Teknologi Jet Tempur F-35: Rudal Hipersonik dan Berbagai Sensor

Jumat, 14 Juni 2019 08:23 WIB

Selain di ruang senjata, F-35B juga dapat membawa secara eksternal atau di bawah sayapnya. Amerika Serikat telah melakukan uji coba pesawat F-35 membawa bom GBU-31, 2.000 pound Joint Direct Attack Munition (JDAM), di sayapnya. Lockheed Martin photo by Darin Russell

TEMPO.CO, Jakarta - Jet tempur F-35 dikabarkan beresiko mengalami kerusakan struktural ketika mencapai kecepatan tertinggi 1.200 mph. Jet yang dijuluki pesawat siluman itu dilengkapi dengan berbagai teknologi canggih, demikian dilaporkan laman Russia Today, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Pentagon: Kecepatan Supersonik F-35 Singkat atau Lapisan Melepuh

F-35 dapat membawa muatan setara dengan 6803 kg dan memiliki jangkauan penerbangan sejauh 900 mil atau setara dengan 1,448.4 km. Bahkan F-35 memiliki kesamaan pengaturan suhu seperti pesawat luar angkasa.

Teknologi yang dimilikinya pun sangat canggih. F-35 memiliki teknologi elektronik militer terbaru termasuk radar peringatan dan arah penargetan yang akurat, serta perlindungan diri untuk mendeteksi dan mengatasi ancaman dari darat dan udara.

Pesawat jet tempur F-35 menjadi jet tempur paling banyak dibicarakan saat ini. Sistem senjata buatan perusahaan manufaktur senjata Lockheed Martin ini digadang-gadang sebagai pesawat tempur siluman dengan kemampuan terbaik.

Laman National Interest menjelaskan bahwa F-35 memiliki rudal hipersonik. Lockheed Martin menyiapkan rudal hipersonik atau rudal berkecepatan lima kali kecepatan suara untuk dipasangkan pada jet tempur ini. Biasanya, rudal hipersonik merupakan rudal darat ke darat.

Rencananya, ada dua rudal hipersonik terpasang masing-masing pada bawah sayap jet tempur siluman ini. "Untuk pertama kalinya, rudal hipersonik bakal terbang pada akhir tahun ini," begitu dilansir The War Zone.

Selain itu, Lockheed Martin juga menyiapkan rancangan baru agar jet tempur ini bisa membawa lebih banyak rudal udara ke udara yaitu AIM – 120 di dalam pesawat. Jumlahnya bakal bertambah dari empat menjadi enam rudal dengan perubahan desain rak di bagian bawah bodi pesawat.

Hal yang menarik lainnya dari F-35 adalah jet tempur ini bisa terbang dan mendarat secara vertikal. Ini merupakan jet tempur pertama dengan kemampuan seperti ini.

Militer AS menggunakan jet tempur ini untuk pertama kalinya menyerang ISIS pada Mei 2019 di Irak dan Suriah yaitu menggunakan versi F-35A. Saat itu, jet tempur ini membawa enam bom terpandu laser yaitu GBU-49 dan dua rudal AIM-9x inframerah terpandu untuk serangan udara ke udara.

Jet tempur ini dilengkapi berbagai sensor untuk mendeteksi musuh dan menghindari serangan musuh. Kokpit dilengkapi dengan sistem komputer yang berisi 8,6 juta baris kode dengan dua layar penuh.

Pilot F-35 akan menggunakan helm dengan layar cekung yang menampilkan informasi penting mengenai ketinggian, navigasi, gambar dari enam kamera infra merah yang dipasang di kulit pesawat. Ini memudahkan pilot mengecek situasi di udara dari berbagai arah.

REUTERS | RUSSIA TODAY | NATIONAL INTEREST | THE WAR ZONE

Berita terkait

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

13 hari lalu

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.

Baca Selengkapnya

Perbandingan Persenjataan dan Pertahanan Udara Israel dan Iran

19 hari lalu

Perbandingan Persenjataan dan Pertahanan Udara Israel dan Iran

Konflik Israel dan Iran telah membawa kedua negara tersebut ke dalam perang langsung yang akan menguji persenjataan dan pertahanan militer keduanya.

Baca Selengkapnya

Seberapa Kuat Iran Mempertahankan Diri dari Serangan Israel?

20 hari lalu

Seberapa Kuat Iran Mempertahankan Diri dari Serangan Israel?

Iran mengoperasikan berbagai macam barisan pertahanan rudal pada jarak berbeda yang bertujuan untuk bertahan dari serangan Israel.

Baca Selengkapnya

Siapakah komandan IRGC Mohammad Reza Zahedi yang Tewas dalam Serangan Israel?

36 hari lalu

Siapakah komandan IRGC Mohammad Reza Zahedi yang Tewas dalam Serangan Israel?

Mohammad Reza Zahedi bertugas di IRGC Iran selama 44 tahun sebelum Israel membunuhnya dalam serangan ke Kedutaan Iran di Suriah.

Baca Selengkapnya

Singapura Borong Jet Tempur Siluman Buatan Amerika, Antisipasi Konflik Regional

2 Maret 2024

Singapura Borong Jet Tempur Siluman Buatan Amerika, Antisipasi Konflik Regional

Singapura kembali membeli jet tempur ke AS, untuk mengantisipasi jika ada perang di kawasan.

Baca Selengkapnya

Tindakan Israel di Gaza Dinilai Keterlaluan, Negara-negara Ini Berhenti Pasok Senjata

16 Februari 2024

Tindakan Israel di Gaza Dinilai Keterlaluan, Negara-negara Ini Berhenti Pasok Senjata

Aksi Israel yang mengebom Gaza tanpa ampun dinilai sebagai tindakan genosida, pemerintahan dunia diminta stop pasokan senjata ke negara itu.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Hentikan Pasokan Senjata ke Israel karena Terus Gempur Gaza

13 Februari 2024

5 Negara Ini Hentikan Pasokan Senjata ke Israel karena Terus Gempur Gaza

Beberapa negara telah menghentikan ekspor senjata ke Israel karena operasi militer yang sedang berlangsung di Gaza.

Baca Selengkapnya

Petinggi Uni Eropa Desak Dunia Hentikan Pasokan Senjata ke Israel

13 Februari 2024

Petinggi Uni Eropa Desak Dunia Hentikan Pasokan Senjata ke Israel

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mendesak komunitas internasional untuk berhenti memasok senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Perintahkan Belanda Berhenti Ekspor Suku Cadang F-35 ke Israel

13 Februari 2024

Pengadilan Perintahkan Belanda Berhenti Ekspor Suku Cadang F-35 ke Israel

Pengadilan banding memerintahkan lewat putusannya agar Pemerintah Belanda berhenti mengekspor suku cadang F-35 yang digunakan Israel di perang Gaza

Baca Selengkapnya

Pengadilan Perintahkan Belanda Hentikan Pengiriman Suku Cadang F-35 ke Israel

12 Februari 2024

Pengadilan Perintahkan Belanda Hentikan Pengiriman Suku Cadang F-35 ke Israel

Pengadilan Belanda mencatat adanya risiko suku cadang tersebut digunakan Israel dalam 'pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional'

Baca Selengkapnya