Penyu Mutan Berkepala Dua Kejutkan Ahli Konservasi

Reporter

Terjemahan

Editor

Erwin Prima

Senin, 2 September 2019 09:12 WIB

Penyu mutan berkepala dua kejutkan ahli konservasi. Kredit: Sea Turtle Patrol Hilton Head Island

TEMPO.CO, Jakarta - Penyu mutan berkepala dua telah ditemukan hidup relatif normal oleh para ahli konservasi yang terkejut. Makhluk aneh itu ditemukan di tepi Hilton Head, sebuah pulau di negara bagian Carolina Selatan, sebagaimana dilaporkan Daily Mail akhir pekan lalu.

Meskipun penampilannya tidak wajar, para ahli mengatakan tidak ada alasan untuk khawatir dan anomali ini relatif normal.

Amber Kuehn, manajer Sea Turtle Patrol Hilton Head Island, mengatakan hewan seperti itu sangat jarang muncul. “Ini jarang tetapi tidak ada yang perlu dikhawatirkan," katanya. "Beberapa orang berpikir radiasi di dalam air, tetapi tidak seperti itu, itu terjadi di alam secara berkala."

Kuehn mengatakan pihaknya telah melihat bahwa sebuah sarang menetas dan membiarkannya selama tiga hari untuk memastikan semuanya keluar secara alami. “Lalu kami masuk dan menggali semuanya, kami menghitung cangkang kosong, telur yang tidak menetas, tetasan hidup dan mati, dan kami memasukkan semua informasi itu ke dalam basis data,” ujarnya.

Sementara ada tukik yang terperangkap dan tidak keluar secara alami. “Ini adalah yang memiliki dua kepala," ujarnyha.

Advertising
Advertising

Staf yang menemukan kura-kura mengatakan bahwa kepala kanan tampaknya memiliki satu sirip, sedangkan kepala kiri memiliki sirip yang lain. "Ada benjolan di tengah cangkang kura-kura dan ada dua di antaranya, jadi mereka masing-masing memiliki tulang belakang sendiri," kata Kuehn.

Mereka berjalan melewati ombak dan masuk ke dalam air dan dengan dua sirip berbeda kura-kura itu tidak berenang dengan baik sama sekali. Adapun kemungkinan penyu itu bisa bertahan, meski Kuehn tidak banyak berharap. “Secara umum, bahkan untuk yang sehat, itu kesempatannya satu dari seratus,” ujarnya.

“Jika sehat, tujuan mereka dari South Carolina adalah Gulf Stream - ini adalah aliran air hangat dan dari Hilton Head, 70 mil lepas pantai. Mereka berenang tiga hari ke Gulf Stream. Banyak yang bisa terjadi dalam tiga hari - ikan memakannya, semuanya memakannya,” ujarnya.

Jenis kelamin kura-kura tidak jelas, tetapi kemungkinan keduanya memiliki jenis kelamin yang sama karena mereka berbagi telur. "Kadang-kadang kita akan menemukan telur yang memiliki kuning dua kali lipat," kata Amber. "Kemungkinan besar itulah yang terjadi.”

Amber mengatakan penyu itu salah satu dari beberapa mutasi aneh yang ditemui Amber selama 21 tahun memantau penyu. "Saya punya kura-kura laut yang keluar dengan batang otak dan tanpa kepala, saya punya dua dari mereka keluar dengan bentuk lengkap tetapi melekat di kulit bawah, saya punya tukik dengan miniatur sirip depan yang tidak bisa berenang karena mereka nubs kecil kecil.”

Menurutnya, hal itu terjadi kadang-kadang berhubungan dengan kondisi. “Seperti kami memiliki bayi penyu keluar yang benar-benar putih dan itu cedera termal, tetapi dalam kasus kura-kura ini itu hanya mutasi genetik."

DAILY MAIL | FOX NEWS

Berita terkait

Pemburu Liar Tembak Mati 6 Badak Jawa, Terancam Hukuman Penjara 5 Tahun dan Denda Rp 100 Juta

3 hari lalu

Pemburu Liar Tembak Mati 6 Badak Jawa, Terancam Hukuman Penjara 5 Tahun dan Denda Rp 100 Juta

Direskrimum Polda Banten mengungkap tindak pidana perburuan badak bercula satu atau badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon. Apa ancaman hukumannya?

Baca Selengkapnya

Badak Jawa Semakin Terancam Punah, Terbaru Kematian 6 Badak Bercula Satu di Ujung Kulon

3 hari lalu

Badak Jawa Semakin Terancam Punah, Terbaru Kematian 6 Badak Bercula Satu di Ujung Kulon

Sebanyak enam badak Jawa atau badak bercula satu mati ditangan pemburu liar di Ujung Kulon. Berikut profil dan konservasi badak Jawa.

Baca Selengkapnya

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

6 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

DPR Dorong Sanksi Akumulatif Bagi Kejahatan Lingkungan di RUU Konservasi

10 hari lalu

DPR Dorong Sanksi Akumulatif Bagi Kejahatan Lingkungan di RUU Konservasi

UU No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya yang telah berusia 34 tahun menjadi alasan dilakukan revisi.

Baca Selengkapnya

10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

11 hari lalu

10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

Berikut ini deretan hewan terkecil di dunia, mulai dari spesies ikan, katak, kura-kura, kelinci, tikus, hingga ular.

Baca Selengkapnya

Begini Pengaturan Soal Zoonosis dan Masyarakat Adat dalam RUU KSDAHE

15 hari lalu

Begini Pengaturan Soal Zoonosis dan Masyarakat Adat dalam RUU KSDAHE

Sejumlah aspek dalam RUU KSDAHE dianggap masih memerlukan penguatan dan penyelarasan.

Baca Selengkapnya

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

15 hari lalu

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

Rancangan Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya atau RUU KSDAHE ditarget segera disahkan pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Begini Bunyi Sumpah yang Diucapkan Para Saksi dan Ahli dalam Sengketa Pilpres di MK

29 hari lalu

Begini Bunyi Sumpah yang Diucapkan Para Saksi dan Ahli dalam Sengketa Pilpres di MK

Berikut bunyi sumpah yang diucapkan oleh ahli dan saksi dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di MK.

Baca Selengkapnya

Kembalikan Kejayaan Biodiversitas di IKN, Guru Besar Konservasi UI Usul Pembuatan Koridor Ekologi

32 hari lalu

Kembalikan Kejayaan Biodiversitas di IKN, Guru Besar Konservasi UI Usul Pembuatan Koridor Ekologi

Dengan konsep kota hutan, ada peluang untuk mengembalikan kejayaan biodiversitas di kawasan IKN.

Baca Selengkapnya

KKP Perkuat OECM untuk Perluasan Kawasan Konservasi

33 hari lalu

KKP Perkuat OECM untuk Perluasan Kawasan Konservasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (Ditjen PKRL) terus mendorong tercapainya target 30 persen perluasan kawasan konservasi di tahun 2045.

Baca Selengkapnya