Indonesia dan Cina Kembangkan Bioteknologi Probiotik

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Selasa, 28 November 2017 10:14 WIB

Logo BPPT. (Antara)

TEMPO.CO, Jakarta - Kerja sama Indonesia dan Cina untuk pengembangan bioteknologi menargetkan munculnya satu industri probiotik di Tanah Air. Kerja sama dengan industri Cina itu juga diperluas pada 2017 dengan menggandeng universitas agar bisa menghasilkan produk inovasi sehingga muncul industri baru di Indonesia.

Deputi Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan (BPPT) Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi (TAB) Eniya Listiani Dewi yang mewakili Kepala BPPT dalam Forum Kerja sama Iptekin Indonesia-Cina di Jakarta, Senin, mengatakan kerja sama "Joint Laboratory on Biotechnology" dengan Cina bisa memperoleh hibah dalam mengembangkan produk probiotik dan enzim dari mikroba.

Baca: LIPI Gaet Anak Muda Meneliti Bioteknologi

"Jumlah hibahnya sekitar 6 juta yuan atau Rp 12 miliar untuk tiga tahun kerja sama. Dengan target ada produk dan juga tentu saja industri baru yang lahir di Indonesia, ini mengingat ada inovasi yang akan dihasilkan untuk perdagangan dan perindustrian," kata Eniya.

Dengan demikian BPPT selain menggandeng industri bioteknologi terbesar di Cina, yakni Qingdao Vland Biotech Group Co. Ltd., akhirnya juga menggandeng Zhejiang University.

Jika Indonesia dalam kerja sama ini menawarkan inovasi bipeat yang merupakan pengembangan produk mikrobiologi untuk menaikkan pH di lahan gambut, menurut dia, transfer teknologi yang diharapkan diperoleh dari Cina adalah ilmu pengembangan probiotik dan enzim.

Advertising
Advertising

"Sebetulnya kita tidak kalah, hanya saja di pasar lebih banyak barang impor. Untuk produk probiotik pasar Indonesia memang dipenuhi produk pakan ternak dari Cina dan Thailand sedangkan enzim dari India," lanjutnya.

Enzim ini sendiri sangat dibutuhkan untuk industri pulp and paper, deterjen dan kulit. Yang sudah dikembangkan BPPT bersama PT Petrokimia Gresik adalah pabrik pembuatan enzim mikroba yang menggantikan bahan-bahan kimia yang menghasilkan limbah yang buruk untuk lingkungan.

"Sehingga jika enzim diganti dari bahan kimia dengan mikroba maka hasilnya menjadi ramah lingkungan. Ramah lingkungan ini yang semakin dicari di produk-produk industri masa depan," ujar Eniya.

Kolaborasi Indonesia dengan Cina di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) sudah dirintis sejak 2011 yang ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja. Sebagai tindak lanjut, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) dan Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Tiongkok telah membentuk Joint Committee Meeting (JCM) untuk mengawal pelaksanaan kerja sama yang telah disepakati tersebut.

Hingga saat ini, penyelenggaraan JCM sudah terlaksana lima kali, terakhir dilakukan di Beijing pada Agustus 2017. Dan pada Forum Kerja sama Iptekin Indonesia-Cina yang digelar di Jakarta, Solo dan Yogyakarta, akan dilaporkan implementasi program dan kegiatan tentang joint laboratory bidang bioteknologi dan High Temperature Gas-Cooled Reactor (HTGR), transfer teknologi, serta diskusi tentang potensi kerja sama lainnya.

ANTARA

Berita terkait

Intip Peluang Berkarier di Bidang Biosains yang Diyakini Bill Gates Tak Tergantikan AI

17 hari lalu

Intip Peluang Berkarier di Bidang Biosains yang Diyakini Bill Gates Tak Tergantikan AI

Bill Gates menyakini tiga pekerjaan yang tak akan tergantikan oleh AI, salah satunya adalah biosains. Intip peluang kariernya.

