Pilkada 2018, Suara Mobil Raisa Bikin Gelisah, Jemu dan Mual

Jumat, 23 Februari 2018 16:30 WIB

Mobil Raisa diturunkan saat pencabutan nomor urut Calon Gubernur Sulsel di Makassar, Selasa 13 Februari 2018(TEMPO/Didit Hariyadi)

TEMPO.CO, Makassar - Mobil Raisa disiapkan khusus Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dalam rangka Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada 2018). Raisa alias pengurai massa ini memiliki frekuensi suara khusus yang bisa membuat pendengarnya mual.

"Jadi, bisa membuat orang pusing, jemu, dan gelisah, menghindar bahkan mual," ucap Ruslan kepada Tempo, Jumat 23 Februari 2018.

Namun, menurut dia, itulah tujuan diciptakannya nada suara untuk mengurai massa, agar membuat kumpulan manusia menjadi terurai. "Tergantung fisik dan psikis seseorang yang menerimanya saja."

Mobil Raisa diturunkan saat pencabutan nomor urut Calon Gubernur Sulsel di Makassar, Selasa 13 Februari 2018(TEMPO/Didit Hariyadi)

Mobil V8 ini memang memiliki kapasitas suara 600 watt dan 1.000 watt. Tapi, selama ini yang kerap digunakan hanya suara 600 watt saja ketika apel digelar. Sedangkan untuk suara berkapasitas 1.000 watt hanya digunakan jika massa tak terkendali lagi.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, anggota korps Sabhara Polda Sulsel ini sekaligus driver mobil Raisa, Brigadir Nasaruddi, menambahkan ada empat mobil Raisa, dua diantaranya di Polda, dan satu di Luwu dan Polrestabes Makassar. Namun versi pertama tak memiliki sound system 600 watt.

Simak artikel menarik lainnya tentang mobil raisa dan kabar terbaru Pilkada 2018 hanya di Tempo.co.

Berita terkait

Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

11 Januari 2024

Alasan Ganjar Kampanye di Brebes dan Tegal: Pernah Kalah di Pilkada 2018

Ganjar mengatakan agenda kampanye di Brebes, Tegal, dan Kebumen karena pernah kalah di wilayah tersebut pada Pilkada 2018.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 4 Pelanggaran Alat Peraga Kampanye yang Pernah Terjadi Sebelum Pemilu 2024

30 Juni 2023

Kilas Balik 4 Pelanggaran Alat Peraga Kampanye yang Pernah Terjadi Sebelum Pemilu 2024

Sebagai faktor mendulang suara, Alat Peraga Kampanye tidak jarang digunakan parpol atau pendukung kubu tertentu melebihi batas.

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan Mobil Raisa untuk Bubarkan Massa Reuni 212

2 Desember 2021

Polisi Kerahkan Mobil Raisa untuk Bubarkan Massa Reuni 212

"Bapak ibu diberitahukan bahwa kegiatan reuni 212 tidak ada. Silakan kembali ke rumah masing-masing," kata seorang polisi wanita

Baca Selengkapnya

Target Pemilih 77,5 Persen di Pilkada 2020 Dinilai Terlalu Tinggi

20 November 2020

Target Pemilih 77,5 Persen di Pilkada 2020 Dinilai Terlalu Tinggi

Pengamat memperkirakan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2020 akan berbeda.

Baca Selengkapnya

Gunakan Mobil Raisa, Polisi Minta Relawan Greenpeace Turun

23 Oktober 2019

Gunakan Mobil Raisa, Polisi Minta Relawan Greenpeace Turun

Polisi menurunkan mobil Raisa untuk bernegosiasi dengan relawan Greenpeace yang memanjat Patung Selamat Datang di Bundaran HI.

Baca Selengkapnya

Khofifah Fokus Tuntaskan Kemiskinan di 10 Kabupaten Jawa Timur

14 Juli 2018

Khofifah Fokus Tuntaskan Kemiskinan di 10 Kabupaten Jawa Timur

Khofifah menggandeng TNP2K.

Baca Selengkapnya

MK Terima 62 Permohonan Gugatan Sengketa Pilkada 2018

13 Juli 2018

MK Terima 62 Permohonan Gugatan Sengketa Pilkada 2018

Sebanyak 39 dari 62 permohonan gugatan pilkada 2018 yang diterima MK adalah perkara pemilihan bupati.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: Hasil Pilkada 2018 di 13 Daerah Rawan Digugat

13 Juli 2018

Bawaslu: Hasil Pilkada 2018 di 13 Daerah Rawan Digugat

Bawaslu mengatakan selisih paling tipis terjadi di Kota Tegal.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: 5,9 Juta Formulir C6 di Pilkada 2018 Tak Didistribusikan

13 Juli 2018

Bawaslu: 5,9 Juta Formulir C6 di Pilkada 2018 Tak Didistribusikan

Bawaslu mencatat partisipasi dalam pemilihan gubernur di 17 provinsi hanya 69 persen.

Baca Selengkapnya

Tiga Calon Gubernur Gugat Hasil Pilkada Serentak 2018

13 Juli 2018

Tiga Calon Gubernur Gugat Hasil Pilkada Serentak 2018

Jumlah gugatan sengketa Pilkada serentak 2018 bisa terus bergerak.

Baca Selengkapnya