3 Animator Perempuan Ini Suarakan Kesetaraan Gender

Kamis, 30 Agustus 2018 11:15 WIB

Kendra Haaland. prishtinainsight.com

TEMPO.CO, Peja - Tiga animator perempuan mengampanyekan kesetaraan gender dalam industri animasi di gelaran Anibar International Animation Festival, Kosovo. Festival animasi terbesar di Kosovo ini digelar sepanjang 13-19 Agustus 2018.

Baca juga: LINE Bikin LINE Creators Market untuk Dukung Animator Tanah Air

Ketiga animator perempuan tersebut, yaitu Flaka Kokolli, Aisha Madu dan Kendra Haaland. Menurut laman Prishtina Insight, Jumat, 24 Agustus 2018, selama festival berlangsung, mereka berbagi cerita berbeda sebagai wanita dalam karir di industri animasi.

1. Flaka Kokolli (Budapest, Hungaria)

Flaka Kokolli. prishtinainsight.com

Advertising
Advertising

Flaka Kokolli merupakan seorang mahasiswi. Dia datang ke Peja setiap tahun sejak 2015 untuk membantu program film anak-anak dan remaja. Tahun ini, Kokolli diminta untuk bergabung dengan diskusi panel tentang kesetaraan gender. Pada 2016, Kokolli berangkat ke Budapest untuk memulai studinya di bidang animasi dan pembuatan film.

Animasi selalu menjadi tujuannya. Inspirasinya adalah animator Hayao Miyazaki, pendiri perusahaan film Jepang Studio Ghibli. "Awalnya ingin memahami mengapa saya merasakan perasaan yang begitu kuat tentang film-film ini, dan kemudian saya menyadari bahwa saya ingin belajar dan melakukannya dengan cukup baik untuk membuat orang lain merasa seperti itu juga," ujar Kokolli.

Mulanya, menurut Kokolli, konsep teoretis dan filosofis dalam animasi sangat sulit dia pahami. Kemudian ia mulai belajar untuk memvisualisasikannya hingga akhirnya menjadi tujuan hidupnya sekarang.

Animasi, kata dia, memberikan kebebasan mutlak. Menurut Kokolli, animasi merupakan media paling bebas untuk membuat suatu karya. "Anda dapat melukis dan menggambar, yang secara harfiah apa pun yang Anda inginkan. Anda dapat mencampurnya dengan suara. Tidak ada yang dapat menghentikan Anda untuk mengekspresikan buah pikiran," lanjut dia.

Kokolli menjelaskan, membawa ide-ide abstrak ke kehidupan akan memiliki manfaat kemudian hari. Menurut dia, semua animator harus memulai dari awal, berjalan atau memantul, adalah langkah pertama pada jalur panjang menjadi animator andal.

Setelah beberapa tahun belajar di Budapest, mempelajari unsur-unsur praktis animasi dan pembuatan film, Kokolli telah mengembangkan gaya animasi digital 2D, lebih suka menggambar desainnya di tablet daripada kertas. Tapi setelah berada di festival, dia telah melihat begitu banyak gaya dan jenis animasi yang berbeda. Kokolli juga mempertimbangkan untuk berekspansi ke 3D.

Dia terinspirasi oleh perpaduan antara anime barat dan lama, gaya animasi Jepang, baik secara substansial dan gaya. "Elemen penting dari mendongeng menurut saya adalah untuk menghindari satu dimensi dalam membangun karakter," kata Kokolli.

Baca juga: Keren, Wahyu Ichwandardi Ajak Anak-Istri Bikin Video Animasi Ini

Selanjutnya: Aisha Madu...

<!--more-->

2. Aisha Madu (Amsterdam, Belanda)

Aisha Madu. prishtinainsight.com

Setelah lulus dari University of Arts di Utrecht, Belanda, dan memenangkan penghargaan untuk film pendeknya, Helpiman, di Klik Animation Festival di Amsterdam, membuat nama Aisha Madu mulai muncul di panggung dunia mode melalui desainnya yang mencolok. Animator ini itu juga merilis serial web animasi pertamanya bertajuk "House of Broken Hearts" tahun ini.

Dengan keberhasilannya itu, Madu tidak menganggap bahwa dirinya seniman mapan. Karena, menurut Madu, hal itu membuatnya sebagai perempuan terus berjuang di industri dengan kredibilitasnya. "Anda akan selalu mengatakan pada diri sendiri 'tidak, saya belum menjadi direktur animasi', tapi saya mencoba memikirkannya secara lebih sadar. Terkadang, para perempuan sulit untuk mendorong batas maksimum dirinya," kata Madu.

