Ahli: Sejumlah Spesies Ikan Endemik Indonesia di Ambang Punah

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Kamis, 18 Juli 2019 06:42 WIB

Nelayan menunjukkan ikan bilih yang didapatnya dari beberapa kali menjala, di Muara Sumpu, Danau Singkarak, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, 21 Oktober 2018. Ikan bilih (Mystacoleucus padangensis), merupakan ikan endemik Danau Singkarak yang berukuran sekitar 6-12 sentimeter. Ikan tersebut hanya dapat ditemui di selingkar Danau Singkarak, yang berada di dua kabupaten, yakni Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

TEMPO.CO, Jakarta - Akademisi ikan dan perikanan perairan daratan menyatakan, sejumlah spesies ikan endemik asli Indonesia berada di ambang kepunahan akibat pencemaran lingkungan.

“Ikan endemik itu ikan yang tidak ada di daerah lain hanya ada di Indonesia,” ujar akademsi ikan dan perikanan perairan daratan Universitas Sulawesi Barat Muhammad Nur saat mengikuti simposium ikan dan perikanan perairan daratan di Jambi, Rabu, 17 Juli 2019.

“Di Sulawesi Barat spesies ikan endemik yang berada di ambang kepunahan itu seperti ikan julung-julung air tawar, ikan pirik, ikan pelangi Sulawesi dan jenis-jenis ikan endemik lainnya yang ada di Indonesia,” tambahnya.

Menurutnya, banyak penyebab ikan-ikan endemik asli Indonesia tersebut saat ini berada di ambang kepunahan, namun faktor antropogenik merupakan penyebab utama ikan-ikan tersebut berada di ambang kepunahan, di antaranya penggunaan alat tangkap ikan yang tidak ramah lingkungan, penangkapan ikan air tawar yang berlebihan.

Selain itu, kata dia, aktivitas penambangan emas dan bahan bangunan di aliran sungai yang menyebabkan kerusakan terhadap habitat ikan dan terputusnya konektivitas perairan akibat bendungan dan introduksi spesies ikan asing yang invasif.

Advertising
Advertising

“Untuk menyelamatkan ikan-ikan asli endemik indonesia ini dari kepunahan kita membutuhkan suatu wadah yang memperhatikan secara khusus kelestarian dan kelangsungan hidup ikan-ikan endemik kita,” kata Muhammad Nur.

Dia mengatakan kegiatan simposium ikan merupakan salah satu wadah yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan ikan asli endemik Indonesia tersebut. Melalui simposium ikan tersebut, pemerhati ikan dan peneliti-peneliti ikan di Indonesia dapat bertukar pikiran dengan pemerhati dari masing-masing daerah, sehingga akan dirumuskan suatu keputusan secara nasional yang dapat menyelamatkan ikan-ikan endemik Indonesia dari kepunahan.

Sementara itu, Ketua Masyarakat Iktiologi Indonesia(MII) Prof. Fajar Raharjo mengatakan perhatian pemerintah terhadap perikanan perairan daratan saat ini masih relatif minim, karena banyak sektor lain yang saat ini menjadi perhatian pemerintah. “Maaf, saya harus mengatakan bahawa perhatian pemerintah terhadap perikanan perairan daratan saat ini memang sangat minim,” kata Prof. Fajar Raharjo.

Simak artikel lainnya tentang ikan endemik di kanal Tekno Tempo.co.

ANTARA

Berita terkait

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

22 jam lalu

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

Setidaknya ada 612 hewan endemik asal Indonesia dari berbagai jenis, seperti mamalia, burung, reptil, hingga amfibi. Berikut lima di antaranya.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

2 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

Akuarium air asin memerlukan salinitas, derajat keasaman, hingga perawatan tertentu agar zat kimia seperti amonia, nitrit, dan nitrat tidak masuk ke dalam airnya.

Baca Selengkapnya

Jenis Ikan yang Perlu Rutin Disantap, Sahabat Kesehatan dan Jantung

3 hari lalu

Jenis Ikan yang Perlu Rutin Disantap, Sahabat Kesehatan dan Jantung

Tak semua ikan punya kandungan nutrisi super yang sama sehingga disarankan untuk memilih yang tepat. Berikut saran ahli diet.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

5 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

5 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

8 hari lalu

Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

Ada beberapa makanan yang memicu timbulnya bau badan. Berikut adalah jenis makanan yang menyebabkan bau badan.

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

11 hari lalu

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.

Baca Selengkapnya

Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

18 hari lalu

Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

Mengganti daging merah dengan ikan seperti ikan sarden, herring, hingga ikan teri dapat mencegah 750 ribu kematian setiap tahun pada 2050.

Baca Selengkapnya

Begini Bunyi Sumpah yang Diucapkan Para Saksi dan Ahli dalam Sengketa Pilpres di MK

28 hari lalu

Begini Bunyi Sumpah yang Diucapkan Para Saksi dan Ahli dalam Sengketa Pilpres di MK

Berikut bunyi sumpah yang diucapkan oleh ahli dan saksi dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di MK.

Baca Selengkapnya

Ahli ITB Jelaskan Penyebab Longsor Mematikan di Cipongkor Bandung Barat

35 hari lalu

Ahli ITB Jelaskan Penyebab Longsor Mematikan di Cipongkor Bandung Barat

Faktor utama pemicu longsor adalah curah hujan yang lebat.

Baca Selengkapnya