Terapi Kanker Ilmuwan AS dan Jepang Raih Nobel Kedokteran 2018

Reporter

Terjemahan

Editor

Erwin Prima

Senin, 1 Oktober 2018 17:51 WIB

James P. Allison dan Tasuku Honjo telah memenangkan Hadiah Nobel Fisiologi atau Kedokteran 2018. Kredit: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - James P. Allison dan Tasuku Honjo telah memenangkan Hadiah Nobel Fisiologi atau Nobel Kedokteran 2018 untuk penemuan yang mengarah pada pengembangan terapi kanker dengan memanfaatkan sistem kekebalan tubuh sendiri.

Baca: Peraih Nobel Kedokteran Buka Kongres One Health

Allison, 70, saat ini adalah ketua departemen imunologi di MD Anderson Cancer Center di Houston. Honjo, 76, adalah seorang profesor terkemuka di Kyoto University Institute for Advanced Study dan seorang profesor di departemen imunologi dan obat genomik di Universitas Kyoto, Jepang.

Pekerjaan mereka berfokus memanfaatkan sistem kekebalan untuk menahan perkembangan kanker. Penemuan ini membawa salah satu kemajuan besar dalam terapi kanker, yaitu obat yang disebut checkpoint inhibitor. Beberapa obat semacam itu telah disetujui untuk digunakan di AS.

Menurut situs webnya, Honjo menemukan protein kunci - Programmed Cell Death Protein 1 - dalam pengendalian apakah sel hidup atau mati, sebuah proses sentral dalam menentukan apakah sel menjadi kanker dan tumbuh menjadi tumor atau berperilaku normal.

Advertising
Advertising

Komite Nobel mengutip penelitian Allison tentang protein yang disebut CTLA-4 yang berfungsi sebagai sebuah rem pada sistem kekebalan tubuh. Dengan melepaskan rem ini, sistem kekebalan tubuh dapat dirangsang untuk menyerang tumor.

Hadiah Nobel Kedokteran saat ini bernilai $ 1,012,297.05 (Rp 15 miliar) dan akan dibagi di antara pemenang.

NPR | BOSTON GLOBE

Berita terkait

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

18 jam lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

3 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

3 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

159 Tahun Cornell University, Lahirkan 62 Pemenang Nobel

4 hari lalu

159 Tahun Cornell University, Lahirkan 62 Pemenang Nobel

Cornell University di Ithaca, New York, AS telah menghasilkan 62 pemenang nobel dari alumninya. Usia kampus ini 159 tahun.

Baca Selengkapnya

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

4 hari lalu

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

BRIN meminta ratusan pensiunan ilmuwan mengosongkan rumah dinas di Puspiptek paling lambat 15 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

6 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

9 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

10 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

11 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

13 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya