Aktivis Greta Thunberg: Pemimpin Dunia Gagal Atasi Perubahan Iklim

Selasa, 24 September 2019 10:58 WIB

Aktivis remaja, Greta Thunberg berbicara di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) PBB tentang Aksi Iklim di markas besar PBB, New York City, AS, Senin, 23 September 2019. Thunberg berbicara langsung dengan lusinan kepala negara dan pemerintahan, para pemimpin bisnis, dan perwakilan senior dari masyarakat sipil dari seluruh dunia. REUTERS/Carlo Allegri

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis iklim remaja Greta Thunberg berbicara di KTT Iklim PBB dan mengecam para pemimpin dunia karena gagal mengatasi perubahan iklim. Thunberg, 16 tahun, mewakili generasi yang menghadapi konsekuensi dari planet yang semakin hangat.

"Orang-orang menderita. Orang-orang sekarat dan ekosistem yang sekarat runtuh. Kita berada di awal kepunahan massal, dan yang dapat Anda bicarakan hanyalah uang dan dongeng tentang pertumbuhan ekonomi abadi," kata Thunberg, sambil meneteskan air mata, Senin, 23 September 2019, dikutip CBS News.

Thunberg baru-baru ini merayakan peringatan satu tahun dimulainya gerakan perubahan iklimnya. Agustus lalu dia memulainya di luar parlemen Swedia, dan tak lama kemudian, siswa di seluruh dunia mulai keluar dari sekolah, menuntut tindakan dari pemerintah mereka.

Dia dijuluki sebagai "the voice of the planet", bahkan dinominasikan untuk mendapat penghargaan Nobel Perdamaian. "Beraninya kamu! Selama lebih dari 30 tahun ilmu pengetahuannya sudah sangat jelas. Beraninya kamu terus memalingkan muka dan datang ke sini mengatakan bahwa kamu melakukan hal yang cukup ketika politik dan solusi yang dibutuhkan masih tidak terlihat," kata Thunberg.

Dia mengatakan kepada PBB bahwa pengurangan emisi paling ketat yang dibicarakan hanya memberi dunia peluang 50 persen, untuk membatasi pemanasan di masa depan menjadi 0,4 derajat Celcius (0,72 derajat Fahrenheit) dari sekarang, yang merupakan tujuan global. Menurutnya peluang itu tidak cukup baik.

"Ini semua salah. Saya seharusnya tidak di sini," tutur Thunberg. "Saya harus kembali ke sekolah di seberang lautan. Namun Anda telah datang kepada kami anak muda untuk harapan. Beraninya Anda. Kami tidak akan membiarkanmu lolos begitu saja. Saat ini adalah di mana kami menarik garis."

Pemerhati lingkungan semakin khawatir tentang tren pemanasan yang melebihi model ilmuwan. Sebagai contoh, sebuah studi iklim pada Januari menunjukkan lautan di dunia memanas secara signifikan lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya. Sejak 1970, lautan telah menghangat 40 persen lebih dari perkiraan sebelumnya.

PBB mencatat di situs webnya, emisi global mencapai tingkat rekor dan tidak menunjukkan tanda-tanda memuncak, tapi selama empat tahun terakhir menjadi rekor terpanas. Perubahan itu, kata PBB, mulai memiliki dampak kehidupan yang mengancam, karena membawa lebih banyak polusi udara, gelombang panas dan risiko yang lebih besar terhadap ketahanan pangan.

Greta Thunberg yang emosional duduk di depan Majelis Umum PBB dan dengan jelas mengatakan kepada mereka yang hadir bahwa pemimpin dunia telah mencuri mimpinya. "Beraninya kamu. Kamu telah mencuri mimpiku dan masa kecilku dengan kata-kata kosongmu," katanya.

CBS NEWS | FORBES


Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

5 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

9 hari lalu

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

9 hari lalu

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.

Baca Selengkapnya

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

9 hari lalu

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab

Baca Selengkapnya

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

14 hari lalu

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Dewan Keamanan PBB akan Bahas Permintaan Palestina Menjadi Anggota PBB

19 hari lalu

Dewan Keamanan PBB akan Bahas Permintaan Palestina Menjadi Anggota PBB

Dewan Keamanan PBB akan bertemu untuk mempertimbangkan permintaan Palestina menjadi negara anggota PBB pada Senin 8 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

20 hari lalu

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

23 hari lalu

Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

Setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan curah hujan di Kota Bogor selalu tinggi. Namun bukan hujan pemicu seringnya bencana di wilayah ini.

Baca Selengkapnya

Green Day akan Tampil di Panggung Konser Iklim

27 hari lalu

Green Day akan Tampil di Panggung Konser Iklim

Grup musik punk Green Day akan tampil dalam konser iklim global yang didukung oleh PBB di San Francisco

Baca Selengkapnya

Apa Itu Resolusi PBB, Macam dan Dampaknya bagi Negara Anggota

31 hari lalu

Apa Itu Resolusi PBB, Macam dan Dampaknya bagi Negara Anggota

Berikut adalah pengertian resolusi PBB, sifat dan dampaknya bagi negara-negara anggota

Baca Selengkapnya