BMKG: Awal Musim Hujan Sebagian Indonesia Mundur 10-30 Hari
Reporter
Anwar Siswadi (Kontributor)
Editor
Erwin Prima
Selasa, 20 Agustus 2019 11:36 WIB
TEMPO.CO, Bandung - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan awal musim hujan di sebagian besar wilayah Indonesia akan mundur. Waktunya berkisar 10-30 hari di berbagai daerah.
Laporan terbaru BMKG menyebutkan dari total 342 Zona Musim (ZOM), awal musim hujan diprakirakan umumnya mulai bulan Oktober 2019 sebanyak 69 ZOM. Mayoritas mulai November 2019 sebanyak 161 ZOM, dan Desember 2019 sebanyak 79 ZOM.
Hanya sedikit yang musim hujannya mulai Agustus, yaitu 6 ZOM, dan September sebanyak 15 ZOM.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam siaran persnya menyatakan beberapa daerah akan mengalami kemunduran awal musim hujan. Wilayah itu meliputi Sumatera Utara, sebagian besar Riau, Jambi bagian tengah, sebagian besar Sumatera Selatan, sebagian kecil Lampung, sebagian besar Jawa, Bali, NTB, NTT.
Juga Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur, sebagian kecil Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Maluku Utara.
Namun, wilayah lain seperti Aceh, Sumatera Utara, sebagian Riau, Jambi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, sebagian Kalimantan Utara, dan Pegunungan Jayawijaya sudah mulai masuk musim hujan sejak Agustus hingga Oktober.
Khusus di daerah Papua awal musim hujan terjadi di bulan November. Tetapi, menurut Dwikorita, pada bagian selatan dan Merauke, awal musim hujan terjadi pada Desember sehingga tidak serempak di kepulauan tersebut.
Penyebab mundurnya awal musim hujan di Indonesia itu akibat pengaruh suhu muka air laut di wilayah Samudera Hindia sebelah barat Sumatera. Juga faktor perairan Indonesia di bagian selatan ekuator lebih dingin dari suhu normal.
“Akibatnya proses penguapan air laut lebih sulit terjadi, pembentukan awan-awan hujan juga menjadi berkurang sehingga curah hujan rendah,” katanya pekan lalu.
Adapun untuk puncak musim hujan, BMKG memprediksi akan terjadi pada Januari-Februari 2020. Dwikorita mengingatkan wilayah yang rentan terhadap bencana banjir dan tanah longsor agar waspada.
ANWAR SISWADI