Startup Moi, Berawal dari Kepedulian Terhadap Profesi Bidan

Minggu, 29 Juli 2018 08:05 WIB

Peserta Samsung Global Startup Acceleration Program (GSAP) dan Relawan dari Karyawan Samsung Korea sebagai mentor berfoto bersama setelah pelatihan di Auditoriun Fisipol Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta pada Jumat, 27 Juli 2018. Tempo/Khory

TEMPO.CO, Sleman - Moi, startup asal Medan menjadi startup terbaik pertama dalam gelaran Samsung Global Startup Acceleration Program (GSAP). CEO Moi, Kristina Sembiring, menjelaskan bahwa ide awal didirikannya Moi ada melihat profesi bidan dan perawat dengan gaji yang tidak sesuai dengan apa yang dikerjakan.

Baca juga: 2018, Pemerintah Targetkan 20 IKM Jadi Startup

"Untuk lulus saja mereka sudah mengeluarkan biaya mahal, tapi mereka susah mencari kerja. Kalaupun mereka dapat kerjaan, mereka hanya memiliki upah Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu per bulan. Mereka melek-melekan nolongin orang lahiran, tapi honornya kecil, jadi kita bantu mereka," ujar Kristina setelah selesai mengikuti GSAP di Auditorium Fisipol UGM, Kabupaten Sleman, Jum'at, 27 Juli 2018.

Moi merupakan sebuah aplikasi untuk membantu warga Indonesia yang membutuhkan pelayanan kesehatan di rumah dan pendampingan di rumah sakit. Tenaga kerja Moi adalah bidan dan perawat yang sudah terlisensi dan sudah masuk dalam training center artinya mempunyai kemampuan dan kualitas baik.

Baca juga: Bangun Bisnis Startup, Perhatikan Empat Hal Ini

Advertising
Advertising

Startup menjadi startup terbaik dalam gelaran Samsung GSAP di Indonesia dan berhasil membawa pulang hadiah senilai US$ 3.000. Selain itu, Moi dan Majapahittech serta Ailish Power Co yang menjadi startup terbaik dua dan tiga akan mewakili Indonesia dalam kompetisi startup tingkat Asia Pasifik. Majapahittech meraih US$ 2.000 sedangkan Ailish Power Co mendapatkan US$ 1.000.

"Proses kerjanya itu, kita punya bidan dan perawat nanti kalau ada kebutuhan dari masyarakat, mereka order via aplikasi. Untuk saat ini kami masih terima melakui WhatsApp, Facebook dan telepon. Setelah mereka order, customer service kami langsung telepon pasien dan tanya kebutuhannya apa," tambah Kristina. "Habis itu kita profiling, mana yang sesuai untuk melayani beliau, kita komunikasi dengan perawat atau bidannya, dan mereka langsung ke klien. Setelah selesai dari klien customer service langsung menghubungi lagi menanyakan bagaimana pelayanannya."

Saat ini Moi sudah memiliki mitra, bidan dan perawat, yang sudah melakui proses rekrutmen dan masuk dalam training center yang diadakan Moi secara cuma-cuma. Bidan dan perawat yang sudah dilatih akan masuk dalam data based. "Mana yang bisa yoga, mana yang bisa mendampingi ibu bersalin, mana yang bisa merawat dan segala macam. Jadi kita punya skil yang sudah ready," lanjut Kristina yang juga seorang bidan.

Baca juga: 500 Startup di Dalam Negeri Kekurangan Tenaga TI

Kristin menjelaskan bahwa Moi sebenarnya memiliki kepanjangan yakni Medis Online Indonesia. Namun, kata dia, hal itu terlalu panjang jika dijadikan nama sebuah aplikasi di Android, akhirnya dia pakai nama Moi. Moi sudah memiliki mitra 102 orang, terdiri dari bidan dan perawat.

Penguatan fondasi Moi sudah berjalan selama setahun. Sebanyak 102 orang mitra merupakan perawat dan bidan yang bekerja di Medan. Dia mengatkaan, sudah ada waiting list sekitar 600 orang yang minta untuk dilatih.

"Ini baru medan saja, tapi bulan depan kita sudah scale up ke Jakarta, kemudian Palembang mudah-mudahan bisa mengejar, sedangkan di Yogyakarta akan ada seminarnya nanti bulan oktober. Jakarta kami sedang rekrutmen tim, bulan depan kita masuk pada training center," tambah Kristina.

Kristina berharap para tenaga kesehatan, bidan dan perawat, mempunyai income yang sesuai agar mereka hidup sejahtera. Selama mengikuti GSAP, Kristina menjelaskan bahwa Moi banyak mendapatkan pengetahun baru.

