Pangkas Pengangguran di Indonesia, LINE dan Top Karir Lakukan Ini

Jumat, 14 September 2018 08:05 WIB

Para pencari kerja menunggu pembukaan acara bursa lapangan kerja yang diadakan di sebuah pusat perbelanjaan di Bekasi, 7 November 2017. REUTERS/Darren Whiteside

TEMPO.CO, Jakarta - LINE Indonesia menggandeng portal karir Indonesia, Top Karir, untuk menjalankan program bernama Job Matching 2018. Program tersebut digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pembinaan SMK Subdit Lasjurin.

Baca juga: LINE Resmi Luncurkan Token Digital Pertama LINK

"LINE Jobs berharap dengan kolaborasi dan kerjasama dengan Top Karir, dapat membantu pemerintah memfasilitasi lulusan-lulusan SMK dan Sarjana agar cepat mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kompetensinya," ujar LINE Jobs Lead Mira Fariza, dalam keterngan tertulis, Senin, 10 September 2018.

Pengangguran di Indonesia merupakan permasalahan yang serius. Menurut data BPS 2018, tercatat terdapat 6,87 juta jiwa warga negara Indonesia yang tidak memiliki pekerjaan. Salah satu penyumbang terbesar tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia adalah lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan persentase 8,92 persen.

Baca juga: LINE Luncurkan Stiker Animasi Wiro Sableng 212

Advertising
Advertising

TopKarir, portal karir anak muda Indonesia dan LINE Jobs, sejak awal tahun 2018 telah mendukung pemerintah, dengan memfasilitasi anak muda Indonesia dalam mengembangkan karirnya. Salah satunya dengan memberikan kemudahan akses informasi akan lowongan pekerjaan, lowongan magang, pelatihan, beasiswa, tips karir, dan kewirausahaan.

"Tanggung jawab menurunkan angka pengangguran di Indonesia bukanlah milik Pemerintah saja. LINE Jobs, layanan pencari kerja yang terdapat dalam aplikasi LINE, saat ini menyediakan lowongan pekerjaan yang 60 persen diperuntukkan untuk level pemula diantaranya lulusan SMK," kata Mira.

Program yang dilakukan Top Karir dan LINE Jobs membantu para alumni SMK di 40 kota dalam mendapatkan akses informasi yang mudah untuk mengembangkan karir mereka. Saat ini sudah tercatat 78.729 pencari kerja lulusan SMK yang sudah terfasilitasi mengikuti program Job Matching melalui smk.topkarir.com.

Baca juga: Gatebox Bikin Teknologi Virtual Home Robot, Apa Kehebatannya?

"Melalui kerjasama antara Top Karir, LINE Jobs dan juga Pemerintah, kami mengharapkan dapat membantu anak muda Indonesia dalam mengembangkan karirnya," kata CEO Top Karir Bayu Janitra.

Bayu menjelaskan program yang dijalankan tidak hanya itu saj, tapi juga ada beberapa kegiatan Job Fair ke 10 Kampus di Indonesia dan juga berbagi pengetahuan yang rutin diadakan di MULA Co-working space, Cilandak Town Square, Jakarta Selatan. "Ke depannya, TopKarir dan LINE Jobs akan terus berkomitmen untuk berinovasi dalam pengembangan karir generasi muda Indonesia." lanjut Bayu.

Baca juga: Ini Asyiknya Fitur Reply LINE

Simak artikel menarik lainnya tentang kerja sama LINE dan Top Karir hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

45 hari lalu

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

ILO memperkirakan jika perang Gaza masih berlanjut sampai akhir Maret 2024, maka angka pengangguran bisa tembus 57 persen.

Baca Selengkapnya

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

28 Februari 2024

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

Ribuan peserta itu terdiri dari siswa asal 52 SMAN maupun SMA swasta, serta remaja dari 10 lembaga non formal di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?

26 Februari 2024

Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?

Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengatakan rupiah bisa bergerak ke arah Rp 15.500 per dolar AS pada pekan ini.

Baca Selengkapnya

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

24 Februari 2024

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

Wilayah Philadelphia di Amerika Serikat kini heboh karena disebut Kota 'Zombie', Kenapa?

Baca Selengkapnya

Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras

15 Februari 2024

Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras

Di tengah melemahnya perekonomian Cina, generasi muda di sana lebih senang rebahan dibandingkan bekerja keras.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Ukraina di Jerman Belum Terserap Sektor Tenaga Kerja

7 Februari 2024

Pengungsi Ukraina di Jerman Belum Terserap Sektor Tenaga Kerja

Hanya 25,2 persen pengungsi Ukraina di Jerman yang saat ini berstatus bekerja. Angka itu cukup kecil jika dibanding negara Eropa lainnya.

Baca Selengkapnya

Somalia, Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International

1 Februari 2024

Somalia, Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International

Transparency International telah merilis hasil Indeks Persepsi Korupsi. Berikut profil Somalia, negara paling korup di dunia.

Baca Selengkapnya

Anies Janji Evaluasi UU Cipta Kerja, Bandingkan Tingkat Pengangguran Era Jokowi Vs SBY

29 Januari 2024

Anies Janji Evaluasi UU Cipta Kerja, Bandingkan Tingkat Pengangguran Era Jokowi Vs SBY

Calon Presiden nomor urut satu Anies Baswedan berjanji bakal mengkaji ulang UU Ciptaker yang tidak memberikan rasa keadilan untuk pekerja kerah biru.

Baca Selengkapnya

Cak Imin: Kesejahteraan Bukan untuk Segelintir Elite, Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus-menerus

24 Januari 2024

Cak Imin: Kesejahteraan Bukan untuk Segelintir Elite, Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus-menerus

Cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan pemerataan pembangunan menjadi salah satu prioritas program jika AMIN terpilih pada Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Investasi di Batam Padat Modal: Akibatnya Banyak Pengangguran

20 Januari 2024

Anies Baswedan Sebut Investasi di Batam Padat Modal: Akibatnya Banyak Pengangguran

Anies Baswedan menyebut karakter investasi di Batam yang padat modal menyebabkan banyak pengangguran karena tenaga kerja tidak terserap.

Baca Selengkapnya