Madu telah membuat animasi dan mengarahkan tiga video hip hop Belanda dalam dua tahun terakhir. Dia juga menemukan musik sebagai iringan sempurna untuk gaya animasinya. "Saya hanya mengerjakan video jika saya suka musik," lanjut dia sambil tertawa. "Saya suka punya kerangka kerja, ada batasan tapi ini memberi Anda banyak kebebasan pada saat yang sama. Ada perasaan khusus yang Anda dapatkan dari musik."

Madu menganggap bahwa gaya animasinya merupakan keterbatasannya sebagai seorang seniman. Itu, kata dia, tidak disengaja, dan wajar. "Desain saya sangat datar," lanjut Madu. "Animasi adalah tentang gerakan dan volume, pekerjaan saya ada di antara desain dan animasi. Namun, itulah yang membuat saya dikenali."

Proyek terbaru Madu adalah seri web The House of Broken Hearts, sebuah studi karakter tentang kemampuan orang untuk menavigasi hubungan pribadi yang kompleks. Dia menggunakan gayanya untuk mewakili emosi dalam bentuk fisik.

Menurut Madu, animasi merupakan media yang bagus untuk mengekspresikan hal-hal semacam itu. Orang-orang bisa membuat sesuatu yang benar-benar dapat dikenali, bahkan mendorongnya lebih jauh. Melalui animasi, dia melanjutkan, kita bisa menceritakan kisah. "Kamu juga bisa memvisualisasikan perasaan. Saya suka menggunakan banyak metafora," ujar Madu.

Baca juga: Ini 27 Alat Gratis untuk Bikin Animasi Keren

Selanjutnya: Kendra Haaland...

<!--more-->

3. Kendra Haaland (Los Angeles, Amerika Serikat)

Kendra Haaland. prishtinainsight.com

Kendra Haaland mendirikan oraganisasi global bernama Women is Animation (WIA) untuk mewakili perempuan dalam animasi. WIA mengadvokasi kesetaraan gender di seluruh industri sejak 1995. Haaland telah menghabiskan 20 tahun terakhir dalam bisnis film sebagai produser, di antaranya film yang diproduksi sendiri maupun diproduseri studio besar seperti Disney, Paramount dan Dreamworks.

Haaland adalah associate producer pada film animasi Disney terkenal seperti Hercules, Mulan, dan Atlantis. Haaland menekankan bahwa kesuksesannya dapat dicapai karena keuletan, ketekunan, dan keberuntungan. Sekarang dia fokus untuk membuat perjalanan ini lebih mudah bagi para wanita penerusnya yang datang.

"Organisasi ini mendukung wanita, terutama mereka yang ingin berada dalam peran kreatif," kata Haaland. "Saat ini memang ada produser, sutradara dan showrunners wanita, tapi itu masih kurang dari 20 persen."

WIA saat ini beranggotakan lebih dari 3.000 orang dari seluruh dunia. Jumlah tersebut diharapkan bisa menjembatani kesenjangan antara animator perempuan tidak hanya di Hollywood tapi juga di seluruh benua. "Sebagai perempuan, kita semua harus berbagi masalah yang sama," ujar Haaland. "Saya merasa bahwa di sini di Kosovo dan Peja, kita semua memiliki gunung untuk didaki."

Haaland memulai kariernya di periklanan di New York pada 1980-an. Kemudian dia putar setir untuk menjadi sutradara animasi. Lambat laut Haaland pun terpesona dengan industri tersebut, dan menjadi manajer operasi di FernGully. "Hal terbaik tentang animasi adalah animator yang mengajari saya, para colorist sedang mengajar saya, para desainer, produser. Ini kolaboratif, sangat mendukung. Ini kerja sama tim," kata dia.

Film animasi Haaland berikutnya akan keluar pada Mei 2019. Pada saat yang sama, Haaland juga menjadi seorang pelatih, membantu para perempuan muda untuk mendapatkan porsi mereka dalam bisnis yang kompetitif di Hollywood, tidak hanya film layar lebar, tapi juga televisi, VR dan game.

Menurut dia, sangat sulit untuk perempuan jika tidak mendapatkan dukungan yang tepat. Perusahaan animasi, kata dia, tidak lagi boleh melakukan diskriminasi secara aktif terhadap kelompok yang terpinggirkan, tapi industri animasi masih berjuang dengan keragaman. "Semuanya bermuara pada keterampilan," tambah Haaland. "Saya senang bahwa saya adalah bagian dari kisah sukses animasi, tapi juga sangat menyedihkan bahwa ini harus menjadi topik, karena seharusnya sudah tidak menjadi pertanyaan."

