Ilmuwan Bikin AI untuk Komposer Musik, Bisa Kenali Emosi

Sabtu, 23 Juni 2018 13:15 WIB

Ilustrasi bermain alat musik. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ilmuwan dari National Research Nuclear University atau Moscow Engineering Physics Institute mengembangkan perangkat lunak asisten komposer virtual, yang mampu menganalisis kondisi emosi para komposer.

Menurut ilmuwan dari MEPhI Institute of Cyber Intelligence Systems Alexei Samsonovich mengatakan bahwa perangkat lunak tersebut berbeda dari perkembangan yang sudah ada. Karena, kata dia, asisten virtual dapat mempertahankan kontak emosional dengan komposer

"Kebanyakan program semacam itu mewakili jaringan saraf yang diajarkan untuk menulis musik atau membuat karya seni," ujar Samsonovich, sebagaimana dilansir laman Phys 11 Juni 2018. "Tapi gagasan kami adalah untuk mengidentifikasi keadaan emosional komposer dan mengikuti logikanya".

Baca juga: Ilmuwan Temukan Puluhan Gempa Tersembunyi di Bawah Es Antartika

Terlepas dari tingginya tingkat perkembangan teori musik, proses penciptaan musik masih sulit untuk dilakukan secara formal, karena tidak dapat dipisahkan dengan pengalaman emosional dari komposer. Aspek proses kreatif ini sangat menarik bagi para ahli di bidang kecerdasan mesin.

Advertising
Advertising

Para ilmuwan dapat menciptakan sinergi antara manusia dan perangkat lunak. Dengan menggunakan perangkat lunak, data tentang keadaan emosional dan niat dari pencipta dapat dikumpulkan. Asisten komposer virtual merupakan perangkat lunak yang dapat menciptakan musik berkualitas tinggi dengan kualitas estetika manusia.

"Ini adalah asisten cerdas kreatif yang dapat ditambahkan ke melodi yang ditulis oleh komposer, catatan, chord dan kombinasinya sendiri," kata dia.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Salah Satu Penyebab Kiamat Bumi, Apa Itu?

Untuk mencapai tujuan ini, peneliti harus menganalisis teori musik dengan mengidentifikasi suara musik, akord dan kombinasinya. Hal itu akan membuat peta semantik berdasarkan analisis dan menghubungkannya dengan model persepsi emosi manusia terhadap musik.

Menurut Samsonovich, metode tersebut didasarkan pada penggunaan peta semantik bukan jaringan saraf. Dalam peta semantik, keadaan emosi pikiran seseorang diwakili oleh titik di ruang afektif. Di ruang itu, kata Samsonovich, hukum harmoni dan irama musik memberlakukan batasan tertentu pada proses itu.

"Namun, masih ada keterbatasannya, karena nanti akan meninggalkan kebebasan untuk berkreativitas," tambah dia. "Karena ini termasuk kebebasan yang digunakan perangkat lunak, dipandu oleh peta semantik dan aturan untuk memilih koordinat di atasnya, serta dengan mempertimbangkan evolusi keadaan emosi".

Baca juga: Buku Harian Ungkap Albert Einstein Rasis ke Orang Cina

Samsonovich ingin menunjukkan bahwa dirinya tidak berbicara tentang pembelajaran mesin. Karena menurutnya, model didasarkan pada prinsip-prinsip psikologi atau aspek perilaku psikologis dasar. Maksudnya tidak seperti jaringan saraf dan model seperti ini dapat menjelaskan esensi dari fenomena kreativitas.

Samsonovich juga menambahkan bahwa pendekatan dalam bidang penelitian ini didasarkan pada arsitektur kognitif, yang dibuat menggunakan data psikologi dan neurosains atau Biologicalically Inspired Cognitive Architecture (BICA). Menurut International Information Agency Rusia Today, hasil penelitian tersebut diterbitkan dalam jurnal Science Computer Procedia.

Para peneliti percaya bahwa perkembangan baru dapat ditingkatkan dan digunakan tidak hanya dalam musik. Namun juga di banyak bidang kreativitas digital, serta dalam sistem manusia-mesin. "Karena menciptakan dan mengimplementasikan inovasi semacam itu merupakan langkah penting mempelajari aspek sosio-emosional kecerdasan, yang bertanggung jawab," kata dia.

Baca juga: Prediksi Ilmuwan: 2045, Robot Diberi Hak Sama seperti Manusia

Simak hasil riset dari ilmuwan lainnya hanya di kanal Tekno Tempo.co.

PHSY.ORG | INTERNATIONAL INFORMATION AGENCY RUSIA TODAY | JOURNAL SCIENCE COMPUTER PROCEDIA

Berita terkait

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

18 jam lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

Topik tentang kendala teknis mewarnai hari pertama pelaksanaan UTBK SNBT 2024 menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

44 Tahun Duta Sheila on 7 Kelahiran Kentucky AS, Mau Tau Motto Hidupnya?

1 hari lalu

44 Tahun Duta Sheila on 7 Kelahiran Kentucky AS, Mau Tau Motto Hidupnya?

Duta Sheila on 7 hari berusia 44 tahun tetap menunjukkan eksistensinya dalam berkiprah di industri musik Tanah Air. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Sederet Janji Microsoft di Balik Investasi Jumbo untuk Indonesia, Apa Saja?

1 hari lalu

Sederet Janji Microsoft di Balik Investasi Jumbo untuk Indonesia, Apa Saja?

Microsoft menyodorkan sejumlah rencana untuk Indonesia melalui investasi sebesar Rp 27,6 triliun.Salah satunya pelatihan AI untuk 840 ribu peserta.

Baca Selengkapnya

iPad Pro Terbaru Dirilis Bulan Depan, Gawai Perdana Apple yang Punya Chip M4

1 hari lalu

iPad Pro Terbaru Dirilis Bulan Depan, Gawai Perdana Apple yang Punya Chip M4

Sejumlah peningkatan fitur iPad Pro bocor ke publik. Salah satunya soal pemakaian chip M4 untuk menyokong AI.

Baca Selengkapnya

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

1 hari lalu

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

Keterampilan menguasai AI semakin dicari oleh perusahaan di skala global. Belum diimbangi skema pendidikan yang tepat.

Baca Selengkapnya

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

2 hari lalu

Diperingati Setiap 30 April, Begini Sejarah Lahirnya Musik Jazz

Tanggal 30 April diperingati sebagai Hari Jazz Sedunia. Bagaimana kisah musik Jazz sebagai perlawanan?

Baca Selengkapnya

Perlu Regulasi untuk Mengatasi Dampak Buruk AI, Begini Kata Sekjen Kominfo

2 hari lalu

Perlu Regulasi untuk Mengatasi Dampak Buruk AI, Begini Kata Sekjen Kominfo

Walau AI meningkatkan produktivitas dan efisiensi, tapi tak jarang juga mampu memproduksi hoaks, disinformasi dan bahkan deepfake.

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

2 hari lalu

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

CEO Microsoft, Satya Nadella, membeberkan rencana investasi perusahaannya di Indonesia. Tak hanya untuk pengembangan infrastruktur AI dan cloud.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

2 hari lalu

Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

Budi Arie yang mendampingi Jokowi saat bertemu Nadella mengatakan Microsoft akan berinvestasi secara signifikan dalam empat tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

3 hari lalu

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

BRIN meminta ratusan pensiunan ilmuwan mengosongkan rumah dinas di Puspiptek paling lambat 15 Mei 2024

Baca Selengkapnya