Gunung Merapi Erupsi, Ini Tips Hidup dengan Abu Vulkanis

Sabtu, 2 Juni 2018 12:13 WIB

Warga mengenakan masker yang dibagikan oleh relawan saat melintas di Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat, 1 Juni 2018. Pembagian masker dilakukan untuk menghindari dampak dari hujan abu vulkanis pascaletusan Gunung Merapi. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho

TEMPO.CO, Bandung - Erupsi Gunung Merapi Jumat pagi, 1 Juni 2018. Merapi menyebarkan abu vulkanik di beberapa daerah di Yogyakarta. Material yang berbahaya bagi kesehatan itu perlu diwaspadai dengan berbagai cara.

Menurut ahli dan peneliti gunung api Institut Teknologi Bandung Mirzam Abdurrachman, abu vulkanik merupakan partikel berukuran halus yang diameternya kurang dari 2 milimeter hasil lontaran letusan gunung api. Endapan abu ini nantinya akan memberikan kesuburan di sekitar gunung, sehingga daerahnya sering jadi hunian dengan kepadatan tinggi.

Saat letusan terjadi, kata Mirzam, abu vulkanik naik membentuk kolom erupsi dan terus bergerak naik hingga mencapai Level of Neutral Buoyancy. Adapun material dengan ukuran lebih besar dari 2 milimeter umumnya gagal terlontar ke atas dan menghasilkan lontaran balistik bom vulkanik.

Baca juga: Tinggi Letusan Gunung Merapi Mencapai 6 Kilometer

"Abu vulkanik yang turun memiliki kandungan asam tinggi yang dapat menyebabkan iritasi paru-paru dan mata," kata Mirzam, Jumat, 1 Juni 2018. Asam yang terkandung pada abu dengan mudah tercuci oleh air hujan. Akibatnya bisa mencemari persediaan air dan mengganggu tanaman.

Advertising
Advertising

Setelah hujan abu ringan biasanya masih aman untuk mengkonsumsi air atau makanan yang terkontaminasi abu vulkanis. Namun disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang sudah dicuci atau tertutup kemasan. "Warga perlu menyediakan cadangan terutama air minum setidaknya untuk satu minggu," kata Mirzam.

Tindakan lain menutup semua jendela dan pintu untuk mengurangi abu vulkanis yang masuk. Kesiapan lain yaitu kacamata pelindung untuk mengurangi iritasi mata, dan segera memakai masker yang telah dibasahi agar proses pernyaringan abu vulkanik bekerja maksimal. "Semakin dalam kita menarik nafas, semakin dalam pula abu vulkanik masuk ke paru-paru," ujarnya.

Baca juga: Gunung Merapi Kembali Erupsi, AP I: Penerbangan Tak Terganggu

Ketika ingin membersihkan abu vulkanik di dalam atau di luar rumah, disarankan sambil diberi air sedikit. Membersihkan abu dalam keadaan kering kata Mirzam, memberikan kesempatan untuk terbang kembali.

Khusus kepada anak-anak, diminta untuk tetap berada di dalam ruangan. Mereka perlu dinasehati, kata Mirzam, agar tidak bermain dan lari-lari untuk menghindari abu vulkanik terbang dan masuk ke pernafasan.

Baca juga: Abu Vulkanis Gunung Merapi Selimuti Kawasan Magelang

Simak kabar terbaru tentang erupsi Gunung Merapi hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

4 hari lalu

Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi

Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

5 hari lalu

Kirab Bergada hingga Jathilan Iringi Warga Lereng Merapi Budi Daya Sorgum

Iringan kesenian lokal itu sebagai harapan sorgum yang baru pertama kali dibudidayakan di lereng Merapi itu bisa memberikan manfaat.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

6 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

12 hari lalu

Libur Lebaran Hampir Selesai, Sleman Siapkan Sederet Event untuk Dongkrak Jumlah Wisatawan

Sleman menggelar sejumlah atraksi, mulai dari kesenian tradisional hingga pentas musik pada 13 hingga 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

28 hari lalu

Pasar Takjil Lereng Gunung Merapi Disiapkan Jadi Embrio Festival Kuliner Libur Lebaran

Pasar takjil di Kaliurang lereng Gunung Merapi akan diubah menjadi Festival Kuliner Kaliurang selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

29 hari lalu

Banyak Jalur Rawan di Sleman Yogyakarta, Jembatan Lereng Merapi Diusulkan Dihapus dari Google Maps

Pemudik dan wisatawan diminta cermat memilih jalur yang aman saat ke Sleman, Yogyakarta, tak semata mengandalkan Google Maps.

Baca Selengkapnya

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

38 hari lalu

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

53 hari lalu

Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

53 hari lalu

Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.

Baca Selengkapnya

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

56 hari lalu

Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

Destinasi destinasi di lereng Merapi menjadi salah satu favorit wisatawan saat berakhir pekan.

Baca Selengkapnya