Dipasarkan di Medsos Tenun Baduy Laris, Harga Mulai Rp 250 Ribu

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Sabtu, 7 September 2019 08:57 WIB

Ayu, seorang perajin memarkan kain tenun Badui di kawasan masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak untuk memenuhi pesanan dari luar daerah setelah dipasarkan melalui media sosial. ANTARA/Mansyur Suryana

TEMPO.CO, Jakarta - Permintaan kain tenun Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, cenderung meningkat sehingga mampu menyumbangkan ekonomi keluarga para perajin itu.

"Kita sejak sepekan terakhir sibuk melayani permintaan pesanan dari luar daerah," kata Ayu, seorang perajin kain tenun Badui di pedalaman Badui Kabupaten Lebak, Selasa, 3 September 2019.

Permintaan pesanan itu setelah dipasarkan melalui media sosial (medsos) dan cukup menguntungkan para perajin kain tenun Badui.

Selain itu juga kerja sama dengan Telkom yang dipasarkan secara online, sehingga produksi kain tenun Badui mulai dikenal masyarakat luas.

Saat ini, permintaan kain tenun Badui juga ada dari Jakarta, Bandung, Semarang hingga sejumlah kota di Pulau Sumatera.

"Kami hari ini akan mengirimkan paket sebanyak 10 unit ke luar daerah," kata Ayu.

Ia mengaku bahwa kain tenun Baduy yang dipasarkan melalui media sosial itu bervariasi mulai harga Rp250 ribu hingga Rp1,5 juta per kain dengan ukuran panjang tiga meter dan lebar tiga meter.

Produksi kain tenun Baduy dikerjakan secara alami dan mengerjakannya hingga tiga hari per kain.

Kain tenun Baduy memiliki kelebihan dari motif dan warna, sehingga berbeda dengan kain tenun dari daerah lain di Tanah Air.

Karena itu, banyak wisatawan yang datang ke sini membeli kain tenun Baduy dengan jumlah banyak.

Kebanyakan wisatawan yang membeli kain tenun Baduy itu perempuan, karena bisa dijadikan busana maupun pakaian resmi.

"Kami sejak dua bulan terakhir ini bisa menghasilkan omzet Rp25 juta," katanya.

Sukmara, seorang perajin warga Baduy mengatakan dirinya memproduksi kain tenun itu mengggunakan pewarna alami dengan memanfaatkan dari kayu-kayuan, seperti pohon mahoni, turami dan lainnya.

Pewarna alami itu, kata dia, banyak pesanan karena dinilai unik dan memiliki seni.

Bahkan, Bupati Lebak Iti Octavia dan pejabat lainnya di Provinsi Banten banyak yang pesan kain tenun Baduy pewarna alami itu.

Harga kain tenun Badui pewarna alami bervariasi mulai harga Rp500 ribu sampai Rp1,7 juta/kain.

"Kami merasa kewalahan melayani permintaan kain tenun Baduy pewarna alami itu hingga 40 unit/bulan dengan pendapatan sekitar Rp25 juta," katanya.

Kepala Seksi Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak, Sutisna mengatakan pemerintah daerah terus meningkatkan kualitas kain tenun Baduy karena menyumbangkan ekonomi masyarakat setempat.

Peningkatan kualitas kain tenun Badui itu dengan menggunakan pewarna alami dari dedaunan dan pohon sekitar kawasan Badui.

Saat ini, kain tenun Badui memiliki aneka warna dan motif, di antaranya Poleng Hideung, Poleng Paul, Mursadam, Pepetikan, Kacang Herang, Maghrib, Capit Hurang, Susuatan, Suat Songket, Smata (girid manggu, kembang gedang, kembang saka).

Selain itu juga motif Adu Mancung, serta motif Aros yang terdiri dari Aros Awi Gede, Kembang Saka, Kembang Cikur, dan Aros Anggeus. Motif tenun Badui itu juga memiliki makna tersendiri disesuaikan dengan budaya mereka.

"Kami terus membina sebanyak 260 perajin Baduy dengan pelatihan-pelatihan juga menyalurkan bantuan peralatan produksi," katanya.