Baca juga: Startup Animasi VR/AR Penrose Studios Gaet Dana Rp 143 Miliar

"Teknik mereka beda dengan inkubasi yang pernah kita ikuti di Indonesia. Salah satunya adalah mereka disiplin, mentor datang tepat waktu sebelum kita masuk mereka sudah ready semua. Kalau di Indoneaia biasanya kami yang mejunggu mentornya," tambah dia. "Ini kami dibukakan pintu, diberi salam, dipeluk, ditanya semalam tidurnya gimana, jadi kita ngerasa kayak teman dan keluarga."

Baca juga: BEI Diminta Tak Asal Dorong Startup Listing

Simak artikel menarik tentang startup lainnya hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

Lagi-lagi Startup PHK Karyawan, Ini Penjelasan Bos Pahamify

6 Juni 2022

Lagi-lagi Startup PHK Karyawan, Ini Penjelasan Bos Pahamify

Pahamify, startup edutech, mengkonfirmasi kabar terkait dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada sejumlah karyawannya.

Baca Selengkapnya

Mengenal 5 Pemuda Indonesia Pendiri Startup Ternama

10 September 2021

Mengenal 5 Pemuda Indonesia Pendiri Startup Ternama

Meski bukan pekerjaan mudah, beberapa anak muda Indonesia sukses mendirikan perushaan startup mereka dan mengembangkannya hingga menjadi besar.

Baca Selengkapnya

Google Bikin Program Startup School Gratis untuk Founder Startup Asia Pasifik

3 Februari 2021

Google Bikin Program Startup School Gratis untuk Founder Startup Asia Pasifik

Sesi interaktif Google Startup School akan mencakup berbagai topik, dari pemasaran digital, pengetahuan produk, hingga strategi bisnis.

Baca Selengkapnya

Cerita Wishnutama Selepas Jadi Menteri, Jajaki Startup Media Digital

27 Januari 2021

Cerita Wishnutama Selepas Jadi Menteri, Jajaki Startup Media Digital

Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, menceritakan kesibukannya setelah dicopot sebagai pembantu presiden.

Baca Selengkapnya

Meghan Markle Investasi ke Startup yang Menjual Susu Oat

15 Desember 2020

Meghan Markle Investasi ke Startup yang Menjual Susu Oat

Mantan Duchess of Sussex, Meghan Markle berinvestasi di startup Clevr Brands. Perusahaan tersebut menjual latte susu oat instan empat rasa.

Baca Selengkapnya

Trending Bisnis: Jam Tangan Rolex Edhy Prabowo Hingga Haus! Dapat Pendanaan 30 M

3 Desember 2020

Trending Bisnis: Jam Tangan Rolex Edhy Prabowo Hingga Haus! Dapat Pendanaan 30 M

Berita terpopuler bisnis sepanjang 2 Desember 2020, dimulai dari cerita soal Edhy Prabowo dan istrinya dua kali mendatangi toko jam Rolex di Hawaii.

Baca Selengkapnya

2 Perempuan Indonesia Ikut Program Immersion: Women Founders Google

26 November 2020

2 Perempuan Indonesia Ikut Program Immersion: Women Founders Google

Immersion: Women Founders merupakan program pelatihan untuk membekali para perempuan dengan alat dan keterampilan untuk mengembangkan startup mereka.

Baca Selengkapnya

Inilah Pemenang Hyundai Startup Challenge 2020

16 November 2020

Inilah Pemenang Hyundai Startup Challenge 2020

Hyundai Startup Challenge 2020 di Indonesia telah dimulai sejak awal tahun ini dan berhasil mengumpulkan ratusan pendaftar.

Baca Selengkapnya

Ratusan Startup Lokal di Yogyakarta Jadi Perhatian InnoXJogja 2020

8 November 2020

Ratusan Startup Lokal di Yogyakarta Jadi Perhatian InnoXJogja 2020

Festival teknologi dan inovasi bertajuk InnoXJogja 2020 segera digelar di Yogyakarta pada 17-20 November 2020 ini.

Baca Selengkapnya

Omnibus Law, Karpet Merah Tenaga Kerja Asing dari Pasal-pasal yang Rontok

8 Oktober 2020

Omnibus Law, Karpet Merah Tenaga Kerja Asing dari Pasal-pasal yang Rontok

Semangat mereka tetap berapi-api, menuntut pembatalan Undang-undang Cipta Kerja atau Omnibus Law.

Baca Selengkapnya