Mahasiswa Universitas Jember Sukses Awetkan Tempe Tanpa Formalin

Rabu, 29 Agustus 2018 13:31 WIB

ilustrasi tempe. doctortempeh.com

TEMPO.CO, Jember - Mahasiswa Universitas Jember berhasil memanfaatkan radiasi medan magnet untuk meningkatkan kualitas dan daya tahan tempe, sehingga bisa bertahan berhari-hari tanpa perubahan warna dan rasa.

Baca: Mahasiswa Brawijaya Bikin Biskuit Tempe untuk Atasi Gizi Buruk

“Hasil penelitian yang kami lakukan membuktikan pemanfaatan radiasi medan magnet Extremely Low Frequency (ELF) dalam proses pembuatan tempe dapat memperbaiki kualitas dan usia simpan tempe," kata Ita Jeny Trisnawati, mahasiswi Jurusan Pendidikan Fisika, Selasa, 28 Agustus 2018.

Bersama rekan-rekannya, Ita telah menyelesaikan penelitian tentang 'Pemanfaatan Radiasi Medan Magnet Extremely Low Frequency (ELF) untuk Meningkatkan Kualitas Produksi Tempe'.

Menurut Ita, setelah melalui proses radiasi medan magnet usia simpan tempe bisa sampai delapan hari tanpa adanya perubahan warna dan rasa. Ita mengatakan saat ini untuk mendapatkan tempe tanpa bahan pengawet di pasar bisa dikatakan sulit.

Tempe di pasaran banyak yang masih tampak bersih dan segar pada usia simpan lebih dari dua hari. Padahal tempe murni tanpa pengawet hanya mampu bertahan dua hari saja. Penggunaan bahan pengawet seperti halnya formalin dalam tempe masih banyak dilakukan oleh produsen Tempe.

Advertising
Advertising

Bersama tiga orang rekannya, yakni Muhammad Abdul Halim, Nanda Rizky Fitrian Kanza, dan Sudarti, mereka menemukan bahwa pemaparan medan magnet mampu meningkatkan jumlah bakteri dan mikroba yang menguntungkan pada proses pembuatan tempe.

“Bahkan pada intensitas yang tinggi bisa membunuh bakteri-bakteri yang merugikan seperti halnya bakteri salmonela. Tentu ini akan membantu para pengusaha tempe dalam proses penyimpanan tempe yang belum laku terjual,” ujar Ita.

Ita mengatakan, pemaparan radiasi medan megnet selama 60 menit ternyata tidak hanya meningkatkan lama penyimpanan tempe, namun tempe yang terpapar radiasi medan magnet juga kaya dengan isoflavon yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.

“Berdasarkan hasil penelitian lanjutan yang dilakukan oleh dosen kami terhadap tempe yang kami produksi ditemukan bahwa jamur tempe yang kami buat lebih banyak," katanya.

Kandungan isoflavonnya juga lebih banyak sehingga mengandung banyak asam amino esensial yang tidak bisa diproduksi oleh tubuh. "Tentu tempe yang kami buat memiliki kandungan nutrisi yang sangat tinggi dan menyehatkan,” ujarnya.

Abdul Halim menambahkan, biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat alat pemancar radiasi medan magnet ELF tergolong cukup murah. Untuk kapasitas produksi 25 kilogram tempe hanya membutuhkan dana Rp 4-5 juta.

“Tentu ini tergolong cukup murah. Karena alat ini tidak hanya bisa digunakan pada proses pembuatan tempe namun bisa juga digunakan untuk mengawetkan gado gado, tape, ikan bandeng, dan juga dapat membantu proses penetasan telur lebih cepat,” ujar Halim.

Berita terkait

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

3 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Universitas Jember Raih Dua Penghargaan Bergengsi dari Kemendikbudristek

3 jam lalu

Universitas Jember Raih Dua Penghargaan Bergengsi dari Kemendikbudristek

Penghargaan itu diharapkan akan semakin memotivasi keluarga besar Universitas Jember untuk menjadi yang lebih baik lagi.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Aksi Mahasiswa UGM Tuntut Transparansi, IPK 4,00 Hahasiswa Kedokteran Universitas Jember, 5 Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia

4 jam lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Aksi Mahasiswa UGM Tuntut Transparansi, IPK 4,00 Hahasiswa Kedokteran Universitas Jember, 5 Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

4 jam lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Hari Pendidikan Nasional: Universitas Jember Cetak Mahasiswa Kedokteran IPK 4,00

14 jam lalu

Hari Pendidikan Nasional: Universitas Jember Cetak Mahasiswa Kedokteran IPK 4,00

Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Universitas Jember, Kamis 2 Mei 2024, diwarnai dengan pencapaian satu mahasiswanya yang lulus nilai sempurna.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

18 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

1 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

1 hari lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

2 hari lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

2 hari lalu

Dari UTBK Hari Pertama: Peserta Datang Tak Sampai 100 Persen, 7 Dicoret dari Layanan Disabilitas

Sebanyak 1.700 peserta tercatat mengikuti UTBK-SNBT 2024 pada hari pertama di Universitas Jember, Selasa 30 April 2024

Baca Selengkapnya