Diunduh 100 Juta Kali, Aplikasi Android Ini Sebarkan Malware

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Sabtu, 31 Agustus 2019 10:03 WIB

Ilustrasi malware. Kredit: Linux Insider

TEMPO.CO, Jakarta - Google telah menghapus aplikasi Android pencipta PDF yang sangat populer CamScanner dari Google Play Store setelah mengetahui bahwa aplikasi itu mulai menghadirkan malware, sebagaimana dilaporkan ZDNet, 28 Agustus 2019.

Aplikasi CamScanner, yang diterbitkan oleh CC Intelligence yang berbasis di Shanghai, telah diunduh lebih dari 100 juta kali dari Google Play store sejak pertama kali tersedia pada 2010.

Perusahaan ini memiliki spesialisasi dalam optical character recognition (OCR). Selain aplikasi CamScanner dengan fungsi membaca teks OCR, ia menjual aplikasi yang menangkap teks dari kartu bisnis, termasuk CamCard dan CamCard untuk Salesforce.

Perusahaan itu telah mengandalkan iklan dan pembelian dalam aplikasi untuk mendapatkan penghasilan dari CamScanner. Namun, menurut para peneliti di perusahaan antivirus Rusia Kaspersky, versi terbaru dari aplikasi itu termasuk perpustakaan periklanan baru yang berisi Trojan yang dirancang untuk mengirimkan malware ke perangkat Android.

Kaspersky mencatat bahwa kode berbahaya dapat menampilkan iklan yang mengganggu dan mendaftar pengguna untuk berlangganan berbayar. Iklan cukup mengganggu, namun tidak ada konsumen yang mau membayar untuk berlangganan yang tidak pernah mereka daftarkan.

Advertising
Advertising

Trojan dropper itu dikonfigurasikan untuk terhubung ke server penyerang, mengunduh kode tambahan, dan kemudian mengeksekusi kode itu pada perangkat Android dengan aplikasi terinstal.

Aplikasi itu saat ini tidak tersedia di Google Play store, yang merupakan tempat paling aman untuk menginstal aplikasi Android, tetapi versi iOS yang sesuai masih tersedia di App Store Apple.

"Dapat diasumsikan bahwa alasan mengapa malware ini ditambahkan adalah kemitraan pengembang aplikasi dengan pengiklan yang tidak bermoral," kata peneliti Kaspersky, Igor Golovin dan Anton Kivva.

Kaspersky mencatat bahwa pengembang aplikasi tampaknya telah menghapus kode berbahaya di pembaruan yang lebih baru untuk aplikasi CamScanner.

CC Intelligence mengatakan perusahaan saat ini telah menghapus semua SDK iklan yang tidak disertifikasi oleh Google Play dari aplikasinya dan merilis versi baru CamScanner.

Perusahaan mengundang pengguna yang terkena dampak untuk mendapatkan upgrade langsung dan juga memberikan tautan dalam pernyataan yang diterbitkan di situs webnya untuk mengunduh versi baru.

CC Intelligence mengatakan iklan SDK yang disediakan oleh pihak ketiga melanggar kebijakan keamanannya dan akan segera mengambil tindakan hukum. "Untungnya, setelah pemeriksaan keamanan, kami belum menemukan bukti yang menunjukkan modul dapat menyebabkan kebocoran data dokumen," kata CC Intelligence.

ZDNET | DIGITAL TRENDS

Berita terkait

Xiaomi Civi 4 Muncul di Daftar Google Play Console, Ini Detailnya

14 jam lalu

Xiaomi Civi 4 Muncul di Daftar Google Play Console, Ini Detailnya

Perangkat Xiaomi dengan nomor model "24053PY09C", nama kode "chenfeng", dan nama pemasaran Xiaomi Civi 4 telah muncul di Google Play Console.

Baca Selengkapnya

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

15 jam lalu

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

Militer Korea Selatan melarang anggotanya menggunakan iPhone bahkan Apple Watch. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

1 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

2 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

Siap Saingi iOS dan Android, Huawei Ajak Pengembang Ciptakan Native Apps untuk HarmonyOS

3 hari lalu

Siap Saingi iOS dan Android, Huawei Ajak Pengembang Ciptakan Native Apps untuk HarmonyOS

HarmonyOS adalah sistem operasi generasi terbaru Huawei yang dapat beroperasi pada berbagai perangkat pintar.

Baca Selengkapnya

Pakai Fitur Ini, Riwayat Pencarian Chrome Bisa Dihapus Dalam Hitungan Detik

4 hari lalu

Pakai Fitur Ini, Riwayat Pencarian Chrome Bisa Dihapus Dalam Hitungan Detik

Chrome, peramban web milik Google, mengembangkan fitur pengpaus riwayat pencarian secara kilat.

Baca Selengkapnya

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

4 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

4 hari lalu

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.

Baca Selengkapnya

WhatsApp Kembangkan Fitur Kelola Jadwal, Tidak Ada Lagi Alasan Lupa

4 hari lalu

WhatsApp Kembangkan Fitur Kelola Jadwal, Tidak Ada Lagi Alasan Lupa

Fitur terbaru WhatsApp memudahkan pengguna untuk mengatur pengingat jadwal via grup.

Baca Selengkapnya

Indonesia AirAsia Tebar Promo Tiket 20 Persen untuk 28 Rute Internasional, Tiket Bisa Dipesan Hari ini

5 hari lalu

Indonesia AirAsia Tebar Promo Tiket 20 Persen untuk 28 Rute Internasional, Tiket Bisa Dipesan Hari ini

Maskapai penerbangan berbiaya hemat Indonesia AirAsia menawarkan promo hemat 20 persen untuk pembelian tiket penerbangan di 28 rute internasional.

Baca Selengkapnya