Berita terkait

Nyepi di Baduy Dalam

54 hari lalu

Nyepi di Baduy Dalam

Warga Baduy kini sedang menjalani Kawalu, ritual penyucian diri pada masyarakat adat tersebut, sebagai perwujudan rasa syukur atas hasil panen pertani

Baca Selengkapnya

Cerita Suku Baduy Dalam Tolak Internet dan Berhasil Jadi Wilayah Blank Spot

20 Oktober 2023

Cerita Suku Baduy Dalam Tolak Internet dan Berhasil Jadi Wilayah Blank Spot

Permohonan agar wilayah Baduy Dalam bebas internet sudah diajukan Juni lalu. Kampung Cibeo, Cikertawarna, Cikeusik tetap jadi area blank spot.

Baca Selengkapnya

Telusuri Misteri Kampung Adat Nusantara: Baduy, Kampung Ciptagelar hingga Cikondang

2 Oktober 2023

Telusuri Misteri Kampung Adat Nusantara: Baduy, Kampung Ciptagelar hingga Cikondang

Berikut beberapa kampung adat yang bisa Anda kunjungi, antara lain di kampung Baduy, kampung ciptagelar hingga Cikondang

Baca Selengkapnya

Perbedaan Baduy Dalam dan Baduy Luar di Banten, Apa Saja Pantangan di Sana?

17 Juli 2023

Perbedaan Baduy Dalam dan Baduy Luar di Banten, Apa Saja Pantangan di Sana?

Baduy dikenal sebagai salah satu suku yang memiliki dua kelompok, yaitu luar dan dalam. Lantas, apa perbedaan keduanya?

Baca Selengkapnya

Lanjutkan Safari Politik, Anies Baswedan Temui Masyarakat Baduy

24 Januari 2023

Lanjutkan Safari Politik, Anies Baswedan Temui Masyarakat Baduy

Anies Baswedan melanjutkan safari politiknya di wilayah Provinsi Banten dengan menemui masyarakat Baduy pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Mengenal Ritual Kawalu, Saat Wilayah Baduy Tertutup Dikunjungi Wisatawan

22 Januari 2023

Mengenal Ritual Kawalu, Saat Wilayah Baduy Tertutup Dikunjungi Wisatawan

Kawasan Baduy Dalam ditutup untuk wisatawan selama tiga bulan lantaran upacara Kawalu.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar, Bagaimana Cirinya?

9 Mei 2022

Perbedaan Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar, Bagaimana Cirinya?

Sejumlah warga Baduy mengikuti tradisi Ritual Seba Baduy di Pendopo Gubernur Banten, di Serang, Sabtu 7 Mei 2022. Apa beda Baduy dalam dan Baduy luar?

Baca Selengkapnya

Tradisi Seba Baduy, Saat Masyarakat Baduy Silaturahmi dengan Pimpinan Daerah

7 Mei 2022

Tradisi Seba Baduy, Saat Masyarakat Baduy Silaturahmi dengan Pimpinan Daerah

Tradisi Seba Baduy dilaksanakan setelah masyarakat Baduy melaksanakan ritual Kawalu.

Baca Selengkapnya

Tradisi Seba, Suku Badui Dalam Jalan Kaki Ratusan Kilometer Temui Gub Banten

7 Mei 2022

Tradisi Seba, Suku Badui Dalam Jalan Kaki Ratusan Kilometer Temui Gub Banten

Masyarakat Badui Dalam berjalan kaki sejauh 160 kilometer untuk silaturahmi dengan Gubernur Banten Wahidin Halim dan pejabat lain dalam tradisi Seba

Baca Selengkapnya

Ritual Kawalu Usai, Kawasan Baduy Dalam Bisa Kembali Dikunjungi Wisatawan

28 April 2022

Ritual Kawalu Usai, Kawasan Baduy Dalam Bisa Kembali Dikunjungi Wisatawan

Selama tiga bulan sejak 5 Februari 2022, kawasan Baduy Dalam tertutup dari dunia luar untuk ritual Kawalu.

Baca Selengkapnya