Sertifikasi Kebun Raya Dicabut, Kepala LIPI: ISO Bukan Kewajiban

Rabu, 20 Maret 2019 10:01 WIB

Putri Astrid atau HM Princess Astrid dari Kerajaan Belgia berdiri di jalan Astrid, Kebun Raya Bogor, 16 Maret 2016. Pada tahun 1928 HM Queen Astrid dan King Leopold III pernah mengunjungi kebun raya. TEMPO/Lazyra Amadea Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko menjelaskan alasan kenapa sertifikasi ISO 9001:2015 untuk kebun raya LIPI dicabut per tanggal 4 Maret 2019. Menurutnya, hal itu terjadi karena adanya perubahan nama satuan kerja (satker).

Baca: Peneliti Senior Siapkan Beberapa Strategi Turunkan Kepala LIPI
Baca: Begini Strategi LIPI Digitalisasi Aset Perpusatakaan

"Ini terkait perubahan nama satker dari Pusat Konservasi Tumbuhan menjadi dua satker: Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya yang Eselon 2 dan Balai Konservasi Tumbuhan Bogor yang Eselon 3," ujar Handoko saat dihubungi Tempo melalui pesan singkat, Selasa, 19 Maret 2019.

Sesuai regulasi ISO, kata Laksana, kalau nama entitas berubah, ISO harus ikut diubah. Menurut Laksana, yang perlu dipahami bahwa ISO bukan kewajiban, tapi hanya opsional sebagai penambah branding saja.

"Kalau lembaga pemerintah yang wajib adalah SPIP atau Sistem Pengendalian Internal Pemerintah, yang isinya mirip dengan ISO juga," kata Handoko.

Khusus untuk Kebun Raya Bogor, belum ada inisiatif kerja sama operator baru selain yang selama ini sudah berjalan sejak lama. Laksana menjelaskan bahwa kebun raya adalah lokasi laboratorium dan penelitian, tapi tidak berarti semua hal harus berada dalam satu satuan kerja.

Pasca-reorganisasi, kata Laksana, satuan kerja yang menaungi Kebun Raya Bogor dibagi menjadi dua satuan kerja. Yang satu untuk penelitian di seluruh kebun raya LIPI, yaitu Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya. Satu lagi Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor yang mengelola pemeliharaan Kebun Raya Bogor. "Yang dilakukan justru penguatan atas ekosistem Kebun Raya Bogor," tutur Handoko.

Sebelumnya, akhir bulan lalu sebanyak 65 profesor riset dan peneliti senior telah menandatangani pernyataan mosi tidak percaya atas kepemimpinan Laksana Tri Handoko sebagai Kepala LIPI. Salah satunya dugaan menjadikan Kebun Raya Bogor bukan lagi lembaga riset, tapi dibisniskan.

Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syamsudin Haris menjelaskan bahwa mosi tidak percaya dari 65 peneliti senior belum berubah, dan tidak ingin Handoko melanjutkan jabatan sebagai Kepala LIPI. "Namanya mosi tidak percaya, masa mau dipertahankan?" kata Syamsudin.

Banyak langkah yang akan dilakukan peneliti senior sampai Laksana turun dari jabatannya. Namun, ia menolak menjelaskan strategi para peneliti. "(Targetnya) dia mundur atau jatuh," ujar Syamsudin.

Laksana juga sempat membantah tentang Kebun Raya Bogor yang dibisniskan. Menurutnya informasi mengenai aset yang dibisniskan dan Kebun Raya Bogor bukan lagi lembaga riset, tidak sepenuhnya benar.

"LIPI melakukan kerja sama pengelolaan dengan operator swasta berdasar regulasi. Ini upaya untuk mencari sumber pendanaan investasi tanpa memakai APBN," ujar Handoko, Kamis pekan lalu, 14 Maret 2019. "Serta mereduksi biaya pemeliharaan".

