Riset: Orang Temperamen Kerap Merasa Diri Mereka Cerdas

Editor

Amri Mahbub

Kamis, 16 Agustus 2018 08:05 WIB

Ilustrasi suami marah/pasangan bertengkar. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Riset terbaru mengungkap, orang dengan temperamental tinggi biasanya tidak secerdas yang dipikirkan selama ini. Sebuah penelitian menarik menunjukan bahwa marah memiliki sifat yang berbeda dengan emosi negatif lainya, marah membuat orang terlalu percaya diri khususnya dalam hal kepintaran mereka.

Baca juga: Riset: Definisi Gamer Sudah Bergeser

"Kemarahan berbeda secara signifikan dari emosi negatif lainnya, seperti kesedihan, kecemasan atau depresi," kata Marcin Zajenkowski, penulis studi dan psikolog di Universitas Warsawa di Polandia, seperti dilansir laman Live Science, Selasa, 14 Agustus 2018.

Sebelumnya, ada penelitian yang menunjukkan bahwa kemarahan adalah emosi negatif yang tidak biasa karena sering dikaitkan dengan sifat positif, seperti optimisme. Zajenkowski dan teman-teman penelitinya menduga bahwa orang yang marah mungkin lebih cenderung melebih-lebihkan seberapa pintar mereka.

Baca juga: Menari Lebih Sehat Dibandingkan Bersepeda? Intip Risetnya

Advertising
Advertising

Untuk menguji ini, para peneliti mensurvei lebih dari 520 mahasiswa sarjana yang bersekolah di Warsawa. Para siswa menjawab pertanyaan survei untuk mengukur seberapa mudah dan seberapa sering mereka marah. Kemudian, para siswa mengambil survei untuk menilai kecerdasan mereka sendiri sebelum mengambil tes kecerdasan objektif.

Secara umum, studi menemukan bahwa siswa dengan kecenderungan lebih mudah marah kerapkali melebih-lebihkan kemampuan kognitif mereka. Di sisi lain, siswa yang lebih neurotik, sifat yang sering dikaitkan dengan kemarahan, umumnya meremehkan kecerdasan mereka. Neurotisisme mengacu pada sifat-sifat negatif termasuk kecemasan irasional dan kesusahan yang luar biasa.

Mungkin tidak mengherankan, para peneliti menemukan bahwa narsisisme adalah faktor kunci dalam bagaimana orang menilai seberapa pintar mereka. Kepribadian yang lebih pemarah dikaitkan dengan "ilusi narsis," kata Zajenkowski.

Baca juga: Riset Bilang Lebih Aman Naik Bus Kota, BPTJ akan Lakukan Ini

Perlu diketahui bahwa penelitian menemukan bahwa orang yang marah cenderung lebih narsistik dan melebih-lebihkan kecemerlangan mereka, kemarahan tidak ada hubunganya dengan tingkat kecerdasan yang sebenarnya. Dan, meskipun para peneliti menemukan hubungan antara dua sifat, tidak jelas apakah ada sebab dan akibat hubungan antara kemarahan dan terlalu tinggi kecerdasan. Diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengetahui hal itu.

Hal yang belum diketahui dalam penelitian ini adalah bagaimana kemarahan memengaruhi kecerdasan yang dirasakan dalam panasnya momen itu. Studi ini menilai kemarahan sebagai sifat kepribadian, tetapi kemarahan sering merupakan emosi sementara. Penelitian tambahan diperlukan untuk mengetahui apakah orang yang tidak mudah marah mungkin terlalu percaya diri dalam kemampuan mereka hanya pada saat mereka marah.

Baca juga: Hubungan Seks Bisa Bikin Pria Depresi, Kok Bisa? Simak Riset Ini

Simak riset menarik lainnya hanya di kanal Tekno Tempo.co.

LIVE SCIENCE | M.ISA | AMB

Berita terkait

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

5 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

45 hari lalu

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.

Baca Selengkapnya

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

45 hari lalu

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.

Baca Selengkapnya

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

45 hari lalu

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut

Baca Selengkapnya

Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

31 Januari 2024

Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

Stanford University, Amerika Serikat, merupakan salah satu universitas yang akan melakukan groundbreaking pusat ekosistem digital di IKN.

Baca Selengkapnya

Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

29 Januari 2024

Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi meninjau pabrik motherboard dan menegaskan perlunya riset terhubung dengan industri.

Baca Selengkapnya

Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

22 Januari 2024

Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

Riset Jatam menelusuri bisnis-bisnis di balik para pendukung kandidat yang berpotensi besar merusak lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

15 Januari 2024

Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika menyebut Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah era Jokowi mendorong laju konflik agraria.

Baca Selengkapnya

BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

28 Desember 2023

BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

Dominasi riset bidang pangan sejalan dengan prioritas yang diminta oleh Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Ratih Kumala Ceritakan Proses Kreatif Penulisan Gadis Kretek

18 Desember 2023

Ratih Kumala Ceritakan Proses Kreatif Penulisan Gadis Kretek

Penulis novel Gadis Kretek Ratih Kumala menceritakan proses kreatif. Mengapa ia akhirnya menjadi seorang kolektor bungkus kretek.

Baca Selengkapnya