Letusan Freatik Gunung Merapi Berjenis Ultra Vulkanian, Artinya?

Minggu, 13 Mei 2018 10:35 WIB

Erupsi Gunung Merapi yang diperoleh dari media sosial, 11 Mei 2018. Gunung Merapi yang menyemburkan material vulkanis setinggi 5.500 meter. Shopan Pangestu/via REUTERS

TEMPO.CO, Bandung - Peneliti gunung api dari Teknik Geologi Institut Teknologi Bandung Mirzam Abdurrachman mengatakan, letusan freatik Gunung Merapi 11 Mei lalu tergolong jenis ultra vulkanian. Cirinya dapat terlihat dari gradasi perubahan warna ‘awan’ letusan. “Warnanya dari kelabu tua ke muda lalu jadi putih,” katanya kepada Tempo, Ahad, 12 Mei 2018.

Baca: Inilah Pemicu Letusan Freatik Gunung Merapi

Mirzam melihat perubahan warna letusan itu secara tidak langsung via pengamatan rekaman video. Perubahan warna letusan itu terjadi karena uap air yang terpanaskan terkondensasi di angkasa. Kondensasi merupakan perubahan wujud benda menjadi padat, seperti dari gas atau uap menjadi cairan.

Ultra vulkanian, menurut Mirzam, merupakan fase awal letusan vulkanian. Penyebabnya akibat terbentuknya gas atau uap akibat pemanasan air. “Prosesnya secara sederhana bisa dibayangkan seperti memasak air di dalam panci,” katanya.

Adapun erupsi vulkanian umumnya disebabkan oleh letusan dangkal akibat ekspansi air yang terpanaskan atau dari akumulasi gas karbondioksida (CO2).

Pasca letusan Merapi 2010 dan 2014 terdeteksi adanya rekahan baru di dekat kawah. Kondisi itu memungkinkan penyusupan air ke dalam. Adapun gas karbondioksida, sudah banyak diteliti dan diyakini menjadi penyebab banyaknya letusan vulkanian Merapi sejauh ini. “Batuan asing atau xenolith berkomposisi karbonat adalah buktinya,” kata anggota Kelompok Keahlian Petorologi, Vulkanologi, dan Geokimia ITB itu.

Advertising
Advertising

Pada letusan ultra vulkanian, semburan hanya memuntahkan padatan dari batuan sebelumnya. Letusan seperti itu tidak berhubungan langsung dengan aktivitas magma. Fase ini, kata Mirzam, sering disebut dengan istilah vent clearing atau pembersihan saluran magma dari batuan penutup.

Pada kasus Merapi terbaru, letusan freatik berjenis ultra vulkanian ini hanya sekali terjadi. Menurut Mirzam, letusan freatik berjenis ultra vulkanian juga bisa terjadi berulang atau disertai semburan susulan. “Letusan freatik tidak selalu berbahaya, ini bisa menjadi salah satu penanda bahwa gunung api aktif,” ujarnya.

Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat, erupsi freatik Gunung Merapi 11 Mei 2018 terjadi pukul 07.40 WIB dengan durasi kegempaan lima menit. Ketinggian kolom erupsi mencapai 5,5 kilometer di atas puncak.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

10 hari lalu

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

10 hari lalu

Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

Iringan kesenian lokal itu sebagai harapan sorgum yang baru pertama kali dibudidayakan di lereng Merapi itu bisa memberikan manfaat.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

11 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

18 hari lalu

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

33 hari lalu

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

34 hari lalu

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.

Baca Selengkapnya

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

44 hari lalu

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

59 hari lalu

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

59 hari lalu

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.

Baca Selengkapnya

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

2 Maret 2024

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

Destinasi destinasi di lereng Merapi menjadi salah satu favorit wisatawan saat berakhir pekan.

Baca Selengkapnya