Studi: Asteroid Kian Sering Menghantam Bumi

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Senin, 4 Februari 2019 15:00 WIB

Ilustrasi asteroid di dekat bumi. spaceflightinsider.com

TEMPO.CO, Jakarta - Asteroid kian sering menghantam Bumi. Tabrakan itu meningkat hingga tiga kali lipat selama 290 juta tahun terakhir, menurut sebuah studi oleh University of Southampton.

Baca: Wahana NASA Bakal Bertemu Asteroid Bennu Senin

Alasan peningkatan ini tidak diketahui tetapi diperkirakan terkait dengan tabrakan yang lebih besar yang terjadi lebih dari 290 juta tahun yang lalu di sabuk asteroid utama antara Mars dan Jupiter.

William Bottke, penulis studi sekaligus Direktur Studi Ruang Angkasa di Southwest Research Institute, membahas skala kerusakan yang bisa ditimbulkan oleh serangan asteroid di Bumi.

"Kehancuran sebenarnya bisa sangat besar. Untungnya, peluang terjadinya itu cukup rendah tetapi bukan nol dan itulah sebabnya penting untuk dapat menemukan obyek-obyek ini," kata Bottke, express.co.uk, Sabtu, 2 Februari 2019.

Studi itu muncul setelah sebuah asteroid, yang dijuluki oleh NASA Asteroid 2019 BW1, mendekat ke "Jarak Dekat Bumi". Asteroid itu melaju kencang melewati Bumi pada sore hari Sabtu ketika mencapai jarak terdekatnya ke Bumi.

Advertising
Advertising

Pelacak asteroid NASA di Jet Propulsion Laboratory (JPL) menyebut posisi terdekat dengan Bumi terjadi pada 4.22 sore waktu setempat pada hari Sabtu, 2 Februari.

JPL pertama kali mengamati asteroid itu pada 25 Januari 2019. Ukurannya disebut delapan kali panjangnya bus double-decker London dan 30 kali lebih panjang dari tempat tidur Queen.

Asteroid yang jauh lebih kecil saja dulu menyebabkan kerusakan besar saat menghantam Bumi. Contohnya adalah Meteor Chelyabinsk 2013, yang meledak di Oblast Chelyabinsk di Rusia enam tahun lalu.

Batuan selebar 65,6 kaki (20m) itu tetap tidak terdeteksi karena terlontar langsung ke Bumi dari arah Matahari. Meteor Chelyabinsk meledak di udara di atas Rusia dengan kekuatan 30 kali dari bom nuklir Hiroshima. Lebih dari 1.500 orang terluka dan lebih dari 7.000 bangunan rusak akibat ledakan udara.

"Insiden Chelyabinsk menarik perhatian luas terhadap apa yang perlu dilakukan untuk mendeteksi asteroid yang bahkan lebih besar sebelum mereka menyerang planet kita," kata Pejabat Pertahanan Planet NASA Lindley Johnson.

Tapi Asteroid BW1 tidak diprediksi untuk mendekati bumi, melainkan dijuluki sebagai "Objek Dekat-Bumi" (NEOs). NEO adalah komet dan asteroid pada lintasan orbit, yang membuatnya sangat dekat dengan Bumi.

ANTARA

Berita terkait

8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

10 hari lalu

8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Bumi dengan aktivitas yang menghargai dan melindungi planet ini. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

25 hari lalu

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

Walaupun Indonesia tidak alami gerhana matahari total yang terjadi hari ini, tetapi ini merupakan fenomena menarik di dunia.

Baca Selengkapnya

Gerhana Matahari Total 8 April Akan Sebabkan Ledakan di Matahari, Ini Penjelasan BMKG

25 hari lalu

Gerhana Matahari Total 8 April Akan Sebabkan Ledakan di Matahari, Ini Penjelasan BMKG

Gerhana matahari total 8 April akan membuat ledakan-ledakan di matahari terlihat.

Baca Selengkapnya

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

28 hari lalu

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.

Baca Selengkapnya

Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

33 hari lalu

Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

Studi ini mengeksplorasi hubungan antara paparan polusi cahaya pada malam hari dengan potensi risiko kesehatan otak dan stroke.

Baca Selengkapnya

Benarkah Bumi Akan Alami Kegelapan pada 8 April 2024?

34 hari lalu

Benarkah Bumi Akan Alami Kegelapan pada 8 April 2024?

Ahli Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin mengatakan informasi yang menybut Bumi akan mengalami kegelapan pada 8 April 2024 tidak benar.

Baca Selengkapnya

Inilah Daftar Kota di Seluruh Dunia dengan Durasi Puasa Ramadan 2024 Terpanjang

42 hari lalu

Inilah Daftar Kota di Seluruh Dunia dengan Durasi Puasa Ramadan 2024 Terpanjang

Umat Islam yang tinggal di negara-negara belahan bumi bagian utara harus berpuasa relatif lebih lama daripada bumi bagian selatan.

Baca Selengkapnya

SpaceVIP Tawarkan Makan di Ruang Angkasa, Biayanya Rp7,7 Miliar per Orang

46 hari lalu

SpaceVIP Tawarkan Makan di Ruang Angkasa, Biayanya Rp7,7 Miliar per Orang

Bukan hanya perjalanan ke ruang angkasa yang spesial, makanan yang disajikan pun istimewa hasil kolaborasi dengan chef restoran Bintang Michelin.

Baca Selengkapnya

Studi: Pengguna Instagram dan Snapchat Cenderung Ingin Operasi Kosmetik

52 hari lalu

Studi: Pengguna Instagram dan Snapchat Cenderung Ingin Operasi Kosmetik

Hasil studi menunjukkan adanya korelasi penggunaan Instagram dan Snapchat terhadap keinginan untuk operasi kosmetik.

Baca Selengkapnya

Studi Queen Mary University of London Ungkap Dampak Baik Puasa bagi Tubuh Manusia

59 hari lalu

Studi Queen Mary University of London Ungkap Dampak Baik Puasa bagi Tubuh Manusia

Peneliti di Queen Mary University of London membuat studi soal bagaimana puasa berdampak bagi tubuh manusia.

Baca Selengkapnya