Dalam presentasi di festival animasi di Peja, Haaland mendorong wanita dari Kosovo untuk terlibat dengan industri animasi, karena animasi dapat mengubah pikiran dan perbedaan. Haaland tertarik untuk berbicara dengan seniman lokal yang bekerja di animasi. Dia juga senang bertemu dengan beberapa wanita yang menghadiri pelatihan di sekolah animasi yang diselenggarakan oleh Anibar di Peja dan Prishtina.

Baca juga: Berminat Terjun di Bidang Animasi? Ini 5 Langkah Menjadi Animator

Simak artikel menarik lainnya tentang animator perempuan dunia yang menginspirasi hanya di kanal Tekno Tempo.co.

PRISHTINA INSIGHT | AMB

Berita terkait

Kisah Pinot, Animator yang Tetap Berkarya dengan Perangkat Lawas

12 November 2023

Kisah Pinot, Animator yang Tetap Berkarya dengan Perangkat Lawas

Animator Indonesia Wahyu Ichwandardi alias Pinot, membagian cerita membuat karya animasi digital menggunakan teknologi lawas.

Baca Selengkapnya

Mengenang Suyadi dan Karya Warisannya di Galeri Soemardja ITB

7 November 2023

Mengenang Suyadi dan Karya Warisannya di Galeri Soemardja ITB

Suyadi adalah lulusan ITB di jurusan Seni Rupa pada 1952. Setelah lulus dia pernah mengajar saat jurusan Desain Grafis ITB dibuka pada 1973.

Baca Selengkapnya

600 Mahasiswa Ikuti Kelas Animasi Bersama Animator Disney dari Indonesia

11 Oktober 2023

600 Mahasiswa Ikuti Kelas Animasi Bersama Animator Disney dari Indonesia

Animator Disney asal Indonesia membagikan tips-tips untuk memaksimalkan potensi kreatif agar bisa terjun ke industri animasi dunia di masa depan.

Baca Selengkapnya

Animator Indonesia Griselda Sastrawinata-Lemay Wujudkan Mimpi Kerja di Disney

3 Oktober 2023

Animator Indonesia Griselda Sastrawinata-Lemay Wujudkan Mimpi Kerja di Disney

Griselda Sastrawinata-Lemay merupakan animator Indonesia yang akhirnya bisa mewujudkan mimpinya bekerja di Walt Disney Animation Studios.

Baca Selengkapnya

Masih Ingat Tokoh Kartun Woody Woodpecker? Hari Ini Umurnya 82 Tahun

25 November 2022

Masih Ingat Tokoh Kartun Woody Woodpecker? Hari Ini Umurnya 82 Tahun

Woody Woodpecker hari ini berusia 82 tahun. Begini kilas balik penciptaan dan proses kreatif salah satu karakter kartun yang melegenda.

Baca Selengkapnya

Di Sleman, Sandiaga Bicara Soal Animator Lokal dan Penguasaan Pasar Indonesia

2 Juli 2022

Di Sleman, Sandiaga Bicara Soal Animator Lokal dan Penguasaan Pasar Indonesia

Sandiaga mencontohkan, dari satu kabupaten saja mampu menghasilkan karya karya animasi maupun video yang gamblang mengangkat potensi wisatanya.

Baca Selengkapnya

Animator, Pinot Terserang Stroke, Dita Yolasashanti: Semangat, Semua Orang Sayang Kamu

26 Juni 2022

Animator, Pinot Terserang Stroke, Dita Yolasashanti: Semangat, Semua Orang Sayang Kamu

Pinot, animator film yang menetap di New York, terserang stroke pada Jumat pagi dan hingga kini kesadarannya belum pulih.

Baca Selengkapnya

Tips bagi Para Animator Agar Investor Kucurkan Pendanaan Proyek

12 Agustus 2021

Tips bagi Para Animator Agar Investor Kucurkan Pendanaan Proyek

Banyak hal yang dilupakan oleh para animator atau perusahaan animasi saat akan mempresentasikan ide atau proyeknya untuk mendapatkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Dunia Animasi Indonesia Dinilai Miskin di antara Kekayaan Cerita Lokal

12 Desember 2020

Dunia Animasi Indonesia Dinilai Miskin di antara Kekayaan Cerita Lokal

Banyak animator lokal mendapat kontrak untuk ikut proyek animasi global. Tapi, kenapa, cerita rakyat kalah dengan animasi asing?

Baca Selengkapnya

Animator Rini Sugianto Bagi Tips dan Pengalaman di Studio Amerika

25 Juli 2020

Animator Rini Sugianto Bagi Tips dan Pengalaman di Studio Amerika

Di AS, animator dilihat dari hasil kerjaan atau portofolio. "Mau lulusan SMA, kalau portofolionya bagus, ya dia yang di-hire."

Baca Selengkapnya