Prancis Akan Persenjatai Satelit dengan Teknologi Laser

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Rabu, 31 Juli 2019 09:19 WIB

Menteri Angkatan Bersenjata Prancis, Florence Parly. Kredit: Emma Le Rouzic / Air Force

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan bahwa Prancis akan menciptakan alat pertahanan luar angkasa yang berfungsi untuk melindungi satelit. Penggunaan laser sebagai alat pertahanan dianggap lebih aman daripada menghancurkan satelit agresor yang dapat menciptakan potongan puing berbahaya di orbit.

Menteri Angkatan Bersenjata Prancis, Florence Parly, mengumumkan bahwa Prancis akan menggunakan anggaran militer sebesar € 700 juta (setara Rp 10 triliun) untuk program pertahanan luar angkasa berteknologi laser ini, dan € 4,3 miliar (setara Rp 67 triliun) untuk meningkatkan jaringan satelit komunikasi militer Syracuse, yang dioperasikan oleh Angkatan Laut Prancis.

“Pertahanan aktif bukanlah strategi ofensif, namun pembelaan diri,” ujarnya. Dia juga mencatat bahwa rencana itu tidak akan bertentangan dengan Perjanjian Luar Angkasa, yang secara eksplisit melarang hal-hal seperti senjata nuklir atau senjata pemusnah massal lainnya.

Militer Prancis ingin satelit buatan berikutnya juga dilengkapi kamera berteknologi tinggi untuk mengidentifikasi musuh, beserta senapan mesin dan teknologi laser. Parly menggambarkan satelit mini yang akan berpatroli di angkasa mulai 2023 ini sebagai detektor kecil menakutkan dan berharga.

"Jika satelit kami terancam, kami bermaksud membutakan musuh. Kami berhak untuk dapat merespons serangan menggunakan laser kuat yang dikerahkan dari satelit atau dari patroli satelit-nano."

Advertising
Advertising

Prancis juga menyatakan bahwa pihaknya akan meluncurkan beberapa satelit nano ke orbit yang berfungsi untuk melindungi objek strategis serta dilengkapi dengan kemampuan sistem peluncur pasukan satelit. Militer berharap misi ini dapat rampung pada tahun 2030.

Tahun lalu, Prancis menuduh Rusia telah memata-matai komunikasi militer Prancis karena menerbangkan salah satu satelitnya terlalu dekat dengan satelit Prancis.

THE VERGE | CNET | THE SUN | CAECILIA EERSTA

Berita terkait

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

15 jam lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

OPPO Find X7 Ultra Versi Satellite Communication Mulai Dijual di China, Ini Spesifikanya

3 hari lalu

OPPO Find X7 Ultra Versi Satellite Communication Mulai Dijual di China, Ini Spesifikanya

OPPO Find X7 Ultra Satellite Communication mendukung kartu China Telecom dan kartu khusus satelit Tiantong.

Baca Selengkapnya

Vivo X100 Ultra Dirumorkan akan Miliki Fitur Konektivitas Satelit, Ini Detailnya

4 hari lalu

Vivo X100 Ultra Dirumorkan akan Miliki Fitur Konektivitas Satelit, Ini Detailnya

Ponsel Vivo X100 Ultra akan menggunakan satelit Tiantong untuk komunikasinya.

Baca Selengkapnya

Macam Perawatan Kulit untuk Rosacea, Suntik sampai Laser

6 hari lalu

Macam Perawatan Kulit untuk Rosacea, Suntik sampai Laser

Dermatolog mengatakan pengobatan penyakit kulit rosacea bisa dilakukan dengan beberapa modalitas seperti suntik atau laser.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

6 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

8 hari lalu

Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

Agenda prioritas Indonesia dalam APSMC adalah saling berdiskusi soal tantangan dan pengalaman dalam manajemen spektrum frekuensi.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

11 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

16 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

24 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

25 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya