Manusia Pertama di Papua 50.000 Tahun Lalu, dari PNG ke Baliem

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 9 Agustus 2019 10:44 WIB

Mumi Wim Motok Mabel Mumi (jenazah yang diawetkan) Wim Motok Mabel diperlihatkan kepada wisatawan oleh warga Suku Dani di Desa Jiwika, Distrik Kurulu, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Selasa (13/8). Mumi Wim Motok Mabel yang telah yang telah berusia sekitar 278 tahun ini merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke kawasan pegunungan tengah Papua. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

TEMPO.CO, Jakarta - Manusia pertama tiba di Papua sekitar 50.000 tahun yang lalu. Hal ini berdasarkan bukti data arkeologi yang ditemukan di Situs Teluk Huon, sebelah utara Papua Nugini, kata peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto. Kamis, 8 Agustus 2019.

Hari mengatakan bukti arkeologi ini berupa kapak batu yang disebut dengan waisted atau kapak berpinggang. Nenek moyang pertama ini dikenal dengan Austromelanesia, yang menjadi nenek moyang orang Papua, Papua Nugini dan Melanesia.

Menurut Hari, berdasarkan bukti sisa aktivitas manusia prasejarah di Situs Teluk Huon, PNG, yaitu arang sisa pembakaran yang kemudian diperiksa dengan C-14 atau pertanggalan radiokarbon.

Nenek moyang pertama ini membawa pengetahuan yang berharga yaitu pembuatan api. Bisa dikatakan bahwa orang Austromelanesia ini yang pertama kali mengeksploitasi daerah Pulau Nugini adalah pemburu dan pengumpul makanan.

"Fauna yang terdapat di Nugini sama sekali belum terbiasa dengan manusia ketika mereka harus berhadapan dengan manusia-manusia yang lapar. Karena itu, kepunahan marsupial berbadan besar yang merupakan fauna endemik Nugini karena ulah manusia," ujarnya.

Menurut dia, setelah punahnya mamalia berbadan besar, hewan buruan yang ada hanya terbatas pada hewan-hewan kecil seperti tikus tanah, kuskus, kanguru tanah dan kanguru pohon.

Orang Austromelanesia ini dari Teluk Huon kemudian berpindah ke Situs Kuk di Lembah Waghi, dataran tinggi Papua Nugini dan mengembangkan pertanian keladi pada 8000 tahun lalu, kemudian mereka juga bermigrasi ke Lembah Baliem Papua dan mengembangkan pertanian buah merah pada 7000 tahun lalu.

Selain buah merah, tambah dia, tanaman labu air bahan koteka juga mulai dibudidayakan di Lembah Baliem. Keberadaan kolam air asin di pegunungan tengah Papua juga menjadi daya tarik penghuni awal Papua untuk menempati wilayah tersebut. Di beberapa lokasi terpisah di wilayah dataran tinggi bisa dijumpai kolam-kolam air asin.

Sebelumnya, peneliti DNA dari Lembaga Eijkmanl Prof. Herawati Sudoyo mengatakan hingga kini ia masih meneliti DNA nenek moyang pertama orang Papua.

Herawati Sudoyo di Jayapura, Senin, mengatakan nenek moyang orang Papua, dalam migrasi dari Afrika menuju Papua, melewati daratan Asia dan di situlah terjadi perkawinan dengan Denisova sehingga DNA orang Papua kemungkinan ada kesamaan dengan nenek moyang yang bernama Denisova.

Berita terkait

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

1 jam lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

2 jam lalu

Alasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia

TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

4 jam lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

5 jam lalu

Dua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya

TNI-Polri akan kirim pasukan tambahan imbas serangan TPNPB pada 30 April dan 1 Mei 2023 di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

5 jam lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

19 jam lalu

Polres Yahukimo Tangkap 5 Tersangka Pembunuhan Bripda Oktavianus Buara, Polisi: Dua Masih Dikejar

TPNPB-OPM menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan seorang polisi Bripda Oktovianus Buara di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.

Baca Selengkapnya

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

1 hari lalu

TPNPB Serang Polsek Homeyo di Intan Jaya, Klaim Tewaskan Satu Intel

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, dan menewaskan satu orang

Baca Selengkapnya

KKB Intan Jaya Papua Serang Polsek Homeyo, 1 Warga Tewas

2 hari lalu

KKB Intan Jaya Papua Serang Polsek Homeyo, 1 Warga Tewas

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno membenarkan KKB Intan Jaya menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua.

Baca Selengkapnya

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

2 hari lalu

KPK Eksekusi Eks Kadis PUPR Papua Gerius One Yoman ke Lapas Sukamiskin Bandung

Hakim memvonis eks Kadis PUPR Papua, Gerius One Yoman dengan hukuman empat tahun delapan bulan penjara dan uang pengganti Rp 4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN: Otsus Papua Tidak Selesaikan Masalah

2 hari lalu

Peneliti BRIN: Otsus Papua Tidak Selesaikan Masalah

Otsus Papua bukan merupakan penyelesaian atau resolusi konflik Papua.

Baca Selengkapnya