6 Kesalahan Umum Pengolahan Data untuk Kebutuhan Bisnis

Rabu, 13 Maret 2019 14:31 WIB

Ilustrasi big data. achtunglabs.com

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak yang mengalami kebingungan dalam mengolah data untuk dimanfaatkan di bidang pemasaran. Dari beragam sudut pandang dan pengalaman di pemasaran merek, Facebook telah mengidentifikasi kesalahan yang paling sering terjadi.

Baca: Tips Teknologi: Aman dari Aplikasi Pencuri Data

Terdapat enam kesalahan umum dalam pengolahan data untuk kebutuhan bisnis. Country Director Facebook Indonesia Sri Widowati, Selasa, 12 Maret 2019, mengungkap beberapa kesalahan umum yang kerap dilakukan oleh CMO dan pemasar senior:

1. Data sebagai tujuan akhir

Banyak pemasar yang fokus membangun database pihak pertama, dengan data sebagai tujuan akhirnya. Facebook khawatir ketika pemasar bicara tentang jumlah orang di database, sebagai indikator keberhasilan bisnis mereka. Seringkali, data dikumpulkan, tanpa ditambahkan nilai yang penting bagi bisnis.

2. Data tanpa ukuran atau kedalaman

Agar menjadi bermakna, data harus tersedia dalam jumlah yang memadai. Sebuah merek dengan jutaan pelanggan tidak akan mendapat keuntungan dari data yang hanya berisikan ratusan konsumen. Data juga harus kaya dan memiliki kedalaman.

Semakin banyak kategori data, semakin banyak pula insight yang didapatkan, dan strategi pemasaran juga akan semakin relevan bagi publik. "Saya telah melihat tim pemasaran mengumpulkan email atau nomor telepon orang di sebuah acara, atau melalui pusat layanan pelanggan, dan menyebutnya sebagai data. Pertanyaan tim saya untuk mereka adalah Anda memiliki daftar 5000 nama dan alamat e-mail, tapi berapa banyak informasi atau insight yang bisa Anda dapatkan dari data ini?" kata Wido.

3. Mencoba untuk memiliki atau mengolahnya sendiri

Ada suatu kepercayaan diantara para CMO bahwa memiliki data yang unik memberikan keunggulan yang kompetitif. Kenyataannya adalah sisi kompetitif ini bukan terdapat pada seberapa unik data tersebut, melainkan bagaimana menggunakan data itu dengan cara yang unik.

Terdapat beberapa perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan data, yang memiliki cara lebih efektif dan efisien, karena hal itu memang kompetensi inti mereka. Membangun kemitraan dalam pengolahan data dengan peritel, firma analitik dan pengukuran, serta perusahaan riset pasar menjadi cara yang lebih efektif untuk mengakses data, ketimbang melakukannya sendiri.

4. Menggunakan data untuk aktivitas skala kecil dari pada untuk strategi inti pemasaran

Kesalahan umum lainnya adalah memperlakukan data sebagai inisiatif pemasaran yang terpisah. "Seringkali kami melihat sebuah merek melakukan inisiatif CRM, yang terpisah dari aktivitas pemasaran, sementara upaya pemasaran lainnya dilakukan dengan cara dan medium tradisional," tutur Wido.

Jenis penggunaan data seperti itu merupakan pendekatan yang hanya sekadar mematuhi dan menjalankan rencana, ketimbang melakukan tranformasi bisnis yang sebenarnya. Ada juga mitos bahwa data hanya bermanfaat untuk aktivitas di ranah online, sementara kenyataannya, data bisa menjadi alat yang kuat untuk memengaruhi pembelian dan perilaku di ranah offline.

5. Informasi Cookie yang disamarkan sebagai data

Facebook telah melihat contoh ketika pemasar telah menginvestasikan sejumlah uang dan sumber daya dalam menciptakan data berdasarkan informasi cookie. Ini dilakukan dengan harapan informasi cookie ini bisa memberikan sinyal tentang konsumen-konsumen yang unik.

Seiring dengan meningkatnya perilaku menggunakan dua perangkat, yakni desktop dan mobile, informasi cookie kini tidak lagi menjadi sinyal yang kuat tentang kebiasaan atau preferensi seseorang. Informasi cookie dapat memberikan prediksi yang berlebihan terhadap data dan hasil akhir yang tidak kuat.

6. Data yang diperoleh secara tidak bertanggung jawab

Data diperoleh berbagai sumber, dengan tingkat integritas yang bervariasi. Jika seseorang melihat data sebagai rantai pasokan, penting bahwa data yang digunakan dalam bisnis berasal dari sumber yang dapat dipertanggung jawabkan.

"Yang kami maksudkan adalah data tersebut dikumpulkan secara etis, dengan izin dari pengguna jika itu mengandung data pribadi, dan sesuatu yang melewati pemeriksaan hukum atau etika," kata Wido. "Sebagai CMO, penting bagi Anda untuk memegang tanggung jawab terhadap hal ini dan menjunjung tinggi akuntabilitas terhadap penyedia data dan mitra Anda".

Berita terkait

Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

4 hari lalu

Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

Perjanjian pranikah atau perjanjian pisah harta dilakukan kedua pasangan memiliki pendapatan atau bisnis sendiri masing-masing.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

5 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

6 hari lalu

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

Pendapatan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) turun karena penjualan manufaktur suku cadang lesu.

Baca Selengkapnya

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

13 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

13 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

17 hari lalu

Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

Terdapat dua pilihan ketika ingin rehat dari Instagram, yakni menonaktifkan sementara dan menghapus akun secara permanen.

Baca Selengkapnya

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

18 hari lalu

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.

Baca Selengkapnya

Jhon LBF Datangi Kediaman Bahlil saat Lebaran, Bahas Pengusaha Muda

26 hari lalu

Jhon LBF Datangi Kediaman Bahlil saat Lebaran, Bahas Pengusaha Muda

Jhon LBF mendatangi rumah dinas Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.

Baca Selengkapnya

Kaspersky Blokir 42,7 Juta Infeksi Lokal di Asia Tenggara pada 2023

35 hari lalu

Kaspersky Blokir 42,7 Juta Infeksi Lokal di Asia Tenggara pada 2023

Kaspersky memblokir total 42.700.000 infeksi lokal selama periode Januari hingga Desember 2023

Baca Selengkapnya

3 Alasan Sebaiknya Tidak Mengisi Baterai Ponsel di Bandara

36 hari lalu

3 Alasan Sebaiknya Tidak Mengisi Baterai Ponsel di Bandara

Seorang pakar keamanan membagikan tiga alasan untuk tidak mengisi baterai ponsel di bandara

Baca Selengkapnya