Ada AS di Balik Riset Kendaraan Listrik Nasional

Sabtu, 17 November 2018 16:59 WIB

Bus listrik Mobil Anak Bangsa (MAB) untuk pertama kalinya hadir dalam Pameran otomotif khusus kendaraan komersial Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2018 di Jakarta hari ini, 1 Maret 2018. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Bandung - Pemerintah Amerika Serikat (AS) ikut andil dalam pengembangan dan riset kendaraan listrik di Indonesia periode 2017-2021. Hasil riset nantinya akan menjadi milik dua negara. Sebelumnya Indonesia pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono telah memiliki program mobil listrik nasional (Molina), namun sejauh ini baru berbentuk purwarupa.

Baca: ITB: Bahan Rahasia Baterai Kendaraan Listrik Ada di Indonesia

Direktur Centre for Collaboration Research (CCRs) dan National Center for Sustainable Transportation Technology (NCSTT) Sigit Puji Santosa mengatakan, pemerintah Amerika Serikat (United States Agency for International Development/USAID) mendanai proyek riset bersama. Moda listrik merupakan bagian dari program Sustainable Higher Education Research Alliances (SHERA) yang bermitra dengan sejumlah kampus di Indonesia.

Setelah penandatangan kerja samanya pada September 2017, ITB kebagian untuk memimpin konsorsium pembuatan moda listrik termasuk riset baterai generasi ketiga. Selain bermitra dengan Massachusetts Institute of Technology (MIT) konsorsium melibatkan peneliti dari Universitas Sriwijaya, Universitas Diponegoro, Institut Teknologi Kalimantan di Balikpapan, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Sam Ratulangi, dan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Seluruhnya ada seratusan periset Indonesia yang terlibat. Amerika Serikat mengucurkan dana penelitian itu ke ITB senilai total US$4 juta. Menurut Sigit, kerja sama ini berbekal paten-paten mobil listrik nasional (Molina) yang telah dihasilkan, seperti motor kendaraan listrik, inverter, dan manajemen sistem baterai. “Paten hanya ide dasar, pengembangan teknologinya terus berjalan,” kata Sigit, Senin, 12 November 2018. Proyeksinya konsorsium ini menghasilkan bus dan sepeda motor roda tiga.

Anggota tim riset Molina ITB Yannes Martinus Pasaribu mengatakan, bukan kampus yang akan memproduksi kendaraan listrik melainkan industri. “Semua kampus sudah sepakat hanya di tatanan riset,” katanya. Sesuai lini masa Molina, tahapan sekarang sudah masuk tahap 6 sampai 9 atau masuk tahap industri dalam konteks riset.

Advertising
Advertising

Purwarupa kendaraan listrik pada skala laboratorium, menurutnya, sudah rampung. Ujung riset di tahap kampus berupa intellectual property (IP) atau hak atas kekayaan intelektual. “Kuncinya untuk punya industri, bukan sekedar pabrik atau perakitan, dari mulai riset dan pengembangan,” ujarnya.

Bagian penting pada tahap Molina sekarang, kata Martinus, adalah regulasi berupa Peraturan Presiden yang diikuti Keputusan Menteri terkait. “Jadi siapa pun yang mau investasi punya hitungan yang lebih jelas,” ujarnya. Ia berharap Peraturan Presiden itu bisa keluar sebelum hari Pemilihan Presiden.

Simak artikel lainnya tentang kendaraan listrik di kanal Tekno Tempo.co.

Berita terkait

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

10 jam lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

21 jam lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

3 hari lalu

PLN akan Tambah 2 Ribu SPKLU untuk Kendaraan Listrik

PT PLN (Persero) akan menambah 2 ribu SPKLU untuk kendaraan listrik tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

3 hari lalu

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

Implementasi program kendaraan listrik dinilai harus didukung ekosistem yang memadai.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

3 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

5 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

6 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

6 hari lalu

Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berusia 49 tahun, suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Ada apa saja di sana?

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

8 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

8 hari lalu

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.

Baca Selengkapnya