Deforestasi Amazon, Suhu Radius 50 Kilometer Meningkat

Selasa, 3 September 2019 16:31 WIB

Pandangan dari udara menunjukkan asap mengepul di hutan Amazon yang terbakar di Porto Velho, Negara Bagian Rondonia, Brasil, 24 Agustus 2019. REUTERS/Ueslei Marcelino

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah tim ilmuwan global termasuk peneliti dari University of Western Australia dan Amerika Serikat telah menemukan deforestasi di wilayah Amazon, Cerrado, Brasil, menyebabkan suhu meningkat di wilayah sejauh 50 km dari lokasi deforestasi.

Associate Professor Sally Thompson dari Sekolah Teknik Sipil, Lingkungan dan Pertambangan UWA dan Institut Pertanian UWA, mengatakan deforestasi di Brasil sebagian besar terjadi karena petani ingin menambah luas lahan yang bisa mereka tanami.

"Namun, penelitian kami menyoroti dampak jangka panjang pada suhu dari penggundulan hutan, dan bagaimana petani mendapat manfaat dari konservasi hutan, yang akan membantu melindungi tanaman dan persediaan dari suhu ekstrem terburuk," kata Thompson, dikutip Phys, Senin, 2 September 2019.

Para peneliti menganalisis pengamatan satelit di wilayah Amazon dan Cerrado untuk mengamati perubahan tutupan hutan, dan suhu di lebih dari 2.000 lokasi antara tahun 2000 dan 2015. Mereka melihat seberapa banyak suhu maksimum harian di lokasi hutan meningkat seiring meningkatnya ukuran hutan di sekitar itu menurun.

Selain itu, juga memeriksa seberapa jauh pengaruh suhu dari deforestasi. Thompson mengatakan meskipun orang berpikir perubahan iklim terjadi karena emisi gas rumah kaca, perubahan tutupan lahan, seperti hilangnya hutan, juga memiliki efek dramatis.

Advertising
Advertising

"Penutupan pohon menstabilkan suhu, karena pohon menggunakan air ketika mereka berfotosintesis, dan penguapannya mendinginkan tanah," ujar Thompson. "Jika Anda mengganti hutan dengan tanaman, yang menggunakan lebih sedikit air, suhu bisa meningkat hingga dua derajat Celcius."

Thompson mengatakan temuannya menawarkan relevansi dengan pentingnya konservasi dan pemulihan hutan di Australia. "Rekam jejak kami sendiri tentang deforestasi tidak bagus," tutur dia.

Queensland, Thomson berujar, telah menebangi hutan secepat Brasil, sebagian besar untuk padang rumput ternak. Ilmuwan tahu ini adalah masalah bagi kesehatan tanah dan air, dan juga masalah besar bagi keanekaragaman hayati. Penelitian ini menunjukkan kemungkinan akan memperburuk efek pemanasan iklim.

Thompson mengatakan, penelitian yang diterbitkan dalam Environmental Research Letters. Berbeda dari penelitian lain karena memisahkan efek pemanasan dari kehilangan hutan di lokasi di mana hutan ditebangi, dari pemanasan yang terjadi karena hilangnya hutan tetangga.

"Fakta bahwa suhu peka terhadap hilangnya tutupan hutan dari jarak 50 km adalah kejutan, itu jauh lebih jauh dari yang kita perkirakan," kata Thomson.

"Secara keseluruhan, kami juga menemukan deforestasi di Amazon telah menyebabkan suhu meningkat sekitar 0,5 derajat Celcius, peningkatan suhu terbagi secara merata antara pemanasan yang terjadi di mana hutan hilang dan pemanasan di sekitar daerah itu."

PHYS | ENVIRONMENTAL REASEACH LETTERS

Berita terkait

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

4 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

12 hari lalu

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

Raksasa teknologi Tesla, Google, dan Amazon melakukan PHK karyawan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Susul Spotify, Amazon Music Besut Playlist AI Bernama Maestro

13 hari lalu

Susul Spotify, Amazon Music Besut Playlist AI Bernama Maestro

Amazon Music juga ikut menyediakan teknologi playlist AI. Fitur yang sedang populer dikembangkan oleh penyedia musik streaming.

Baca Selengkapnya

Staf Google Gelar Aksi Duduk Memprotes Kontrak dengan Israel

14 hari lalu

Staf Google Gelar Aksi Duduk Memprotes Kontrak dengan Israel

Para pengunjuk rasa menekan Google untuk mengakhiri kontraknya dengan Amazon untuk proyek cloud dan pembelajaran mesin Israel.

Baca Selengkapnya

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

18 hari lalu

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

Forbes merilis orang terkaya di dunia, nomor 1 Bernard Arnault pemilik Louis Vuitton. Selanjutnya Jeff Bezos dan Elon Musk. Prajogo Pangestu ke berapa

Baca Selengkapnya

Yayasan Pusaka: Deforestasi di Papua Periode Januari-Februari 2024 Seluas 765,71 Ha

34 hari lalu

Yayasan Pusaka: Deforestasi di Papua Periode Januari-Februari 2024 Seluas 765,71 Ha

Yayasan Pusaka mengidentifikasi deforestasi di Papua Januari-Februari 2024 seluas 765,71 Ha meski Indonesia mendapatkan dana dari komunitas global.

Baca Selengkapnya

Pengelolaan Hutan Didominasi Negara, Peneliti BRIN Usul Cegah Deforestasi melalui Kearifan Lokal

34 hari lalu

Pengelolaan Hutan Didominasi Negara, Peneliti BRIN Usul Cegah Deforestasi melalui Kearifan Lokal

Masyarakat yang tinggal di sekitar hutan seringkali tidak mendapatkan hak akses yang cukup untuk memanfaatkan sumber daya di dalamnya.

Baca Selengkapnya

Komitmen Iklim Uni Eropa Dipertanyakan, Kredit Rp 4 Ribu Triliun Disebut Mengalir ke Perusak Lingkungan

36 hari lalu

Komitmen Iklim Uni Eropa Dipertanyakan, Kredit Rp 4 Ribu Triliun Disebut Mengalir ke Perusak Lingkungan

Sinarmas dan RGE disebut di antara korporasi penerima dana kredit dari Uni Eropa itu dalam laporan EU Bankrolling Ecosystem Destruction.

Baca Selengkapnya

Tingkat Deforestasi Tinggi, Kawasan Hutan IKN Baru 16 Persen dari Target 65 Persen

36 hari lalu

Tingkat Deforestasi Tinggi, Kawasan Hutan IKN Baru 16 Persen dari Target 65 Persen

Kondisi hutan di IKN yang sudah ditetapkan sebagai kawasan lindung masih jauh dari kondisi ideal.

Baca Selengkapnya

Mungkinkah Minyak Makan Merah Beri Ancaman Deforestasi Baru? Peneliti BRIN: Belum Tentu Semua Suka

40 hari lalu

Mungkinkah Minyak Makan Merah Beri Ancaman Deforestasi Baru? Peneliti BRIN: Belum Tentu Semua Suka

Minyak makan merah lebih murah dan bernutrisi. Pabrik pertama telah diresmikan Presiden Joko Widodo di Deli Serdang, 14 Maret 2024.

Baca Selengkapnya