Ini Kehebatan SIMPELDes, Aplikasi Pemilu Besutan Mahasiswa UI

Kamis, 23 Agustus 2018 08:00 WIB

Tim SIMPELDes Mahasiswa Universitas Indonesia. (Universitas Indonesia)

TEMPO.CO, Depok - Tim mahasiswa Universitas Indonesia (UI) menciptakan aplikasi untuk pemilihan kepala desa (SIMPELDes). Platform ini bisa membantu pemilihan kepala desa yang semula manual menjadi lebih efisien dan bisa dihitung secara langsung. Ketiga mahasiswa yang menemukan SimpelDes yakni Mujahidin Yusuf, Dyah Ayu Febriani, dan Nafisah Nadjib. Mereka berada di bawah bimbingan Nidaan Khafian.

Baca juga: UI Bakal Pecat Mahasiswa yang Terbukti Radikal

Ketua tim Mujahidin menjelaskan bahwa aplikasi SIMPELDes pada dasarnya dapat diterapkan pada beragam pesta demokrasi. Namun, pada kesempatan ini mereka mencoba menerapkan pada pemilihan kepala desa yang memiliki IKP (Indeks Kerawanan Pemilihan Kepala Daerah/Desa) yang tergolong cukup tinggi.

"Daerah yang banyak kendala dan kecurangan berupa pemilih tidak terdaftar pada daftar pemilih tetap, formulir C6 yang tidak disebar, pemilih ganda, ghost voter, praktik politik uang, dan petugas tidak netral," ungkap dia, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Selasa, 22 Agustus 2018.

Baca juga: Kata Peneliti UI Soal Penyederhanaan Bahasa Daerah

Advertising
Advertising

Menurut Mujahidin, kendala lainnya yang kerap terjadi di tengah masyarakat pemilih adalah belum mengenal sosok pemimpin serta calon kepala desa yang mereka pilih, keterbatasan informasi, serta pengetahuan menjadikan masyarakat desa memilih calon pemimpin secara sembarangan. Masyarakat, menurut dia, hanya menebak secara tidak pasti calon manakah yang pantas mereka pilih tanpa mengetahui calon yang memiliki kemampuan kepemimpinan yang baik.

"Suara masyarakat desa dapat dimanipulasi oleh politik yang kotor seperti adanya money politic, sehingga kami menciptakan SIMPELDes untuk menghilangkan itu semua," ujar Mujahidin.

SIMPELDes dapat menjadi sarana edukasi masyarakat berbasis digital untuk meminimalisir permasalahan dalam pemilu.

Baca juga: Ini Kritik Pengamat UI Soal Minimnya JPO di Jalan Margonda Depok

Mujahidin menyebutkan SIMPELDes memiliki lima fitur unggulan. Di antaranya, yaitu media informasi calon pemimpin, track record calon pemimpin, voting elektronik (e-Voting), layanan aspirasi dan pengaduan online rakyat (LAPOR) terintegrasi, layanan beri pendapat, dan pendidikan politik.

Aplikasi ini juga bisa digunakan masyarakat untuk dapat menyalurkan aspirasi, serta melaporkan hal-hal yang merugikan masyarakat terkait dengan pemilihan kepala daerah/desa.

"SIMPELDes juga punya fitur mobile voting. Fitur ini memungkinkan pemilihan dilakukan melalui gawai dengan menggunakan Single Sign On (SSO) yang berarti satu pemilik NIK hanya dapat mengakses satu akun dan meminimalisir kecurangan dalam pemilu," ujar Mujahidin. Aplikasi ini pun dirancang agar dapat diintegrasikan dengan aplikasi pemilu lainnya seperti sistem informasi pencalonan (Silon).

Tim berharap aplikasi ini mampu menjadi media pendidikan politik berbasis digital bagi masyarakat serta mengurangi proses manual pada Pemilu langsung yang menyebabkan pelayanan berlangsung lama, membutuhkan tenaga, dan anggaran yang besar.

Baca juga: Universitas Indonesia Dirikan Sekolah Budaya Jawa di Boyolali

Simak kabar terbaru dari UI dan artikel menarik lainnya tentang aplikasi hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

1 hari lalu

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

Rocky Gerung dinyatakan tidak bersalah dalam gugatan penghinaan presiden yang diajukan David Tobing. Bagaimana kilas baliknya?

Baca Selengkapnya

Gagas Pengungsian Ramah Lingkungan, Mahasiswa UI Pertahankan Juara CIOB

1 hari lalu

Gagas Pengungsian Ramah Lingkungan, Mahasiswa UI Pertahankan Juara CIOB

Mahasiswa FTUI kembali memenangkan kompetisi proyek konstruksi inovatif yang diadakan CIOB. Tim UI mencetuskan shelter ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

2 hari lalu

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

Kominfo mengaku telah mengatur regulasi terkait pelanggaran data pribadi oleh penyelenggara elektronik seperti TikTok.

Baca Selengkapnya

Pusat UTBK UI Siapkan 57 Ruang dan 2.111 Komputer untuk 52.148 Peserta Ujian

2 hari lalu

Pusat UTBK UI Siapkan 57 Ruang dan 2.111 Komputer untuk 52.148 Peserta Ujian

Terdapat 52.148 peserta UTBK 2024 yang akan melaksanakan ujian di Pusat UTBK UI.

Baca Selengkapnya

UI Cetak Sejarah dalam Kompetisi Pemrograman ICPC 2023, Peringkat Setara Stanford dan KAIST

2 hari lalu

UI Cetak Sejarah dalam Kompetisi Pemrograman ICPC 2023, Peringkat Setara Stanford dan KAIST

Peringkat UI menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara bersama Nanyang Technological University (NTU).

Baca Selengkapnya

UI Open Days 2024 Dihadiri Ribuan Pengunjung, Ada Tur Kampus dengan Bus Kuning

2 hari lalu

UI Open Days 2024 Dihadiri Ribuan Pengunjung, Ada Tur Kampus dengan Bus Kuning

UI berupaya memberikan penguatan dalam perjalanan para siswa SMA/SMK/sederajat untuk menyongsong masa depan.

Baca Selengkapnya

Pelaksanaan UTBK di UI, Simak Lokasi dan Aturannya

3 hari lalu

Pelaksanaan UTBK di UI, Simak Lokasi dan Aturannya

Universitas Indonesia (UI) menjadi salah satu lokasi pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk SNBT 2024

Baca Selengkapnya

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

3 hari lalu

Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

Apple telah secara aktif membangun reputasi untuk pengembangan AI yang bertanggung jawab, bahkan sampai melisensikan data pelatihan secara etis.

Baca Selengkapnya

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

3 hari lalu

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

Menurut keterangan Apple, tiga aplikasi AI itu melabeli dirinya sebagai generator seni. Sudah ada di App Store dua tahun.

Baca Selengkapnya

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

5 hari lalu

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

Militer Korea Selatan melarang anggotanya menggunakan iPhone bahkan Apple Watch. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya