyelesaiannya ada di Balai Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem atau Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Padahal, menurut Yaya, konflik terjadi salah satunya lantaran keluarnya izin konversi kawasan hutan yang statusnya APL (Areal Penggunaan Lain) untuk konsesi perkebunan sawit, perkebunan, pertambangan maupun pengelolaan hutan. Hal paling penting, menurut dia, tidak dipisah-pisah antara urusan Pemkab, Pemprov dan Pemerintah pusat untuk soal konservasi. "Harusnya ini sudah jadi tanggung jawab bersama,” kata Yaya.

Advertising
Advertising

Menurut Kepala Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur, Sunandar Trigunajasa Nurochmadi, populasi orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) saat ini berkisar 54 ribu. Tempat pelepasliaran Orangutan diakui sangat kurang dan perlu dievaluasi dalam SRAK. "Dalam hal ini (ketersediaan tempat pelepasliaran) perlu kita evaluasi kembali," kata Sunandar.

Baca: Kenalkan, Pongo tapanuliensis: Spesies Baru Orangutan

Simak artikel menarik lainnya tentang orangutan hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

PON Papua: Kalahkan Jatim, Tim Voli Putra DKI Jakarta Lolos ke Babak 4 Besar

4 Oktober 2021

PON Papua: Kalahkan Jatim, Tim Voli Putra DKI Jakarta Lolos ke Babak 4 Besar

Tim bola voli putra DKI Jakarta lolos dari fase Grup B PON Papua usai mengalahkan juara bertahan Jawa Timur dengan skor 3-2.

Baca Selengkapnya

Nanda Jadi Kado Hari Orangutan Sedunia di Taman Safari Prigen

19 Agustus 2020

Nanda Jadi Kado Hari Orangutan Sedunia di Taman Safari Prigen

Orangutan dimanapun berada dicemaskan terdampak pandemi Covid-19 pada manusia.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Darth Vader Isopod dari Indonesia

14 Juli 2020

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Darth Vader Isopod dari Indonesia

Darth Vader Isopod ini ditemukan dalam survei pengambilan sampel laut dalam Ekspedisi Biodiversitas Laut Dalam Selatan Jawa.

Baca Selengkapnya

Bayi Dibuang Orangutan Diselamatkan Warga di Kotawaringin

14 Juli 2020

Bayi Dibuang Orangutan Diselamatkan Warga di Kotawaringin

Bayi orangutan berjenis kelamin jantan, usianya diperkirakan sekitar dua bulan. Kondisinya sehat.

Baca Selengkapnya

BBKSDA Melepasliarkan Orangutan ke Taman Nasional Gunung Leuser

7 Juli 2020

BBKSDA Melepasliarkan Orangutan ke Taman Nasional Gunung Leuser

Orangutan ini diselamatkan BBKSDA pada 18 Juni 2020 di Desa Bukit Mas, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Baca Selengkapnya

Suaka Margasatwa Lamandau Sambut Bayi Orangutan Pertama di 2020

1 Juli 2020

Suaka Margasatwa Lamandau Sambut Bayi Orangutan Pertama di 2020

Pancaran merupakan bayi orangutan pertama yang lahir di Suaka Margasatwa Lamandau pada tahun 2020.

Baca Selengkapnya

Tidur di Hutan, Makannya di Kebun, Orangutan Dibius Dievakuasi

30 Mei 2020

Tidur di Hutan, Makannya di Kebun, Orangutan Dibius Dievakuasi

Orangutan itu diadukan setelah memanfaatkan kebun sebagai lokasi mencari sumber makanan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Anies Ajak Warga Wisata Virtual Bersama Orangutan di IG Ragunan

30 Mei 2020

Anies Ajak Warga Wisata Virtual Bersama Orangutan di IG Ragunan

Anies Baswedan mengajak warga tonton orangutan secara live di Instagram Ragunan

Baca Selengkapnya

COVID-19, Orangutan Harus Social Distancing dari Manusia

11 April 2020

COVID-19, Orangutan Harus Social Distancing dari Manusia

Darurat kesehatan global COVID-19 juga mengancam kehidupan kerabat terdekat manusia yaitu kera besar.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Corona, Pusat Rehabilitasi Orangutan BOSF Ditutup

17 Maret 2020

Antisipasi Corona, Pusat Rehabilitasi Orangutan BOSF Ditutup

Hingga saat ini belum ada kasus penularan virus corona COVID-19 dari manusia ke kera.

Baca Selengkapnya