Mengapa Serangan Jantung pada Kaum Milenial Makin Banyak?

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 14 Maret 2019 06:10 WIB

Ilustrasi wanita terkena serangan jantung. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta – Jumlah remaja yang mengalami serangan jantung di Amerika menurun – namun tidak signifikan. Menurut sebuah studi, gejala serangan jantung muncul saat usia mencapai 20-30 tahun.

Apalagi, menurut sebuah studi terlepas dari usia muda 20-30 tahun, sebab-sebab negatif dari gejala serangan jantung tersebut menimbulkan dampak lain – termasuk – kematian pada usia 40 tahun-an.

Hipertensi Menyerang Kaum Milenial, Apa Pemicunya?

“Dulu, adalah sebuah peristiwa langka melihat orang-orang di bawah usia 40 tahun menderita penyakit jantung – dan beberapa di antaranya, berusia 20 tahun dan awal 30 tahun,” kata peneliti senior dan ahli jantung Dr. Rod Blankstein dari Rumah Sakit Birgham and Women, Boston.

“Setelah kami amati, sepertinya ini bergerak ke arah yang salah”.

Advertising
Advertising

Hasil studi ini akan dipresentasikan pada 17 Maret 2019 dalam pertemuan ilmiah “American College of Cardiology” di New Orleans. Hasil penelitian saat ini belum diumumkan dalam pratinjau jurnal (9 New Ways to Keep Your Heart Healthty)

Dalam studinya, peneliti mengamati 2.100 pasien serangan jantung di rumah sakit pada 2000 hingga 2016, 20 persennya berumur di bawah 40 tahun. Tapi, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir proporsinya meningkat 2 persen setiap tahun.

Tidak selamanya pasien berusia 40-50 tahun terbebas dari penyakit jantung. Artinya setiap usia bisa mengalami serangan jantung. “Meskipun berusia 20-30 tahun dan mengalami gejala serupa, memiliki risiko yang sama,” kata Blankstein.

Keduanya memiliki gejala-gejala umum penyebab serangan jantung, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi serta faktor keturunan dan keluarga penderita jantung.

Pasien-pasien yang masih muda pun menolak untuk mengonsumsi obat pereda nyeri jantung (aspirin dan statin) setelah mengalami serangan jantung. Oleh karena itu, dokter harus menemukan alternatif lain, ujar peneliti.

Masih perlu penelitian lebih lanjut mengapa remaja juga mudah terkena serangan jantung dan mengalami kenaikan. Tetapi, penyuluhan untuk mencegah penyakit jantung di usia muda masih bisa diterapkan di segala usia.

“Ini bisa dicegah," ujar Blankstein. “Masih banyak yang mengira penyakit jantung adalah penyakit keturunan. Tetapi, ini bisa dicegah dengan melakukan pengecekan awal dan mengganti pola hidup menjadi sesehat mungkin dan melakukan manajemen resiko.”

LiveScience|Panji Moulana

Berita terkait

Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

2 jam lalu

Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

Karena dibuat dari buah asli, kismis pun baik kesehatan karena mengandung tinggi serat yang baik buat pencernaan dan jantung

Baca Selengkapnya

Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

16 jam lalu

Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

Saalah satu yang wajib dihindari penderita kolesterol adalah makanan bersantan. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

1 hari lalu

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

Efek akut marah-marah pada kerja pembunuh darah, yang mungkin menambah peluang serangan jantung dan stroke.

Baca Selengkapnya

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

1 hari lalu

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.

Baca Selengkapnya

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

1 hari lalu

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Wamenkes menegaskan pembatasan lemak trans akan menekan risiko penyakit jantung sekaligus membuat Indonesia berhemat triliunan rupiah.

Baca Selengkapnya

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

2 hari lalu

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

Tak perlu operasi, berikut tindakan yang bisa diterapkan untuk mengatasi pembesaran aorta atau pembuluh darah utama.

Baca Selengkapnya

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

3 hari lalu

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

Contoh gangguan mitokondria termasuk penyakit mitokondria, gangguan neurodegeneratif, dan gangguan metabolik.

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

6 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

6 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

10 hari lalu

Sejarah Hari Ini, Kilas Balik Kematian Ibu Tien Soeharto 28 Tahun Lalu

Walaupun telah meninggal, mendiang Ibu Tien Soeharto tetap dikenang dalam perjalanan sejarah bangsa.

Baca Selengkapnya