Anak Gajah Korban Jerat Pemburu, Dirawat dan Makin Membaik

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 27 Juni 2019 09:04 WIB

Dokter hewan membius anak gajah yang kakinya terluka karena jerat untuk proses evakuasi melalui sungai menggunakan sampan ke CRU Serbajadi, Aceh Timur, Kamis (20/6/2019). Antara Aceh/Hayaturrahmah

TEMPO.CO, Jakarta - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menyatakan kondisi anak gajah yang ditemukan dalam keadaan luka akibat terjerat di kawasan hutan Simpang Jernih, Aceh Timur, pekan lalu, kini dirawat di CRU Serbajadi, semakin membaik.

Baca juga: Gajah Sumatera Makin Tersudut, Saatnya Kita Berbagi Ruang

"Kondisi anak gajah itu secara umum mulai membaik. Anak gajah tersebut mulai minum serta makan makanan yang diblender dan dicampur susu," kata Kepala BKSDA Aceh Sapto Aji Prabowo di Banda Aceh, Rabu, 26 Juni 2019.

Sapto Aji Prabowo menambahkan, kondisi kotoran satwa dilindungi tersebut juga mulai padat setelah beberapa hari sempat diare dan perutnya sedikit kembung.

Sedangkan luka di kaki kiri depan sudah menunjukkan kemajuan. Jaringan baru mulai tumbuh dan berangsur menebal menutup bekas luka dalam karena tali jeratan.

"Perkembangan kesehatan anak gajah tersebut terus dimonitor oleh dokter hewan BKSDA dibantu tim Forum Konservasi Leuser (FKL) dan pawang gajah," kata Sapto Aji Prabowo.

Terkait pengembalian anak gajah ke habitatnya, Sapto Aji Prabowo menyebutkan untuk mengembalikannya tentu menunggu anak gajah tersebut pulih.

Setelah pulih, akan dilakukan identifikasi kelompok indukan anak gajah. Setelah itu, anak gajah dikenalkan dengan kelompok tersebut, apakah masih mengenalnya atau tidak. Pengenalan anak gajah kepada kelompok indukan melalui bau.

"Kalau bau tercium berarti anak gajah masih bisa diterima oleh kelompoknya. Kalau tidak, akan dicarikan alternatif mau dikemanakan anak gajah tersebut," kata Sapto Aji Prabowo.

Sebelumnya, anak gajah berusia sekitar satu tahun tersebut ditemukan di kawasan hutan di Kecamatan Simpang Jernih, Kabupaten Aceh Timur, pada Selasa, 18 Juni 2019 sekitar pukul 15.00 WIB.

Saat ditemukan, kondisi anak gajah dalam keadaan dehidrasi. Kaki kiri depan yang terkena jerat mengalami infeksi. Anak gajah tersebut diperkirakan terkena jerat sejak dua minggu sebelum ditemukan.

Kemudian anak gajah tersebut dievakuasi ke Conservation Response Unit (CRU) Serbajadi, Aceh Timur, guna mendapat perawatan. Evakuasi dilakukan menggunakan mobil dan perahu motor menyeberangi sungai.

CRU Serbajadi berada di kawasan hutan pedalaman Kabupaten Aceh Timur, dekat dengan perbatasan Kabupaten Gayo Lues. CRU tersebut memiliki tiga gajah dewasa, satu jantan dan dua betina.

Jarak CRU dari Idi, ibu kota Aceh Timur sekitar tiga jam. CRU Serbajadi pernah dikunjungi bintang film Hollywood Leonardo Dicaprio beberapa tahun lalu.

Berita lain tentang penyelamatan gajah, bisa Anda simak di Tempo.co.

Berita terkait

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

22 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Satu Anak Gajah Sumatera Lahir di Pusat Konservasi Gajah Riau

25 hari lalu

Satu Anak Gajah Sumatera Lahir di Pusat Konservasi Gajah Riau

Satu anak Gajah Sumatera lahir di Pusat Konservasi Gajah Provinsi Riau, Sabtu 6 April 2024.

Baca Selengkapnya

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

34 hari lalu

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.

Baca Selengkapnya

Seekor Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Aceh Utara, Ini Tindakan Polisi dan BKSDA

38 hari lalu

Seekor Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Aceh Utara, Ini Tindakan Polisi dan BKSDA

Gading gajah sumatera yang mati di pedalaman Aceh Utara itu telah hilang saat bangkainya ditemukan.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

39 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

39 hari lalu

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

41 hari lalu

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.

Baca Selengkapnya

5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

46 hari lalu

5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

Kasus gajah yang mati akibat diracun telah lama terjadi di Indonesia. Beberapa terjadi karena ingin mengambil gadingnya

Baca Selengkapnya

Gajah Rahman Tewas Diracun, Polda Riau Didesak Segera Tuntaskan Penyelidikan

47 hari lalu

Gajah Rahman Tewas Diracun, Polda Riau Didesak Segera Tuntaskan Penyelidikan

Hingga kini belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kasus kematian seekor gajah di Taman Nasional Tesso Nilo Januari lalu

Baca Selengkapnya

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

50 hari lalu

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

Temuan anak buaya ini cukup mengejutkan warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Dari mana asalnya?

Baca Selengkapnya