Pemandangan Gunung Merapi dari arah Kota Yogyakarta, Senin pagi, 18 Maret 2019. Sejak Minggu (17/3) sampai Senin (18/3) pukul 06.00, Merapi mengekluarkan awan panas atau wedus gembel lima kali. (Tempo/Muh Syaifullah)
TEMPO.CO, Jakarta - Gunung Merapi di Yogyakarta meluncurkan awan panas guguran pada Selasa, 16 April 2019, dengan jarak luncur 1.200 meter ke hulu Kali Gendol, demikian Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan resminya mengatakan selain awan panas guguran, berdasarkan pengamatan pukul 00:00-06:00 WIB juga tercatat dua kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 600 meter ke Kali Gendol.
Pada periode pengamatan itu, terekam 1 kali gempa awan panas guguran dengan amplitudo 60 milimeter selama 120 detik, 8 gempa guguran dengan amplitudo 6-20 milimeter selama 20-70 detik, 1 kali gempa fase banyak dengan amplitudo 4 milimeter selama 5 detik.
Hasil pengamatan visual, asap kawah di gunung itu teramati berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal dan tinggi 20 meter di atas puncak kawah.
Angin di gunung itu bertiup lemah ke arah tenggara dan selatan. Suhu udaranya 15-20.6 derajat Celsius, dengan kelembaban udara 74-97 persen, dan tekanan udara 568.5-708.6 mmHg.
Hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada, dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi, dan menyarankan warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol waspada karena jarak guguran awan panas semakin jauh.
Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi
10 hari lalu
Nekat Susuri Jalur Jip Lava Tour, Mobil Wisatawan Terjebak di Sungai Lereng Merapi
Sebuah mobil berjenis sport utility vehicle (SUV) milik wisatawan terjebak di jalur jip wisata Lava Tour sungai Kalikuning lereng Gunung Merapi, Sleman Yogyakarta pada Minggu 21 April 2024.