Google dan Facebook Dikabarkan Akan Digugat Presiden Trump

Kamis, 27 Juni 2019 08:20 WIB

Presiden AS Donald Trump di kabin pesawat Air Force One.[CNN]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberi sinyal pemerintah AS harus menuntut Google, Facebook dan beberaoa perusahaan lainnya. Hal itu lantaran menghadapi pengawasan antimonopoli yang meningkat di Washington.

Baca juga: Bos Huawei Ingatkan Google, Android Bisa Kehilangan 700 Juta Pemakai

Laman The Washington Post, Rabu, 26 Juni 2019, menyebutkan, Trump tidak merinci dasar tuntutan hukum, yang ia angkat setelah Eropa menggelar penyelidikan terhadap perusahaan teknologi AS.

Namun, Trump dalam wawancara dengan Fox Business setelah Departemen Kehakiman dan Komisi Perdagangan Federal mengadakan penyelidikan terhadap Apple, Amazon, Facebook dan Google, menyiratkan akan ada penyidikan terhadap raksasa teknologi tersebut.

Trump pernah menuding Google berusaha mencurangi pemilihan. Dia juga menyatakan Twitter mempersulit pengguna untuk menemukan dan menjadi follower-nya.

Tetapi Trump tidak memberikan bukti baru untuk tuduhannya, bahwa perusahaan-perusahaan tersebut menunjukkan bias terhadap kaum konservatif, yang telah lama dibantah oleh Google dan Twitter. "Anda mungkin memerlukan undang-undang untuk menciptakan persaingan," kata Trump, yang sempat bertemu CEO Twitter Jack Dorsey dan mengeluh tentang jumlah pengikutnya

Sebagai tanggapan, juru bicara Google Julie Tarallo mengatakan perusahaan berusaha menjadi sumber informasi yang dapat dipercaya untuk semua orang, tanpa memperhatikan sudut pandang politik. Sedangkan Facebook tidak segera menanggapi permintaan konfirmasi, dan Twitter menolak memberikan komentar.

Investigasi semacam itu di Departemen Kehakiman dan Komisi Perdagangan Federal seharusnya independen dari pengaruh politik Gedung Putih. Bahkan rujukan Trump pada tuntutan hukum dapat memicu kemarahan Demokrat di Kongres, yang berulang kali mengkritik presiden karena khawatir ikut campur dalam masalah yang berkaitan dengan kompetisi masa lalu seperti pembelian Time Warner Cable dari AT&T.

Trump berulang kali menyerang Facebook, Twitter, dan situs media sosial lainnya, mengklaim bahwa mereka menunjukkan bias terhadap kaum konservatif. Pada Mei 2019, Gedung Putih mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, menyerukan survei publik untuk melaporkan kisah-kisah pribadi tentang orang yang mengatakan telah disensor secara tidak adil.

Awal tahun ini, Trump menekan CEO Twitter Jack Dorsey tentang tuduhan bias pada pertemuan pribadi Gedung Putih. Twitter sejak lama menyatakan bahwa Trump, yang memiliki lebih dari 61 juta pengikut, mengalami fluktuasi dalam hitungan pengikutnya karena upaya untuk menemukan dan menghapus akun spam.

Berita lain tentang Google, Facebook, dan Presiden Trum, bisa Anda simak di Tempo.co.

THE WASHINGTON POST | CNN | FOX BUSINESS


Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

3 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

7 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

10 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

12 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

14 hari lalu

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

16 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

21 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

26 hari lalu

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

Pada aplikasi TikTok telah menjadi pedoman tetap namun bagi Facebook, ini sebuah inovasi dan kemajuan.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

27 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya