Review Nokia 3.1 Plus: Punya Sensor NFC, Tanpa Fast Charging
Reporter
Moh Khory Alfarizi
Editor
Erwin Prima
Minggu, 12 Mei 2019 05:37 WIB
4. Kamera
Kamera Nokia 3.1 Plus di bagian belakang ada dua dengan sensor 13 megapiksel beraperture f/2.0 plus 5 megapiksel yang memiliki aperture f/2.4 yang dilengkapi LED flash dan bagian depan 8 megapiksel beraperture f/2.2. Tidak seperti seri sebelumnya, Nokia 3.1 Plus tidak dibekali fitur yang bisa menjalankan kamera depan dan belakang digunakan secara bersamaan atau disebut fitur Bothie.
Selain itu Tempo menjajal beberapa mode, sebagai contoh mode Live Bokeh. Hasil gambar dengan mode tersebut memang cukup terasa blurnya, tapi harus menyesuaikan fokusnya. Nokia juga memasukkan mode persegi, untuk mengambil gambar bentuk persegi yang cocok untuk diunggah di media sosial Instagram.
Untuk mengambil gambar dengan mode biasa hasilnya cukup baik, kurang lebih sama dengan smartphone di kelasnya. Nokia juga tidak menyertakan mode Pro. Selain itu, Mode yang terpasang dalam kamera belakang yakni Panorama, Manual, Video, Gerak Lambat dan Selang Waktu.
Saat dipakai siang hari, reproduksi warna kamera cukup baik. Warna putihnya juga akurat. Hal ini membantu memastikan tingkat detail gambar yang ditangkap kamera. Soal kamera, Nokia 3.1 Plus memang bisa dibilang cukup dalam kisaran harga ponsel yang sama, meski gambarnya masih mengandung noise.
5. Pesaing
Seri ini berada di segmen yang sangat kompetitif. Begitu banyak alternatif untuk smartphone di pasar Rp 1 juta hingga Rp 2 jutaan. Saingan terdekatnya adalah Galaxy A10 yang memiliki layar HD+ berukuran 6,2 inci resolusi 720x1520 dengan Infinity-V Super AMOLED.
Galaxy A10 dipasang chip Exynos 7884B, yang didampingi dengan RAM yang lebih rendah dibandingkan Nokia 3.1 Plus 2 GB/ 32 GB. Dengan harga Rp 1,799 juta, Galaxy A10
memiliki satu kamera belakang dengan sensor 13MP beraperture f/2.0, dan kamera depan 5MP aperture f/1.9, serta baterainya lebih kecil, hanya 3400 mAh.
Selain itu, yang bisa menjadi perbandingan Nokia 3.1 Plus adalah Redmi 7. Layarnya lebih besar, menggunakan layar IPS LCD berukuran 6.26 inci bezelless beresolusi 1520x720 piksel. Layar juga sudah dilapisi dengan Corning Gorilla Glass 5 yang membuat antigores pada layar.
Redmi memasang kamera dengan sensor yang lebih tinggi dari Nokia, kamera depan beresolusi 8 MP dan mengusung dua kamera belakang beresolusi 12 MP plus 5MP. Disenjatai chip Snapdragon 632, Redmi 7 hadir dengan dua varian RAM dan memori internal 2GB/ 16GB dihargai Rp 1,599, dan varian 3GB/32GB dihargai Rp 1,899 juta, lebih murah dibandingkan Nokia 3.1 Plus.
Dan yang terbaru yang bisa menjadi pesaing Nokia 3.1 Plus adalah Realme C2, yang diluncurkan di Indonesia pada 8 Mei 2019. Hadir dengan layar dewdrop notch, layarnya memiliki ukuran 6,1 inci, beresolusi 720x1560 piksel dan rasio aspek 19,5: 9.
Chip yang dipasang sama dengan Nokia 3.1 Plus Helio P22, tapi baterai yang terpasang lebih tinggi, 4.000 mAh. Dari segi kamera yang dipasang juga berbeda, Realme C2 memasang dual kamera belakang sensor 13 MP aperture f/2.2 ditambah sensor sekunder 2 MP aperture f/2.4.
Sementara kamera depan memiliki sensor 5 MP dengan aperture f/ 2.0 yang ditambah fitur efek bokeh. Untuk harga, Realme C2 dibanderol Rp 1.499 juta untuk 2GB/16GB dan varian 3GB /32GB Rp 1.699.000.
Berita lain tentang review smartphone dan Samsung Nokia 3.1 Plus bisa Anda simak di Tempo.co.