Berita terkait

Rekreasi Hemat, Kulineran Mantap di Bogor Bersama Traveloka

10 hari lalu

Rekreasi Hemat, Kulineran Mantap di Bogor Bersama Traveloka

Tersedia promo liburan hingga Rp 2 juta khusus liburan ke Jabodetabek

Baca Selengkapnya

Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

13 hari lalu

Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

Ada empat akar masalah Papua, yakni sejarah dan status politik, diskriminiasi, kekerasan dan pelanggaran HAM berat, dan kegagalan pembangunan.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran, Pengunjung Kebun Raya Bogor Tembus 10 Ribu dalam Sehari

14 hari lalu

Libur Lebaran, Pengunjung Kebun Raya Bogor Tembus 10 Ribu dalam Sehari

Pengunjung Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, saat lebaran atau libur Idul Fitri 1445 Hijriah mengalami lonjakan signifikan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pujian AHY pada IKN yang Pernah Dia Kritik, Jokowi Tanggapi Rencana Penyusunan Kabinet Prabowo

58 hari lalu

Terkini: Pujian AHY pada IKN yang Pernah Dia Kritik, Jokowi Tanggapi Rencana Penyusunan Kabinet Prabowo

Terkini: Deretan pujian AHY pada IKN yang dulu pernah dia kritik, tanggapan Presiden Jokowi pada rencana penyusunan kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

Dipimpin Aguan, Konsorsium Nusantara Bersama Djarum dan Wings Bangun Kebun Raya di IKN

58 hari lalu

Dipimpin Aguan, Konsorsium Nusantara Bersama Djarum dan Wings Bangun Kebun Raya di IKN

Konsorsium Nusantara yang dipimpin Aguan akan membangun kebun raya di IKN bersama Djarum dan Wings.

Baca Selengkapnya

Kebun Raya IKN Dibangun Pakai Donasi Perusahaan, Sumbangan via OSS

27 Februari 2024

Kebun Raya IKN Dibangun Pakai Donasi Perusahaan, Sumbangan via OSS

Otorita Ibu Kota Nusantara atau Otorita IKN menyebut rencana pembangunan kebun raya atau botanical garden di IKN masih dalam pembahasan sistem donasi.

Baca Selengkapnya

Kisah Pohon Jodoh di Kebun Raya Bogor yang Dikunjungi Sri Mulyani saat Valentine, Ada Sejak 1866

17 Februari 2024

Kisah Pohon Jodoh di Kebun Raya Bogor yang Dikunjungi Sri Mulyani saat Valentine, Ada Sejak 1866

Karena kemiripan penampilan antara dua jenis pohon tersebut, masyarakat menyebutnya sebagai Pohon Jodoh.

Baca Selengkapnya

Terkini: Sri Mulyani di Tengah Santer Isu Mundur, Bos Antam Bersyukur Crazy Rich Surabaya Budi Said Tersangka

24 Januari 2024

Terkini: Sri Mulyani di Tengah Santer Isu Mundur, Bos Antam Bersyukur Crazy Rich Surabaya Budi Said Tersangka

Terkini: Bagaimana Sri Mulyani di tengah santer isu mundur sebagai menteri, bos Antam bersyukur crazy rich Surabaya Budi Said tersangka.

Baca Selengkapnya

5 Tempat Liburan di Sekitar Bogor Tanpa Perlu Lewat Puncak

24 Desember 2023

5 Tempat Liburan di Sekitar Bogor Tanpa Perlu Lewat Puncak

Berikut 5 tempat liburan di sekitar Bogor yang bisa Anda nikmati bersama keluarga tanpa perlu melewati Puncak:

Baca Selengkapnya

Disinggung dalam Debat Capres, Ini 4 Akar Permasalahan Papua Menurut LIPI

14 Desember 2023

Disinggung dalam Debat Capres, Ini 4 Akar Permasalahan Papua Menurut LIPI

LIPI menemukan setidaknya ada empat akar masalah Papua. Hal tersebut berdasarkan riset LIPI yang dilakukan pada 2009.

Baca Selengkapnya