Baca Selengkapnya

BRIN Tawarkan Solusi DKI Jakarta sebagai Kota Global

21 Februari 2024

BRIN Tawarkan Solusi DKI Jakarta sebagai Kota Global

Satu di antara biang masalah DKI Jakarta sebagai kota besar adalah persoalan sampah. Diperlukan sistem pemantauan gedung di ibu kota.

Baca Selengkapnya

Kisah Avriz Dapat Beasiswa Kuliah di Amerika, Teliti Daun Asam Saat SMP

11 Oktober 2023

Kisah Avriz Dapat Beasiswa Kuliah di Amerika, Teliti Daun Asam Saat SMP

Avriz yang bercita-cita menjadi ilmuwan memiliki minat tinggi terhadap riset dan penelitian bioteknologi hingga akhirnya mengejar beasiswa ke Amerika.

Baca Selengkapnya

Jagung Biotekologi Diklaim Untungkan Petani Hingga 30 Persen

27 Juli 2023

Jagung Biotekologi Diklaim Untungkan Petani Hingga 30 Persen

Jagung merupakan tanaman penting bagi Indonesia sebagai bahan pangan untuk mencukupi kebutuhan diet tinggi protein bagi penduduk Indonesia

Baca Selengkapnya

BRIN Teliti Bawang Merah yang Tahan Perubahan Iklim Pakai Rekayasa Gen Acak

17 Juni 2023

BRIN Teliti Bawang Merah yang Tahan Perubahan Iklim Pakai Rekayasa Gen Acak

Perubahan iklim yang mengakibatkan curah hujan tinggi dan kekeringan meluas menyebabkan penurunan produktivitas bawang merah.

Baca Selengkapnya

Benih Jagung Bioteknologi Pertama di Indonesia Diluncurkan, Bisa Dongkrak Hasil Panen hingga 15 Persen

10 Juni 2023

Benih Jagung Bioteknologi Pertama di Indonesia Diluncurkan, Bisa Dongkrak Hasil Panen hingga 15 Persen

PT Syngenta Indonesia meluncurkan benih jagung bioteknologi pertama di Indonesia diluncurkan pada pembukaan Pekan Nasional Petani Nelayan XVI di Padang pada Sabtu, 10 Juni 2023.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Riset Bioteknologi Seluler Untuk Konservasi Tanaman Buah Lokal

17 Maret 2023

Guru Besar IPB Riset Bioteknologi Seluler Untuk Konservasi Tanaman Buah Lokal

Peneliti IPB gunakan bioteknologi seluler atau pengunaan kultur jaringan pada tumbuhan untuk konservasi buah lokal.

Baca Selengkapnya

Waspada Mikroplastik Bisa Sebabkan Kanker Usus Besar dan Gangguan Reproduksi

17 Mei 2022

Waspada Mikroplastik Bisa Sebabkan Kanker Usus Besar dan Gangguan Reproduksi

Mikroplastik selain mencemari lingkungan juga berbahaya bagi kesehatan, bisa menjadi penyebab kanker usus besar dan gangguan reproduksi.

Baca Selengkapnya

Bio Farma dan MDI Dirikan Bio-Health Fund, Siapkan Modal Awal USD 20 Juta

12 Mei 2022

Bio Farma dan MDI Dirikan Bio-Health Fund, Siapkan Modal Awal USD 20 Juta

Bio Farma bersama MDI Ventures yakni perusahaan modal ventura milik PT Telekomunikasi Indonesia, mendirikan badan investasi Bio-Health Fund

Baca Selengkapnya

Pejabat Asia Pasifik Sepakat Meningkatkan Gizi Secara Global, Apa Kata Mentan?

13 Maret 2022

Pejabat Asia Pasifik Sepakat Meningkatkan Gizi Secara Global, Apa Kata Mentan?

Para menteri dan delegasi tingkat tinggi dari Asia Pasifik sepakati peningkatan gizi global. Apa kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo?

Baca Selengkapnya