TEMPO.CO, Jakarta - Produsen di bidang pencahayaan, Signify, menggelar City of Light, pameran teknologi pencahayaan inovatif yang canggih. Gelaran tersebut memamerkan aplikasi Internet of Thing (IoT) Interact secara khusus, termasuk interact industry, interact landmark, interact city, interact retail dan interact hospitality.

Baca: Pameran Audio Lawas Yogyakarta, Ada Gramofon Edison
Baca: Pameran Teknologi Informasi Indocomtech 2018 Resmi Dibuka di JCC

"City of Light merupakan pameran pertama di Indonesia, kami akan menampilkan cahaya menjadi bahasa yang cerdas. Dengan menghubungkan pencahayaan melalui jaringan, software, sensor dan platform IoT yang dapat menghadirkan cahaya yang luar biasa," ujar Country Leader dari operasi/bisnis Signify di Indonesia Rami Hajjar, di Senayan City Mall, Jakarta Pusat, Senin, 3 Desember 2018.

Interact merupakan platform IoT dari Signify, platform berbasis cloud dengan menggunakam manajemen data dan kemampuan pemrosesan yang modern dan canggih, termasuk mesin pembelajaran untuk menghadirkan pemahaman bagi segala jenis data, untuk menyampaikan informasi, manfaat dan layanan baru bagi pengguna.

City of Light berlangsung mulai dari 1 Desember 2018 hingga 13 Januari 2019 sebagai bagian dari FSTVE Season di Main Anturium Senayan City Mall. Di tengah Main Anturium juga terdapat menara ikonik Gaze of Light, dengan tinggi 16 meter yang memproyeksikan pertunjukan cahaya milik Signify, dengan aplikasi pencahayaan yang terkoneksi interact landmark.

"Teknologi kami bisa dioperasikan hanya dengan smartphone yang digunakan untuk mengatur pencahayaan di jalan umum perkotaan, menara dan perkantoran. Platform kami sangat aman dan terukur karena berbasis cloud," kata Hajjar.

Selain itu, pencahayaan rumah terkoneksi Signify, Philips Hue, juga ditampilkan. Bahkan inovasi bohlam LED terbaru bernama Philips MyCare dengan interlaced optics, yang menyebarkan cahaya melalui pola terinspirasi dari biji bunga matahari.

Berbagai aplikasi pencahayaan yang berbeda seperti untuk gedung dan kota, kantor, industri, ritel serta rumah dengan sistem yang terkoneksi berbasis LED juga ditampilkan. Signify memiliki fokus pada kualitas pencahayaan, dengan meningkatkan efisiensi dan pemahaman basis data yang terkoneksi dan menyatukan pencahayaan LED serta teknologi informasi yang menciptakan pengalaman baru.

"Dengan teknologi tersebut, akan mendorong penghematan energi lebih lanjut, mengelola produktivitas lingkungan kerja, serta menjadikan kota lebih aman dan responsif," tambah Hajjar. "Signify juga mengenalkan liminer yang dapat mengaktifkan Light Fidelity atau LiFi, teknologi nirkabel dua arah berkecepatan tinggi mirip dengan WiFi, tapi menggunakan gelombang cahaya sebagai pengganti gelombang radio."

Pelaksana Tugas Direktur Ekonomi Digital Aplikasi dari Kementerian Komunikasi dan Informasi Nizam Waham memberikan apresiasi atas gelaran yang diadakan oleh Signify. Nizam menjelaskan bahwa beberapa tahun ke depan pada 2045 hingga 20150 akan banyak masyarakat yang tinggal di kota.

"Hal itu akan membuat perbaikan dari infrastruktur dengan solusi untuk meningkatkan efisiensi, seperti smartcity yang menjadi program pemerintah. Tempat, infrastruktur dan jaringan yang akan diperbaiki dengan efisien untuk kehidupan perkotaan," kata Nizam.

Tantangan menuju smartcity, kata Nizam, adalah harga perangkat yang mahal serta infrastruktur yang belum mendukung smartcity. "Perlu adanya kolaborasi antara pemerintah dan swasta untuk mewujudkannya. Kami Komimfo mengapresiasi adanya pameran, seminar dan workshop yang menghadirkan inovasi pencahayaan yang diharapkan dapat diterapkan di masyarakat," tambah Nizam